Puspen TNI (LawuPost) Berbagai lapisan Undang-Undang telah menyatakan politik TNI adalah politik
Negara, jadi TNI selalu berpihak pada keamanaan dan TNI juga harus bersikap netral.
Demikian ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat menjawab
pertanyaan awak media, bertempat di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta Selatan,
Senin (10/10/2016).
Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo menyampaikan himbauan kepada masyarakat agar selalu mengikuti dan
mengawasi dalam pelaksanaan tugas-tugas TNI, khususnya dalam menghadapi Pilkada.
“Apabila ada oknum TNI yang terindikasi tidak netral, segera laporkan kepada
instansi terkait yang terdekat, bisa ke Koramil, Kodim dan Pom,” tegasnya.
Dalam rangka menjamin implementasi netralitas pada Prajurit TNI, Panglima
TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan telah menginstruksikan pada jajarannya
untuk mengutamakan berpihak pada keamanan dan mengedepankan pemahaman dalam berfikir,
bersikap dan bertindak secara netral terhadap pelaksanaan Pilkada.
Terkait
pertanyaan wartawan tentang insiden di Bandara Soetta beberapa waktu lalu, Panglima
TNI menjelaskan bahwa pemukulan terhadap petugas bandara oleh salah seorang oknum
anggota TNI, adalah insiden yang tidak diinginkan.
Lebih lanjut
Panglima TNI mengatakan bahwa, anggota yang melakukan pemukulan tersebut
sekarang sudah ditangani pihak Pomad, dan sedang diproses sesuai dengan hukum
yang berlaku, walaupun Departemen Perhubungan mengatakan sudah diselesaikan.
“Bagi anggota
TNI yang bersalah harus tetap diproses secara hukum, mulai dari pangkat Prada
sampai dengan Jenderal harus selalu patuh pada hukum, sama halnya dengan masyarakat
umum, seorang pemimpin tidak bisa memberikan sanksi tanpa proses hukum, jadi
nanti hakimlah yang memutuskan,” pungkas Panglima TNI Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo.
Autentikasi : Kabidpenum
Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.