Cimahi (LawuPost) 70 tahun genap usia TNI AD, tepatnya Tanggal 15 Desember merupakan Hari jadinya, yang lebih dikenal dengan Hari Juang Kartika (HJK), yang diperingati dengan Upacara sebagai hari Puncak, yang dilaksanakan di Lapangan Brigif 15/Kujang, Selasa (15/12).
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono dalam sambutannya yang dibacakan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi, Mayjen TNI Hadi Prasojo, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para sesepuh TNI AD atas jasa dan pengabdian yang telah diberikan kepada TNI AD.
Menurut Kasad, berbagai keberhasilan dan prestasi yang telah dicapai TNI AD hingga saat ini, tentu tidak terlepas dari kerja keras dari para sesepuh, para pimpinan, serta pengabdian para pendahulu selama berdinas di satuan jajaran TNI AD. Tanpa karya dan pengabdian para pendahulu sekalian, TNI AD tentu tidak akan terbentuk sebagaimana wujudnya saat ini.
Kasad menyampaikan, jika melihat sejarah ditetapkannya HJK, yaitu berawal dari sebuah peristiwa besar, perang para pejuang yang dikenal dengan Palagan Ambarawa, betapa kala itu dengan senjata yang masih apa adanya dan jauh dari modern, namun dengan kegigihan tentara kita mampu membuat Belanda bertekuk lutut di Ambarawa.
Dari peristiwa heroik ini, kita mendapatkan teladan nyata dari para pahlawan bangsa tentang bagaimana menjalankan setiap panggilan tugas negara. Semangat juang seperti inilah yang selayaknya terus digelorakan dalam jiwa dan ditanamkan dalam hati sanubari setiap Prajurit TNI AD.
TNI AD sebagai salah satu pilar penopang bagi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak hanya harus menjadi kekuatan yang profesional, kuat, kokoh, dan andal, tetapi juga harus selalu manunggal dengan rakyat. Sejarah telah membuktikan bahwa kebersamaan TNI dan rakyat sebagai satu kekuatan yang sinergis, telah berhasil mengatasi berbagai ancaman, gangguan dan hambatan yang dihadapi bangsa Indonesia.
Kita perlu mengingat kembali pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman bahwa Negara Indonesia tidak cukup dipertahankan oleh tentara saja, maka perlu sekali mengadakan kerja sama yang seerat-eratnya dengan golongan serta badan-badan di luar tentara, kata Kasad.
Diakhir amanatnya Kasad mengharapkan selaras denga tema HJK tahun ini, “Melalui Hari Juang Kartika, Kita Mantapkan Jati Diri TNI AD dan Kemanunggalan TNI – Rakyat guna mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian” kepada para prajurit agar dapat menghayati dan dapat mewujudkankan dalam setiap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab prajurit dan PNS dimanapun berada dan bertugas.
Upacara yang diikuti oleh perwakilan prajurit TNI AD se wilayah Kodam III/Siliwangi dan perwakilan PNS serta anggota Persit ini, selain menampilkan parade dan defile setiap kompi pasukan, juga dimeriahkan dengan panggung prajurit Ajendam III/Siliwangi. (Pendam III/Siliwangi/Rega)
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono dalam sambutannya yang dibacakan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi, Mayjen TNI Hadi Prasojo, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para sesepuh TNI AD atas jasa dan pengabdian yang telah diberikan kepada TNI AD.
Menurut Kasad, berbagai keberhasilan dan prestasi yang telah dicapai TNI AD hingga saat ini, tentu tidak terlepas dari kerja keras dari para sesepuh, para pimpinan, serta pengabdian para pendahulu selama berdinas di satuan jajaran TNI AD. Tanpa karya dan pengabdian para pendahulu sekalian, TNI AD tentu tidak akan terbentuk sebagaimana wujudnya saat ini.
Kasad menyampaikan, jika melihat sejarah ditetapkannya HJK, yaitu berawal dari sebuah peristiwa besar, perang para pejuang yang dikenal dengan Palagan Ambarawa, betapa kala itu dengan senjata yang masih apa adanya dan jauh dari modern, namun dengan kegigihan tentara kita mampu membuat Belanda bertekuk lutut di Ambarawa.
Dari peristiwa heroik ini, kita mendapatkan teladan nyata dari para pahlawan bangsa tentang bagaimana menjalankan setiap panggilan tugas negara. Semangat juang seperti inilah yang selayaknya terus digelorakan dalam jiwa dan ditanamkan dalam hati sanubari setiap Prajurit TNI AD.
TNI AD sebagai salah satu pilar penopang bagi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak hanya harus menjadi kekuatan yang profesional, kuat, kokoh, dan andal, tetapi juga harus selalu manunggal dengan rakyat. Sejarah telah membuktikan bahwa kebersamaan TNI dan rakyat sebagai satu kekuatan yang sinergis, telah berhasil mengatasi berbagai ancaman, gangguan dan hambatan yang dihadapi bangsa Indonesia.
Kita perlu mengingat kembali pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman bahwa Negara Indonesia tidak cukup dipertahankan oleh tentara saja, maka perlu sekali mengadakan kerja sama yang seerat-eratnya dengan golongan serta badan-badan di luar tentara, kata Kasad.
Diakhir amanatnya Kasad mengharapkan selaras denga tema HJK tahun ini, “Melalui Hari Juang Kartika, Kita Mantapkan Jati Diri TNI AD dan Kemanunggalan TNI – Rakyat guna mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian” kepada para prajurit agar dapat menghayati dan dapat mewujudkankan dalam setiap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab prajurit dan PNS dimanapun berada dan bertugas.
Upacara yang diikuti oleh perwakilan prajurit TNI AD se wilayah Kodam III/Siliwangi dan perwakilan PNS serta anggota Persit ini, selain menampilkan parade dan defile setiap kompi pasukan, juga dimeriahkan dengan panggung prajurit Ajendam III/Siliwangi. (Pendam III/Siliwangi/Rega)
Posting Komentar