Bogor(LawuPost)Beberapa sekolah masih mengisi masa orientasi sekolah dengan perpeloncoan, namun bukan dengan perpeloncoan apalagi kekerasan, SMAN 5 di Kota Bogor menggelar Masa Orientasi Siswa (MOS) unik yaitu bekerjasama dengan Batalyon Infanteri (Yonif) 315/ Garuda Korem 061/SK Bogor. Sebanyak 282 siswa baru digiring ke markas tentara Yonif 315/Garuda di Jalan Mayjen Isak Juarsa, Kota Bogor.
Selama 2 hari dari tanggal 28-29 Juli, para prajurit, disamping memberikan pembekalan wawasan kebangsaan, pelatihan dasar kedisiplinan, latihan baris-berbaris juga memperkenalkan alat utama sistem pertahanan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia.
Danyon 315/Grd Mayor Inf Irwan Budiana menyambut baik prakarsa tersebut, dan memerintahkan beberapa anggotanya untuk membantu pelaksanaa kegiatan MOS SMAN 5 Bogor tersebut. "SMA Negeri 5 Bogor ingin memberikan bekal untuk Siswanya, juga untuk mendapatkan pelatihan dasar kedisiplinan dari kami, untuk itu diharapkan setelah mengikuti gegiatan ini, anak-anak mendapatkan pemahaman yang tepat tentang wawasan kebangsaan, disiplin dan beberapa macam alutsista" kata Irwa di mako Yonif 315/Garuda.Rabu (29/7)
Danyon mengatakan, Yonif 315/Grd memiliki program Binter Satkorwil salah satu kegiatanya melakukan pembinaan kepada masyarakat. Yang paling pokok untuk generasi muda yakni menanamkan wawasan kebangsaan
Lebih lanjut dikatakannya, untuk sekolah-sekolah lain di Kota Bogor yang ingin juga mendapatkan pelatihan dasar kedisiplinan, Yonif 315/Grd sangatlah terbuka. "Kami memang berkewajiban dan sudah menjadi tugas untuk menanamkan wawasan kebangsaan kepada masyarakat," paparnya.
Sementara seorang siswi yang mengikuti MOS, Alma Auvar mengaku sangat senang, meski awalnya ia merasa takut karena harus memasuki markas tentara. Namun ternyata ketakutannya itu tak berarti.
"Kita di sini diajarkan bela negara supaya kita mandiri dan memiliki disiplin yang baik. Terus diajarkan juga tentang kebersamaan, seperti makan bersama, pokoknya seru," ucap Alma semangat.
Tak dipungkiri, salah satu materi yang paling menarik dalam kegiatan MOS ini adalah pengenalan alutsista. Para siswa baru diberi pengetahuan kemiliteran tentang senjata ringan dan senjata kelompok.
Terlihat para siswa sangat antusias saat pelatih dari prajurit Yonif 315 menjelaskan fungsi dan kegunaan senjata yang ada di markas tempur tersebut. Senjata seperi P1, Stayer, SPG, SMB 50 Browning, hingga Mortir 80, dan Mortir 81.
Andini, peserta MOS lainnya menilai, kegiatan ini sangat positif, jauh dari perpeloncoan.
"Tetapi di MOS pelajar ini berbeda. Karena diisi dengan kegiatan yang sangat positif. Kemudian pengalaman yang tak terlupakan itu kita bisa melihat langsung alutsista," ujar Andini. (Pendam III/Siliwangi/Red)
Selama 2 hari dari tanggal 28-29 Juli, para prajurit, disamping memberikan pembekalan wawasan kebangsaan, pelatihan dasar kedisiplinan, latihan baris-berbaris juga memperkenalkan alat utama sistem pertahanan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia.
Danyon 315/Grd Mayor Inf Irwan Budiana menyambut baik prakarsa tersebut, dan memerintahkan beberapa anggotanya untuk membantu pelaksanaa kegiatan MOS SMAN 5 Bogor tersebut. "SMA Negeri 5 Bogor ingin memberikan bekal untuk Siswanya, juga untuk mendapatkan pelatihan dasar kedisiplinan dari kami, untuk itu diharapkan setelah mengikuti gegiatan ini, anak-anak mendapatkan pemahaman yang tepat tentang wawasan kebangsaan, disiplin dan beberapa macam alutsista" kata Irwa di mako Yonif 315/Garuda.Rabu (29/7)
Danyon mengatakan, Yonif 315/Grd memiliki program Binter Satkorwil salah satu kegiatanya melakukan pembinaan kepada masyarakat. Yang paling pokok untuk generasi muda yakni menanamkan wawasan kebangsaan
Lebih lanjut dikatakannya, untuk sekolah-sekolah lain di Kota Bogor yang ingin juga mendapatkan pelatihan dasar kedisiplinan, Yonif 315/Grd sangatlah terbuka. "Kami memang berkewajiban dan sudah menjadi tugas untuk menanamkan wawasan kebangsaan kepada masyarakat," paparnya.
Sementara seorang siswi yang mengikuti MOS, Alma Auvar mengaku sangat senang, meski awalnya ia merasa takut karena harus memasuki markas tentara. Namun ternyata ketakutannya itu tak berarti.
"Kita di sini diajarkan bela negara supaya kita mandiri dan memiliki disiplin yang baik. Terus diajarkan juga tentang kebersamaan, seperti makan bersama, pokoknya seru," ucap Alma semangat.
Tak dipungkiri, salah satu materi yang paling menarik dalam kegiatan MOS ini adalah pengenalan alutsista. Para siswa baru diberi pengetahuan kemiliteran tentang senjata ringan dan senjata kelompok.
Terlihat para siswa sangat antusias saat pelatih dari prajurit Yonif 315 menjelaskan fungsi dan kegunaan senjata yang ada di markas tempur tersebut. Senjata seperi P1, Stayer, SPG, SMB 50 Browning, hingga Mortir 80, dan Mortir 81.
Andini, peserta MOS lainnya menilai, kegiatan ini sangat positif, jauh dari perpeloncoan.
"Tetapi di MOS pelajar ini berbeda. Karena diisi dengan kegiatan yang sangat positif. Kemudian pengalaman yang tak terlupakan itu kita bisa melihat langsung alutsista," ujar Andini. (Pendam III/Siliwangi/Red)
Posting Komentar