Puspen TNI (LawuPost.Com) Pengelolaan organisasi dengan mengedepankan
peran Sumber Daya Manusia (SDM) harus menjadi karakter TNI dan budaya
organisasi merupakan filosofi dasar yang akan memberikan arah kebijakan kepada
segenap anggota dalam sistem pengelolaan unit organisasi.
Demikian disampaikan amanatnya Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada acara serah terima jabatan Irjen TNI dari Letjen
TNI M. Setyo Sularso kepada Mayjen TNI
Dodik Widjanarko, S. H. dan Dansatkomlek TNI dari Brigjen TNI Umaryana
kepada Brigjen TNI Jumadi, bertempat di Ruang Hening Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta
Timur, Jumat (28/7/2017).
Panglima TNI mengatakan bahwa sebagai sebuah institusi pertahanan negara, TNI dituntut untuk memberi
arah kebijakan dalam bidang pertahanan dan keamanan negara, serta turut mempersiapkan
sumber daya manusia yang memiliki komitmen,
karakter positif, kreatif,
kompetitif, komunikatif, kredibel dan militan bila dihadapkan dengan tuntutan
tugas.
“Sudah saatnya kita semua
harus secara tegas mengaplikasikan reward and punishment secara
konsisten, dengan tindak lanjut berupa penghargaan kepada mereka yang telah
berprestasi dan sangsi kepada satuan dan personel, yang bekerja keluar dari
norma,
kebijakan dan aturan yang ada,” ujar Panglima
TNI.
Untuk itu, Inspektorat Jenderal memiliki peran strategis dalam
struktur organisasi TNI terkaitan dengan fungsi pengawasan, baik pengawasan
fungsional maupun pengawasan melekat yang dilaksanakan melalui
penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU). “Peran tersebut dilaksanakan
dengan pendekatan wasrik yaitu ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan dan norma hukum, ketertiban administrasi guna
memenuhi
tuntutan tugas,” ucapnya.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa dengan
mengutamakan peran SDM menjadi karakter
TNI akan meningkatkan kemampuan sebuah organisasi
dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi akan
menjadi salah satu ciri keunggulan organisasi dalam menghadapi tantangan baik
eksternal maupun internal.
”Tantangan eksternal yang begitu cepat berubah,
sedangkan tuntutan internal dari anggota juga semakin intens sehingga
membutuhkan desain organisasi yang lentur namun tetap fokus dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan,” kata Panglima TNI.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan,
beragam perubahan sebagai akibat perkembangan teknologi, informasi dan
komunikasi mengharuskan TNI untuk siap menjawab setiap masalah yang muncul
dalam bidang pertahanan dan keamanan negara. ”Hal itu merupakan tantangan TNI
bukan hanya dalam pengelolaan internal organisasi, tetapi juga harus mampu
menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi beragam tantangan tersebut,”
katanya.
Terkait dengan program tahun ini, Tahun Bersih-Bersih yang sudah
dicanangkan beberapa waktu yang lalu, Panglima TNI menilai Inspektorat memiliki
tugas besar dan mulia untuk dapat mewujudkan program tersebut, pengawasan harus
dilaksanakan secara melekat dan berlanjut, jangan sampai terulang kembali penyimpangan pelaksanaan program
yang dapat menimbulkan kerugian negara. “Semua satuan di jajaran TNI
harus dapat melaksanakan semua program dan kegiatan secara benar, transparan
dan dapat dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo menyampaikan bahwa disamping Inspektorat,
Satkomlek TNI juga memiliki peran, tugas dan fungsi yang sangat strategis,
sehingga Satkomlek TNI harus mampu menghadirkan saran cerdas dan konsep
komunikasi yang mudah beradaptasi sesuai kecenderungan perkembangan
saat ini dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.
“Sejak hampir dua dasawarsa terakhir, perkembangan
lingkungan strategis, secara relatif didominasi oleh main-stream informasi dan komunikasi, yang
banyak berpengaruh pada pola kehidupan keprajuritan dan pola operasi TNI,”
ujar Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo.
Di akhir amanatnya Panglima TNI mengucapkan terima kasih serta
penghargaan Letjen TNI M. Setyo
Sularso dan Brigjen
TNI Umaryana atas pengabdian dan dedikasi yang
disertai sikap, keteladanan dalam perjalanan hidup dan karir di
TNI. Dan ucapan selamat melaksanakan tugas kepada Mayjen TNI Dodik Widjanarko, sebagai Irjen TNI dan Brigjen TNI Jumadi, sebagai Dansatkomlek TNI.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.