Puspen TNI (LawuPost) Panglima TNI Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo mengajak seluruh mahasiswa/mahasiswi Universitas Samawa untuk
berjuang menjadi para calon-calon pemimpin dan ksatria Indonesia di masa yang
akan datang. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan
636 Wisudawan/ti Sarjana (S1) dan Ahli Madya (D3) Angkatan XIII dan Diesnatalis
XVIII Universitas Samawa di Aula Sriboyo Universitas Samawa (Unsa) Sumbawa
Besar, Nusa Tenggara Barat, Kamis (29/12/2016).
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, bangsa Indonesia sebagai
bangsa pejuang dan sejarah telah membuktikan bahwa kemerdekaan yang didapatkan
dari hasil perjuangan para pahlawan yang didalamnya mengalir darah patriot. “Semangat
rela berkorban jiwa dan raga membuktikan Indonesia dapat merebut kemerdekaan
dari penjajah,” katanya.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa, pertumbuhan jumlah
penduduk yang sangat pesat dan ketersediaan pangan yang sangat terbatas, akan
menimbulkan konflik dan kompetisi global yang luar biasa saat ini. “Kalau
bangsa Indonesia ingin selamat, maka kita harus menjadi bangsa pemenang,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo juga menyatakan bahwa Indonesia sebagai salah satu
negara Equator di dunia, yang mempunyai sumber energi hayati sepanjang tahun. “Inilah
yang menyebabkan negara-negara lain yang ingin merebut kekayaan alam Indonesia,
karena energi fosil yang sudah makin menipis,” ungkapnya.
Panglima TNI juga menyampaikan bahwa, Narkoba menjadi ancaman baru
bagi kelangsungan suatu bangsa di seluruh dunia karena bisa menyebabkan lost generation, tidak terkecuali
Indonesia. “Semua kasus
Narkoba yang terjadi di Indonesia adalah untuk lost generation dan
inilah yang dikatakan perang candu serta merupakan bagian dari perang modern
yang dikatakan proxy war,” pungkasnya.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang pembelian Helikopter AW-101 dari
Inggris, Panglima TNI menyatakan sudah membuat surat untuk pembatalan kepada
Kasau tembusannya kepada Kementerian Pertahanan kemudian sampai dengan Presiden,
BPK dan Menteri Keuangan. “Saat ini tim investigasi sudah mengecek dimana letak
kesalahannya,” jelasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah,
S.E., Rektor Unsa Prof. DR. Saifudin Iskandar M.E.d, Irjen TNI Letjen TNI Setyo
Sularso, Asintel Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Asops Panglima TNI Mayjen
Agung Risdhianto M.B.A., Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto S.Sos. dan
Bupati Sumbawa Drs. H. M Husni Djibril, B.Sc serta Forum Komunikasi Daerah
Sumbawa.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.