Puspen TNI (LawuPost.Com) Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo memberikan Orasi Ilmiah pada Sidang Terbuka Senat
Universitas Islam Bandung dalam rangka memperingati Milad ke-59 Universitas
Islam Bandung (Unisba) tahun 2017, dengan judul “Mewujudkan
Indonesia Sebagai Bangsa
Pemenang Dalam Kompetisi Global”, bertempat di Aula Utama
Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2017).
Dihadapan 3.000 Civitas
Akademika dan mahasiswa Unisba serta masyarakat umum, Panglima TNI Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa ancaman nyata bangsa Indonesia
adalah kompetisi global antar negara yang berubah menjadi kompetisi antar
manusia dalam bentuk migrasi lintas negara untuk mencari kehidupan yang lebih
baik. “Perkembangan
penduduk dunia luar biasa dan semakin hari semakin bertambah, sementara itu energi dan pangan makin
berkurang,” ucapnya.
“Hal itulah yang menyebabkan persaingan global antar negara di dunia. Dunia
tidak bertambah luas tetapi semakin
sempit, sedangkan kebutuhan sumber daya alam berupa energi
dan pangan semakin bertambah,” jelasnya.
Panglima TNI juga menuturkan bahwa negara yang kalah dalam
kompetisi global akan menjadi negara multi krisis dan berimbas pada krisis sosial, migrasi perpindahan manusia
antar negara untuk mencari penghidupan yang lebih baik. “Konflik antar negara di seluruh dunia saat ini sejatinya
dilatarbelakangi oleh perebutan energi dan pangan. Kedepan, konflik di dunia
akan bergeser ke daerah ekuator salah satunya Indonesia,” ujarnya.
Dalam orasi
ilmiahnya, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara ekuator
di Asia Tenggara yang kaya dengan sumber daya alam nabati menjadi daya tarik bagi
negara manapun untuk menguasai Indonesia dengan cara apapun. Menurutnya, selain kaya dengan sumber daya
alam, Indonesia adalah negara yang majemuk, terdiri
dari beragam agama, bahasa, budaya, adat istiadat. “Perbedaan yang ada merupakan bagian kekayaan bangsa yang
harus disyukuri dan dijaga bersama yang selama ini diikat
dan disatukan dengan falsafah hidup Pancasila dengan semboyan Bhineka
Tunggal Ika, walaupun berbeda-beda tetap tetap satu,” jelasnya.
Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa dalam menghadapi kompetisi global diperlukan
orang-orang yang mempunyai mimpi yang tinggi, karena mimpi adalah cita-cita
yang harus diraih. Oleh karena itu, mahasiswa Unisba sebagai generasi
penerus harus mempunyai mimpi yang tinggi guna mewujudkan Indonesia menjadi
bangsa pemenang. “Mimpi itu bisa terwujud dengan selalu belajar, ikhtiar dan
berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa secara konsisten dan harus optimis mencapai
mimpi tersebut,” katanya.
“Mimpi tinggi tidak
akan bisa diwujudkan secara sendiri, tetapi dibutukan network untuk mendukung dan mewujudkannya sebagai salah satu
jembatan meraih sukses, sehingga harus menjaga komunikasi atau hubungan baik
dengan siapa saja terutama teman-teman sesama mahasiswa,” ujar Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo.
Mengakhiri orasi
ilmiahnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa
Universitas Islam Bandung mendidik mahasiswa untuk menjadi pejuang, ilmuan dan kader perubahan. “Saya disini memprovokasi
mahasiswa agar mempunyai jiwa-jiwa yang lebih bersemangat lagi untuk menimba ilmu, dan jangan hanya
puas dengan satu bidang ilmu saja, akan tetapi harus mau terus belajar menimba ilmu-ilmu yang
lain,”
pungkasnya.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen
TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.