Selamat Datang Di Website Lawupost.com (Menyatukan Inspirasi Dan Motivasi) Seni Ebeg Kurang Mendapat Perhatian Pemkot Banjar | Lawu Post

Seni Ebeg Kurang Mendapat Perhatian Pemkot Banjar

Rabu, 22 Februari 20170 comments

Banjar (LawuPost) – Meski bukan kesenian khas yang menjadi identitas daerah, para penggiat seni tradisional Ebeg di Kota Banjar cukup banyak. Saat ini setidaknya ada 20 grup seni Ebeg yang tersebar di wilayah ini. Animo masyarakat untuk mengundang grup Ebeg guna memeriahkan acara kenduri yang dihelatnya, tergolong masih tinggi. Terutama acara khitanan serta hajatan lainnya.

Ebeg merupakan jenis seni tari yang dimainkan dengan dukungan properti berupa kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu yang dipotong menyerupai bentuk kuda. Seni Ebeg ini mirip dengan kuda lumping. Di Kota Banjar, kesenian Ebeg ini sering ditampilkan dalam event-event tertentu seperti hajatan, hajat bumi, perayaan ulang tahun Pemkot Banjar atau sekedar menyambut tamu kehormatan.

Dalam pementasannya, kesenian ini tidak memerlukan suatu koreografi khusus atau peralatan gamelan seperti halnya karawitan. Gamelan untuk mengiri tari kuda lumping cukup sederhana yakni terdiri dari kendang, kenong, gong, dan slompret yaitu seruling dengan bunyi melengking. Lirik-lirik kawih yang dibawakan dalam mengiringi tarian, biasanya berisikan imbauan agar manusia senantiasa melakukan perbuatan baik dan selalu ingat pada sang pencipta. Kuatnya animo masyarakat juga ditunjukan dengan banyaknya penonton yang ikut menari mengikuti irama gending yang dimainkan tersebut, dimana pun para pelaku seni tersebut menetas.

Secara refleks tangan, kepala, kaki dan anggota tubuh penonton yang lain ikut bergoyang dalam alunan harmoni musik itu. Mereka yang mengetahui tembangnya pun biasanya turut hanyut untuk ikut berdendang bersama. Hebatnya, area pementasan tidak akan ditinggalkan penonton sebelum bagian akhir dari pentas Ebeg tampil.

Pada bagian akhir pentas itu, para penari akan terlihat seperti kehilangan kesadaran seolah-olah kemasukan setan. Mereka pun mempertontonkan aksi cukup menegakan seperti mengunyah beling, menginjak atau memakan bara api, dicambuk hingga ditebas golok. Tingkah lucu yang diselingi guyonan khas kekinian kerap terlontar dari para pelakon.

Terlepas dari asal usul dan nilai historinya, kesenian kuda lumping ini merefleksikan semangat heroisme sebuah pemasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.

Perkembangan jenis seni budaya tersebut salah satunya dipicu letak geografis Kota Banjar yang berbatasan langsung dengan wilayah Jawa Tengah. Wilayah Kecamatan Langensari dan Purwaharja menjadi dua Kecamatan yang paling berdampak atas akulturasi budaya itu mengingat wilayahnya berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Perkawinan antar suku Sunda dan Jawa sampai migrasi penduduk mempunyai andil besar dalam perkembangan kultur masyarakat Kota Banjar, terutama di Kecamatan Langensari dan Purwaharja itu.

Namun terlepas dari keunikan dan potensi budaya yang dimiliki oleh seni Ebeg tersebut, tersimpan sebuah harapan besar dari para pelakunya agar Pemkot Banjar bisa memberikan perhatian supaya kesenian ini bisa terus berkembang atau minimal tetap lestari. “Animo masyarakat dan regenerasi pelaku seni ini masih cukup tinggi. Pentas Ebeg tak pernah sepi penonton, “kata Hermanto salah seorang nayaga grup Ebeg warga Parungsari Kecamatan Pataruman beberapa waktu lalu.

Hermanto berharap pengakuan Pemkot Banjar, yang menjadikan seni Ebeg sebagai motif batik khas Banjar, diringi oleh upaya nyata Pemkot untuk melestarikan seni tradisional yang satu ini. “Cobalah grup-grup Ebeg ini disentuh oleh Pemkot Banjar. Bentuknya bisa menggelar pasanggiri atau pagelaran bersama atau perhatian dalam bentuk-bentuk lainnya, “ujarnya. (mamay)
Share this article :

Posting Komentar

NUSANTARA BERSATU

EDISI TABLOID CERDAS

EDISI TABLOID CERDAS
 
Support : Creating Website | Lawupost | Lawupost Template
Copyright © 2011. Lawu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Lawupost Template
Proudly powered by Lawupost