Puspen TNI (LawuPost) Ancaman kedepan sudah
semakin nyata, para pemuda harus menjadi pemersatu bangsa dan benteng terdepan
NKRI serta jadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang. Hal tersebut disampaikan
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan Orasi Ilmiah dalam
rangka Dies Natalis ke-53 di Graha Widyatama Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (26/9/2016).
Dalam Orasi Ilmiah yang mengangkat tema memahami ancaman, menyadari
jati diri dan solusi mewujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang Panglima TNI
mengatakan bahwa sejarah perjuangan kemerdekaan membuktikan nilai
patriotik bangsa Indonesia dalam menentukan nasibnya sendiri.
“Mengapa bangsa pemenang karena Indonesia ini direbut, diambil,
dipaksa oleh para pejuang untuk memenangkan perang walau dengan kondisi senjata
tradisional, maka kita harus jadi bangsa pemenang” Ungkap Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo
Dampak dari pembuktian teori konflik adalah turunnya produksi minyak
bumi yang menyebabkan resesi dunia dan depresi ekonomi yang berlanjut pada
krisis ekonomi serta meningkatkannya kejahatan dalam berbagai aspek kehidupan.
“Kita merasakan saat ini dunia mengalami krisis ekonomi dan hancurnya tatanan
masyarakat, dimana masyarakat kita mulai dihancurkan budayanya dan terjadi
kompetisi global dimana masing masing negara berkompetisi secara ketat” Ujar
Panglima TNI.
Panglima TNI kembali mengingatkan tentang dampak krisis energi dan
pangan yang akan melanda dunia dihadapkan dengan letak strategis Indonesia
sebagai penghasil sumber daya hayati.
“Percepatan penduduk dihadapkan pada ketersediaan pangan sangat
berbahaya, jumlah penduduk meningkat seperti deret ukur dan ketersediaan
makanan meningkat seperti deret hitung, jadi apabila tidak dimanage
suatu saat orang akan berperang habis-habisan untuk makan,” tuturnya.
Menurut Panglima TNI makna mahasiswa adalah orang yang besar dan
belajar, oleh karenanya setiap keputusan selalu menggunakan akal pikiran dan
hati nurani sebagai pengawal tatanan masyarakat.
“Tugas utama kalian belajar untuk meraih mimpi agar bisa berbuat
lebih baik lagi untuk rakyat bangsa dan negaramu. raih mimpimu bersama-sama
temanmu jangan puas karena mimpimu besar dan lakukan semuanya dengan do by
heart (dengan hati),” kata Panglima TNI.
Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa
kemanunggalan TNI dengan Rakyat dalam bidang intelektual merupakan bukti
kongkrit yang nyata dan telah terjalin sejak lama.
“Suatu kebanggan bagi saya bisa terhormat berada disini, karena ini
adalah Universitas yang dibangun oleh rakyat banyumas bersama dengan TNI, pakai
nama tokoh masyarakat disini dan pemimpin TNI Jenderal Soedirman,” ucap Panglima
TNI.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa
Indonesia adalah bangsa besar dengan ciri khas penerapan nilai-nilai Pancasila
dalam sendi kehidupannya dengan didasari nilai luhur kepribadian bangsa.
“Pancasila kalau diperas menjadi eka sila, Eka Sila kalau diperas
adalah Gotong royong, ternyata setelah gali gotong-royong hanya bisa hidup di
kumpulan kumpulan manusia yang manusia yang mepunyai Gen kesatria dan Gen
Patriot, dan kita punya itu,” pungkas Panglima TNI.
Dalam kegiatan selanjutnya Panglima TNI berkesempatan meninjau Ruang
Biometri, Ruang Operasi Mata dan Ruang pendaftaran Rumah Sakit Tentara (RST)
TK. III Wijaya Kusuma Kesehatan Kodam (Kesdam) IV/Diponegoro. Dijelaskan kepada
Panglima TNI bahwa rekapitulasi bakti sosial katarak dalam rangka HUT TNI untuk
berjumlah pendaftar 1316, operasi katarak berjumlah 659 dan operasi pteregyum
84 orang.
Autentikasi : Kabidpenum
Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.