Puspen TNI (LawuPost.Com) Perubahan lingkungan strategis
global diwarnai berbagai dinamika yang sangat sulit diantisipasi dampaknya, khususnya terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.
Dengan kokohnya sinergitas dan soliditas TNI-Polri dapat mewaspadai ancaman
dan dampak global.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian,
Kasad Jenderal TNI Mulyono, saat
memberikan pengarahan dihadapan sekitar 3.000 personel TNI dan Polri se-wilayah Riau, bertempat di
halaman Kantor Gubernur, Pekanbaru, Riau, Jumat (20/4/2018).
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, saat ini
dunia berubah begitu cepat. Dunia melihat Indonesia bagai ‘berlian’ yang sangat menarik dengan
sumber kekayaan alam yang melimpah. “Negara kita menyimpan potensi yang
menjanjikan, karenanya negara lain berebut untuk meraup
keuntungan sebesar-besarnya dari Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut Panglima TNI menjelaskan bahwa
tantangan yang muncul saat ini adalah lahirnya era Revolusi Industri 4.0 atau
Era Disrupsi yang diwarnai dengan berbagai
terobosan atau inovasi yang tidak terduga dan belum
pernah terpikirkan. “Salah satu contoh sederhana adalah aplikasi angkutan
maupun toko berbasis online, dimana sulitnya penerapan
aturan-aturan untuk melindungi konsumen maupun penerapan pajak yang merupakan
sumber pendanaan pembangunan,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan kepada Prajurit
TNI dan Polri untuk mewaspadai setiap kemajuan teknologi dan informasi, karena terdapat paradoks berupa sisi negatif yang
harus diantisipasi bersama. “Beberapa paradoks yang dapat muncul sebagai
ancaman yaitu ancaman siber (cyber threats), ancaman biologis (bio
threats) dan ancaman kesenjangan (inequality threats),” terangnya.
Di hadapan awak media, Panglima TNI Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan tentang soliditas dan sinergitas antara TNI dan
Polri berjalan sesuai dengan diharapkan. “Semua itu adalah dalam rangka
menghadapi Pilkada Serentak 2018 dan Tahapan
Pemilu 2019. Dua institusi ini harus komit dalam hal netralitas,” jelasnya.
Menanggapi pertanyaan wartawan
tentang penyanderaan guru di Papua, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto
mengatakan bahwa pembebasan sandera 13 guru, hari ini telah dilaksanakan. “Sisanya akan kita evakuasi namun cuacanya masih berkabut, sehingga pesawat helikopter belum bisa masuk. Apabila
cuaca membaik akan segera kita evakuasi semuanya,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kapolri
Jenderal Polisi Tito Karnavian menyampaikan bahwa Polri dalam hal ini Polisi Air akan mengintensifkan pengamanan perairan Provinsi Riau
dari bahaya penyelundupan narkoba dan bekerjasama dengan TNI AL. “Hal utama
yang perlu dilakukan adalah memetakan jaringan Narkoba tersebut. Dengan
kekompakan TNI, Polri dan BNN serta masyarakat maka jaringan narkoba ini dapat
dipatahkan,” ucapnya.
Autentikasi : Plt. Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut (KH)
H. Agus Cahyono