Humas
Bakamla RI (LawuPost) Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI)
Laksdya TNI Ari Soedewo, S.E., M.H. secara resmi membuka acara 8th Maritime
Security Desktop Exercise and Law of The Sea Course di Hotel Aryaduta, Manado,
Senin (8/5/2017).
Untuk
kedelapan kalinya, kegiatan yang merupakan hasil kerjasama antara pemerintah
Indonesia melalui Bakamla RI dengan pemerintah Australia melalui ABF ini
dilaksanakan di Indonesia. Kali ini perhelatan yang dihadiri oleh puluhan
peserta dari berbagai negara Coast Guard tersebut digelar guna
meningkatkan dan menyelaraskan pemahaman terhadap Konvensi Hukum Laut
Internasional Tahun 1982 (UNCLOS 82), hingga dalam pelaksanaan penjagaan
wilayah maritim dapat mengedepankan aturan yang telah disepakati bersama,
dengan fokus pelatihan ditekankan pada salah satu isu keamanan maritim di tingkat
kawasan yaitu mengenai peredaran narkoba melalui laut.
Mengawali
kata sambutannya, Ari mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik dari
pemerintah Australia, Penerintah Provinsi Sulut dan Pemerintah Kota Manado
sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan semestinya.
“Sebagaimana diketahui bersama bahwa negara-negara
dikawasan Asia dan Australia dihadapkan kepada berbagai isu-isu keamanan
maritim seperti illegal fishing, armed robbery, illegal migrant, penyelundupan
narkoba, dan isu lainnya,” demikian disampaikan oleh Kepala
Bakamla RI.
“Adanya kompleksitas yang tinggi pada isu-isu keamanan
maritim tersebut, sehingga kerjasama antar negara dalam menanggulangi isu-isu
keamanan maritim menjadi sebuah kebutuhan yang harus mampu diaktualisasikan
tidak hanya pada sebuah lembaran perjanjian kerjasama, namun harus dapat
teraktualisasi secara nyata di tingkat operasional,” Jelas Ari lebih lanjut.
Secara
mendalam Ari juga menyampaikan bahwa data world drugs report 2016 yang
diterbitkan oleh United Nation Office On Drugs and Crime (UNODC) menunjukkan
peningkatan peredaran narkoba melalui jalur laut yang disebut Shoutern Route,
sehingga penanggulangan peredaran narkoba melalui laut menjadi hal penting yang
harus dilaksanakan.
Oleh
karenanya, melalui kegiatan MSDE ke-8, Kepala Bakamla RI mengharapkan dapat
ditemukan satu formulasi kerjasama teknis operasional berdasarkan ketentuan
hukum internasional guna menanggulangi permasalahan tersebut.
“Apabila memungkinkan, formulasi yang dihasilkan dalam
kegiatan ini diharapkan dapat diangkat sebagai sebuah best practices
penanggulangan peredaran narkoba melalui laut di tingkat kawasan Asia Pasifik,” pungkasnya.
Hadir
sebagai tamu undangan kegiatan MSDE sekaligus sebagai tuan rumah
penyelenggaraan acara yaitu Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, S.E.,
yang juga menyampaikan pidato penyambutan pada pembukaan acara tersebut.
Selain
peserta dari mancanegara, kegiatan ini diikuti pula oleh peserta dari instansi
mitra maritim, antara lain dari Polair, Bea Cukai, BNN, dan TNI AL.
Pertemuan
mulilateral ini dihadiri pula oleh Prof. Stuart Kaye dan Dr. Chris Rahman dari
The Australian National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS) serta
Kolonel Laut (KH) Kresno Buntoro, S.H., LL.M., Ph.D, dan I Made Andi Arsana,
Ph.D, selaku fasilitator.
Autentikasi : Kasubbag
Humas Bakamla RI, Kapten Mar Mardiono
Posting Komentar