Kalteng (LawuPost) Presiden Joko Widodo Sematkan Satya Lancana Kebaktian Sosial Kepada Bupati Bandung Barat, H. Abubakar, Pada Puncak Peringatan HKSN 2016 di Lapangan Sanaman Mantikei-Palangkaraya-Kalteng.
Penghargaan berupa lencana emas dengan pita gantung berwarna hijau dan kuning itu disematkan Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo kepada Abubakar saat Puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2016 di Stadion Sanaman Mantike, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Selasa (20/12).
Satyalancana Kebaktian Sosial adalah tanda kehormatan tertinggi yang diberikan oleh Presiden sebagai penghargaan kepada Warga Negara Indonesia atau seseorang yang telah berjasa dalam lapangan perikemanusiaan pada umumnya atau dalam suatu bidang perikemanusaiaan pada khususnya.
Di Bandung Barat sendiri, Abubakar berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui Gerakan Perempuan Membangun Lembur Cermat yang mengedepankan peranan perempuan untuk ikut berperan aktif dalam percepatan penanggulangan dan pengentasan kemiskinan serta penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Sementara itu, Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo mengatakan, peringatan HKSN untuk mengingatkan kita akan nilai kesetiakawanan sosial sebagaimana dicontohkan para tokoh masyarakat, pekerja sosial dan sosiawan saat perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari Belanda yang tak mengakui kemerdekaan RI pada Tahun 1945-1948 lalu.
Ketika itu, mereka bekerja dengan jiwa dan semangat kebersamaan, kegotongroyongan, kekeluargaan, serta kerelaan berkorban tanpa pamrih demi menegakkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Gaungnya, pada 20 Desember 1949 dijadikan sebagai Hari Sosial untuk merayakan perginya pasukan Belanda dari tanah Indonesia sekaligus pengakuan bahwa Indonesia benar-benar merdeka.
“HKSN menunjukkan bahwa bangsa ini berhasil melewati berbagai tantangan dan cobaan melalui kokohnya kesetiakawanan. Jika jaman penjajahan dulu para pejuang kita berhasil mengusir Belanda. Di era sekarang, kesetiakawanan sosial kita tunjukkan melalui kepedulian dan bantuan terhadap sesama seperti saat gempa melanda Aceh beberapa waktu lalu. Mari kita terus tanamkan dan perkuat nilai-nilai kesetiakawanan sosial dalam aksi nyata. Itulah yang membuat bangsa ini kuat” katanya.
Sementara itu, Mensos RI, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, semangat kesetiakawanan sosial yang dibuktikan dengan keberhasilan mengusir Belanda menunjukkan bahwa bangsa ini memiliki kekuatan yang sangat hebat. Bahkan melebihi peluru dan meriam, yakni kekuatan hakiki berupa hati dan perasaan senasib seperjuangan.
Tahun Depan, HKSN Diselenggarakan di Jatim, Penyelenggaraan HKSN Tahun 2017 akan diselenggarakan di Jatim. Kepastian penyelenggaraan tersebut ditandai dengan penyerahan bendera Pataka Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa kepada Gubernur Jatim, Soekarwo di Lapangan Sanaman Mantike saat berlansungnya Acara Puncak HKSN Tahun 2016. (Humas/Di).
Penghargaan berupa lencana emas dengan pita gantung berwarna hijau dan kuning itu disematkan Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo kepada Abubakar saat Puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2016 di Stadion Sanaman Mantike, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Selasa (20/12).
Satyalancana Kebaktian Sosial adalah tanda kehormatan tertinggi yang diberikan oleh Presiden sebagai penghargaan kepada Warga Negara Indonesia atau seseorang yang telah berjasa dalam lapangan perikemanusiaan pada umumnya atau dalam suatu bidang perikemanusaiaan pada khususnya.
Di Bandung Barat sendiri, Abubakar berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui Gerakan Perempuan Membangun Lembur Cermat yang mengedepankan peranan perempuan untuk ikut berperan aktif dalam percepatan penanggulangan dan pengentasan kemiskinan serta penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Sementara itu, Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo mengatakan, peringatan HKSN untuk mengingatkan kita akan nilai kesetiakawanan sosial sebagaimana dicontohkan para tokoh masyarakat, pekerja sosial dan sosiawan saat perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari Belanda yang tak mengakui kemerdekaan RI pada Tahun 1945-1948 lalu.
Ketika itu, mereka bekerja dengan jiwa dan semangat kebersamaan, kegotongroyongan, kekeluargaan, serta kerelaan berkorban tanpa pamrih demi menegakkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Gaungnya, pada 20 Desember 1949 dijadikan sebagai Hari Sosial untuk merayakan perginya pasukan Belanda dari tanah Indonesia sekaligus pengakuan bahwa Indonesia benar-benar merdeka.
“HKSN menunjukkan bahwa bangsa ini berhasil melewati berbagai tantangan dan cobaan melalui kokohnya kesetiakawanan. Jika jaman penjajahan dulu para pejuang kita berhasil mengusir Belanda. Di era sekarang, kesetiakawanan sosial kita tunjukkan melalui kepedulian dan bantuan terhadap sesama seperti saat gempa melanda Aceh beberapa waktu lalu. Mari kita terus tanamkan dan perkuat nilai-nilai kesetiakawanan sosial dalam aksi nyata. Itulah yang membuat bangsa ini kuat” katanya.
Sementara itu, Mensos RI, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, semangat kesetiakawanan sosial yang dibuktikan dengan keberhasilan mengusir Belanda menunjukkan bahwa bangsa ini memiliki kekuatan yang sangat hebat. Bahkan melebihi peluru dan meriam, yakni kekuatan hakiki berupa hati dan perasaan senasib seperjuangan.
Tahun Depan, HKSN Diselenggarakan di Jatim, Penyelenggaraan HKSN Tahun 2017 akan diselenggarakan di Jatim. Kepastian penyelenggaraan tersebut ditandai dengan penyerahan bendera Pataka Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa kepada Gubernur Jatim, Soekarwo di Lapangan Sanaman Mantike saat berlansungnya Acara Puncak HKSN Tahun 2016. (Humas/Di).
Posting Komentar