Puspen TNI (LawuPost.Com) Dalam menghadapi tantangan global saat ini dan dimasa depan, menuntut Wanita Angkatan Bersenjata dalam hal ini Wanita TNI harus meningkatkan
peran dan kemampuannya sebagai prajurit profesional yang dapat berinteraksi dalam skala
regional maupun internasional.
Hal tersebut
dikatakan Kepala Staf Umum
(Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A.
mewakili Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., pada acara pembukaan “The 1st
Asia Pacific Military Women Seminar” dalam rangka Apel Bersama
Wanita TNI tahun 2018, bertempat di Hotel Kartika Chandra, Jl. Jenderal Gatot
Subroto Kav. 18-20 Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat
(20/4/2018).
Menurut Laksdya TNI Dr.
Didit Herdiawan, sebagai bagian yang terintegrasi dalam
tubuh organisasi Angkatan Bersenjata, Wanita TNI harus selalu melaksanakan proses penyempurnaan yang bertahap, bertingkat
dan berlanjut. “Tahapan proses tersebut diharapkan menghasilkan prajurit wanita profesional yang mampu menjawab berbagai tantangan
tugas, baik dalam negeri maupun luar negeri,”
katanya.
Lebih lanjut Kasum
TNI mengatakan bahwa emansipasi wanita di Indonesia khususnya bidang pertahanan, saat ini telah berkembang dinamis sesuai perkembangannya. “Tentara Nasional Indonesia yang lahir dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan
sesungguhnya telah menerima dan melihat langsung pengabdian prajurit-prajurit wanita
saat perang kemerdekaan,” ungkapnya.
Kasum TNI menjelaskan
bahwa sebagai seorang prajurit, di satu sisi Wanita
Angkatan Bersenjata dituntut untuk terus memberdayakan dan memaksimalkan
potensi yang dimiliki, sehingga mampu tampil prima dalam melaksanakan tugas
secara profesional. “Di sisi lain, Wanita Angkatan Bersenjata juga turut bertanggungjawab
terhadap keharmonisan dan keutuhan kehidupan rumah tangga, termasuk diantaranya
memperhatikan dan memberikan pendidikan bagi anak-anak,” ujarnya.
“Wanita Angkatan
Bersenjata hendaknya berusaha untuk dapat berbuat yang terbaik dan secara tulus
ikhlas dalam berkiprah di lingkungan Angkatan Bersenjata tanpa meninggalkan harkat,
sifat dan ciri kodrati kewanitaannya,” harap Laksdya TNI Dr.
Didit Herdiawan.
Ditambahkan oleh
Kasum TNI bahwa Wanita Angkatan Bersenjata harus pandai menyesuaikan
diri dengan lingkungan tugasnya serta keluhuran norma budaya bangsa.
“Dimana pun Wanita Angkatan Bersenjata bertugas dan berada, akan selalu dapat
dirasakan manfaat dan kontribusinya, dihargai dan dihormati eksistensinya,” ucapnya.
Di sisi lain, Kasum
TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan menyampaikan bahwa terkait peran
serta Wanita Angkatan Bersenjata dalam Misi Perdamaian Dunia, sekarang ini Wanita
Angkatan Bersenjata dibutuhkan untuk bergabung pada misi tersebut.
“Banyak tugas-tugas yang membutuhkan peran wanita Angkatan Bersenjata, selain
preferensi masyarakat yang merasa tidak tertekan dan tersudutkan bila
berinteraksi dengan tentara wanita,” ungkapnya.
Seminar yang
mengangkat tema Enhancing and Empowering
The Role Of Women In The Military In Global Peace, Defense and Security, dihadiri 163 orang dari 22 Negara yang turut berpartisipasi yaitu Indonesia, Australia, Amerika Serikat, Bangladesh, Brunei Darussalam,
Kamboja, China, India, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Myanmar, Selandia
Baru, Papua Nugini, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Timor
Leste, Vietnam.
Turut hadir dalam
seminar tersebut, diantaranya Ibu Raksa Tri
Anggana Tantri Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, M.P.A., M.B.A., Ibu Asuh Raksa Karini Sri Sena, Ibu Asuh Winayadati Kanya
Sena, Ibu Asuh Catra Ratna Adi Jala Kanya Sena, Ibu Asuh Polwan dan Ketua
Harian IKKT Pragati Wira Anggini.
Autentikasi : Plt. Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut (KH) H. Agus Cahyono
Posting Komentar