Pangandaran (LawuPost) Inisiatif Institute Bandung, LSM yang konsen dalam pengawasan anggaran mengeluarkan penilaian terhadap potret alokasi APBD 2015 se-Priangan Timur. Hasilnya APBD Kabupaten Pangandaran tahun 2015 tersehat di Priangan Timur bersama dengan Kota Banjar. Penilaian sehat itu pun dilihat dari besaran alokasi belanja pegawai (gaji dan tunjangan) yang dibawah 50 persen dari belanja daerah sehingga belanja langsung akan mempercepat pembangunan masyarakat.
Inisiatif Institute disampaikan oleh seorang aktivisnya, Nandang Suherman meminta Kabupaten Pangandaran selektif menambah pegawai karena akan menjadi beban APBD berikutnya, sehingga alokasi APBD sehat ini terus dipertahankan. Nandang pun menyampaikan, prosentase belanja langsung kegiatan yang paling tinggi adalah Kota Banjar dengan 46,6 persen dan Kabupaten Pangandaran sebanyak 45,2 persen. Sementara yang paling rendah adalah Kabupaten Tasikmalaya dengan 19,5 persen. Untuk belanja modal, Kabupaten Pangandaran paling tinggi dengan 26,9 persen dan paling rendah Kota Tasikmlaya dengan 8,9 persen. Dan belanja pegawai terbesar adalah Kabupaten Tasikmalaya dengan Kota Tasikmalaya masih berat diongkos, “kata Nandang.
Atas sehatnya APBD ini menjadi pertanda bagus bahwa Kabupaten Pangandaran menunjukan daerah yang fokus membangun infrastruktur daerah, berbeda dengan Kabupaten lain yang sudah menganggap cukup baik infrastruktur daerahnya. Pj. Bupati Pangandaran, H. Daud Achmad akan terus mempertahankan APBD sehat ini. Pasalnya, Kabupaten Pangandaran butuh akselarasi pembangunan secara cepat. “Harapan komposisi belanja pegawai dan langsung ini tidak berubah meski kedepan terjadi penambahan pegawai sehingga alokasi belanja pegawai pun naik. Ditutupnya memang dari DAU, tapi PAD juga harus naik, “ujarnya. Daud pun akan mengawal proses pembahasan APBD 2016 sebagai tanggungjawab Pj. Bupati sehingga APBD Kabupaten Pangandaran lebih diutamakan pada belanja langsung. (mamay)
Inisiatif Institute disampaikan oleh seorang aktivisnya, Nandang Suherman meminta Kabupaten Pangandaran selektif menambah pegawai karena akan menjadi beban APBD berikutnya, sehingga alokasi APBD sehat ini terus dipertahankan. Nandang pun menyampaikan, prosentase belanja langsung kegiatan yang paling tinggi adalah Kota Banjar dengan 46,6 persen dan Kabupaten Pangandaran sebanyak 45,2 persen. Sementara yang paling rendah adalah Kabupaten Tasikmalaya dengan 19,5 persen. Untuk belanja modal, Kabupaten Pangandaran paling tinggi dengan 26,9 persen dan paling rendah Kota Tasikmlaya dengan 8,9 persen. Dan belanja pegawai terbesar adalah Kabupaten Tasikmalaya dengan Kota Tasikmalaya masih berat diongkos, “kata Nandang.
Atas sehatnya APBD ini menjadi pertanda bagus bahwa Kabupaten Pangandaran menunjukan daerah yang fokus membangun infrastruktur daerah, berbeda dengan Kabupaten lain yang sudah menganggap cukup baik infrastruktur daerahnya. Pj. Bupati Pangandaran, H. Daud Achmad akan terus mempertahankan APBD sehat ini. Pasalnya, Kabupaten Pangandaran butuh akselarasi pembangunan secara cepat. “Harapan komposisi belanja pegawai dan langsung ini tidak berubah meski kedepan terjadi penambahan pegawai sehingga alokasi belanja pegawai pun naik. Ditutupnya memang dari DAU, tapi PAD juga harus naik, “ujarnya. Daud pun akan mengawal proses pembahasan APBD 2016 sebagai tanggungjawab Pj. Bupati sehingga APBD Kabupaten Pangandaran lebih diutamakan pada belanja langsung. (mamay)