Puspen TNI (LawuPost.Com)
Ulama berperan besar dalam mendirikan dan melanggengkan bangsa Indonesia,
maka sangatlah tidak mungkin apabila ada Ulama yang akan menentang Pancasila, apalagi
merusak dan memecah belah bangsa ini.
Hal tersebut
disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada ceramah wawasan
kebangsaan dengan tema “Tantangan dan Uang” dihadapan sekitar 10.000 orang
jamaah Keluarga Besar Majelis Tafsir Al Quran (MTA), bertempat di Gedung MTA
Pusat Surakarta, Jl. Ronggowarsito No. 111 A, Kel. Timuran, Kec. Banjarsari,
Kota Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Minggu (30/7/2017).
Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan kepada umat Islam Indonesia agar
selalu menjaga keutuhan Indonesia dengan Pancasila dan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika, dan melarang umat Islam percaya terhadap Ulama yang ingin mengubah
Pancasila.
“Siapapun tidak
boleh merubah Pancasila. Kalau ada yang mengaku Ulama ingin mengubah
Pancasila, maka pasti itu ulama dari luar yang dibayar untuk merusak Indonesia
karena Ulama Indonesia tidak akan memecah belah keutuhan negara,” tegasnya.
Lebih lanjut Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi bangsa sudah merupakan suatu kesepakatan para pendidiri bangsa
termasuk para ulama. “Pancasila sebagai dasar negara sudah final dan siapapun
tidak boleh mengubahnya. Jadi, kalau ada Ulama yang mengajak untuk merubah
Pancasila, jangan percaya,” katanya.
Panglima TNI
juga mengingatkan bahwa NKRI didirikan atas dasar kebhinekaan suku, agama, ras
dan adat istiadat yang harus dipertahankan karena disitulah letak kebesaran
bangsa Indonesia.
“Banyak suku
dan budaya dari Sabang sampai Merauke, dan banyak tunas agama Islam, Kristen,
Hindu dan Budha bersatu dalam Bhinneka Tunggal Ika, maka kita wajib menjaga
jangan sampai terbelah oleh pihak lain dan jangan sampai mau diadu domba oleh
negara lain,” pungkas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.