Puspen TNI (LawuPost) Sebelum
bertolak dari Kota Ambon menuju Pulau Saumlaki, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bersama Ketua
Umum Dharma Pertiwi Ny. Nenny Gatot Nurmantyo, Asops
Panglima TNI Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, Aslog Panglima
TNI Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Bonar H. Hutagaol, Kapuspen
TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman dan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo, kemarin meninjau tiga satuan
prajurit dalam rangka mendengarkan secara langsung kehidupan serta kebutuhan
prajurit TNI di Ambon.

Satuan-satuan yang dikunjungi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta rombongan
adalah pertama, Detasemen Kavaleri 5/Birgus Latro Cakti (Denkav 5/BLC) yang kantornya berada satu
kompleks dengan Cagar
Budaya Benteng
Victoria. Denkav 5/BLC sebagai satuan setingkat Detasemen, dengan
luas sekitar 6 hektar, didirikan pada tahun 2005, kemudian pada tahun 2011
mulai dilengkapi dengan sarana prasarananya. Saat ini Denkav 5/BLC memiliki 4 unit Anoa, 12 unit Sarasin dan 6 unit Veret, kendaraan ini menjadi kekuatan utama dari Denkav 5/BLC.

“Denkav
5/BLC ini memang sebagai embrio yang
nantinya akan
dikembangkan menjadi Batalyon Kavaleri (Yonkav). Nantinya akan ada Kompi BS (Berdiri Sendiri) yang ada di Ternate. Pengembangan menjadi Yonkav juga akan dipertimbangkan
pemindahan tempat yang lebih luas. Dan atas kepindahan tersebut, lokasi Denkav
5/BLC ini tetap dipertahankan sebagai
cagar budaya,” ujar Panglima TNI.

“Kepindahan
nanti dengan catatan, apabila tempat ini dijadikan mall atau tempat usaha atau
perkantoran maka kita akan kembali ke sini. Tapi karena di sini sebagai tempat
umum dan Cagar Budaya maka akan kita bantu,” kata
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyarankan untuk tidak lagi
mengoperasikan kendaraan Veret dan Sarasin. Menurutnya, kedua kendaraan tersebut cukup
dipanasi secara rutin, sebab sudah tidak tersedia lagi sparepartnya.
“Jadi
sudah pas kalian tinggal di lokasi Cagar Budaya, karena kalian juga memelihara Kendaraan Tempur Cagar Budaya. Kepada para prajurit juga akan direncanakan
pembangunan Rusunawa. Tercatat sebanyak 44 prajurit masih tinggal mengontrak
diluar Markas,” ujar Panglima TNI.
Kunjungan
kedua yang dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bersama rombongan adalah dengan mengunjungi Detasemen
Zeni Tempur 5/Chakti Mandra Guna (Denzipur 5/CMG).
Dalam
kesempatan tersebut Panglima TNI langsung mendengarkan keluhan
anggota prajurit. Beberapa hal yang disampaikan
para prajurit adalah perbaikan 100 unit atap dan plafon rumah,
pengaspalan jalan di bagian belakang Detasemen, penambahan Truk dan peremajaan Kendaraan
Alat Berat Zeni.
“Kenapa
saya kasih? Kamu (Zeni) selama
ini kerja yang bangun rumah orang, maka dari itu kewajiban saya agar kamu
(juga) memperbaiki rumah. Truk nanti dilihat kalau perlu
diganti. Untuk alat berat akan disediakan sparepart, serta juga akan dilakukan pengaspalan,” ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Pada kunjungan
ketiga, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan
rombongan tiba di Lanud Ambon. Prajurit
menyampaikan kekurangan personel untuk mengoptimalkan operasi kerja. “Ijin, untuk mencapai pelaksanaan tugas yang lebih optimal di Lanud Ambon, mohon Panglima TNI
bila berkenan menambahkan personel lagi,” ucap salah
seorang anggota Lanud Pattimura.
“Kamu
bilang tadi kinerjanya sudah optimal?.
Tapi nanti akan dipertimbangkan lagi. Bagian mana yang jadi prioritas?”, pungkas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.Selama
mungunjungi ketiga tempat satuan TNI tersebut, ditemukan berbagai
saran usul bahkan permintaan dari Satuan Denkav 5/BLC, Denzipur 5/CMG dan Lanud Ambon kepada Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, yaitu permasalahan Tunjangan
kemahalan untuk wilayah Maluku. Karena di Wilayah Maluku harga BBM tinggi,
Sembako mahal, sementara gaji yang diterima prajurit di wilayah terluar dan terdepan sama dengan yang di kota
besar.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M