Tokyo (LawuPost.Com) Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Japan Coast Guard (JCG) mempererat kerjasama bilateral melalui penandatangan Memorandum of Cooperation (MoC) oleh Kepala Bakamla Laksdya Bakamla A Taufiq R. dan Komandan JCG Admiral Suichi Iwanami, di Tokyo, Jepang, kemarin (26/6/2019).
Penandatanganan MoC disaksikan oleh Minister of Land, Infrastructure, Transportation and Tourism Jepang, Mr. Keichi ISHII dan Duta Besar RI untuk Jepang, Arifin Tasrif.
Sebelum penandatanganan MoC, Kepala Bakamla dan Delegasi melaksanakan Courtesy Call ke Menteri ISHII dimana dalam perbincangan kedua Delegasi berharap dengan terjalinnya kerja sama antara Bakamla dan Japan Coast Guard, kedua negara dapat saling membantu untuk mengembangkan kapasitas masing-masing serta berkontribusi terhadap keamanan di Kawasan Asia.
Setelah penandatanganan MoC, kedua Delegasi melaksanakan pertemuan High Level Meeting (HLM). Pada pertemuan ini Kepala Bakamla didampingi oleh Kasi Kerja Sama Multilateral dan Organisasi Internasional Letkol Bakamla Hudiansyah Is Nursal dan Kasubbag Tata Usaha Kepala Bakamla Letkol Bakamla Ridwansyah.
Laksdya Taufiq berharap untuk dapat menjalin kerja sama yang lebih intens lagi. Terutama karena saat ini Bakamla berfokus pada peningkatan kapasitas SDM sehingga kedepannya personel Bakamla dapat mengemban tugas menjaga keamanan dan keselamatan wilayah maritim Indonesia secara professional.
HLM membahas beberapa agenda penting, diawali dengan mengulas sejarah perkembangan kerja sama kedua pihak. Beberapa pelatihan pengembangan kapasitas personel Bakamla atas undangan dari JCG telah dilakukan sejak 2008, mencakup beberapa bidang yaitu
law enforcement, Marine Environment Protection, On Board Exercise, dan Maritime Law Enforcement.
Selain itu ada pula pendidikan formal Master for Maritime Security and Safety Program (MSSP). Dalam beberapa kesempatan, JCG juga mengirimkan kapalnya ke Jakarta untuk Ship Visit maupun Combined Exercise dengan Bakamla yaitu PLH Shikisima (2008), PLH Hayato (2010), PLH Echigo (2016) dan PLH Tsugaru (2018).
Area kerja sama tersebut diharapkan masih akan mewarnai kerja sama selanjutnya, ujar Laksdya Taufiq.
Lebih lanjut, kedua delegasi juga membahas tentang pengembangan kerja sama multilateral pada forum HACGAM.
Indonesia melalui Bakamla telah secara aktif menjadi Lead Pillar Capacity Building sejak tahun 2015 dan Chair for Capacity Building Working Group sejak
tahun 2018.
Bakamla akan terus aktif mendukung pengembangan upaya HACGAM dalam menjaga keamanan regional.
Komandan JCG menyatakan bahwa kontribusi Bakamla pada forum HACGAM sangat penting bagi pengembangan forum kerja sama HACGAM dan berharap kedepannya kedua lembaga dapat selalu saling mendukung untuk memastikan laut di kawasan Indo Pasifik yg aman, bebas dari ancaman kekerasan dan navigasi serta netral.
Kepala Bakamla pada kesempatan ini juga menyampaikan Harapannya, untuk pelaksanaan HACGAM pada bulan Oktober mendatang, JCG selaku sekretariat HACGAM dapat mendorong para anggota untuk hadir pada pertemuan WLM dan HLM untuk mendukung Srilanka, dalam rangka memberikan sinyal kepada dunia terkait solidaritas HACGAM memerangi terorisme yang beberapa bulan lalu terjadi di Colombo.
Pembahasan lain yang tak kalah penting yaitu berkaitan Coast Guard Global Summit (CGGS), forum pertemuan Coast Guard sedunia, Bakamla akan ikut serta memperjuangkan untuk menjadikan CGGS menjadi organisasi internasional yang bersifat mandatory bukan voluntary seperti saat ini, sehingga dapat berkembang menjadi forum seperti INTERPOL dan World Custom Organization (WCO). Hal ini pun sejalan dengan pandangan JCG selaku inisiator dari CGGS.
Penandatanganan MoC disaksikan oleh Minister of Land, Infrastructure, Transportation and Tourism Jepang, Mr. Keichi ISHII dan Duta Besar RI untuk Jepang, Arifin Tasrif.
Sebelum penandatanganan MoC, Kepala Bakamla dan Delegasi melaksanakan Courtesy Call ke Menteri ISHII dimana dalam perbincangan kedua Delegasi berharap dengan terjalinnya kerja sama antara Bakamla dan Japan Coast Guard, kedua negara dapat saling membantu untuk mengembangkan kapasitas masing-masing serta berkontribusi terhadap keamanan di Kawasan Asia.
Setelah penandatanganan MoC, kedua Delegasi melaksanakan pertemuan High Level Meeting (HLM). Pada pertemuan ini Kepala Bakamla didampingi oleh Kasi Kerja Sama Multilateral dan Organisasi Internasional Letkol Bakamla Hudiansyah Is Nursal dan Kasubbag Tata Usaha Kepala Bakamla Letkol Bakamla Ridwansyah.
Laksdya Taufiq berharap untuk dapat menjalin kerja sama yang lebih intens lagi. Terutama karena saat ini Bakamla berfokus pada peningkatan kapasitas SDM sehingga kedepannya personel Bakamla dapat mengemban tugas menjaga keamanan dan keselamatan wilayah maritim Indonesia secara professional.
HLM membahas beberapa agenda penting, diawali dengan mengulas sejarah perkembangan kerja sama kedua pihak. Beberapa pelatihan pengembangan kapasitas personel Bakamla atas undangan dari JCG telah dilakukan sejak 2008, mencakup beberapa bidang yaitu
law enforcement, Marine Environment Protection, On Board Exercise, dan Maritime Law Enforcement.
Selain itu ada pula pendidikan formal Master for Maritime Security and Safety Program (MSSP). Dalam beberapa kesempatan, JCG juga mengirimkan kapalnya ke Jakarta untuk Ship Visit maupun Combined Exercise dengan Bakamla yaitu PLH Shikisima (2008), PLH Hayato (2010), PLH Echigo (2016) dan PLH Tsugaru (2018).
Area kerja sama tersebut diharapkan masih akan mewarnai kerja sama selanjutnya, ujar Laksdya Taufiq.
Lebih lanjut, kedua delegasi juga membahas tentang pengembangan kerja sama multilateral pada forum HACGAM.
Indonesia melalui Bakamla telah secara aktif menjadi Lead Pillar Capacity Building sejak tahun 2015 dan Chair for Capacity Building Working Group sejak
tahun 2018.
Bakamla akan terus aktif mendukung pengembangan upaya HACGAM dalam menjaga keamanan regional.
Komandan JCG menyatakan bahwa kontribusi Bakamla pada forum HACGAM sangat penting bagi pengembangan forum kerja sama HACGAM dan berharap kedepannya kedua lembaga dapat selalu saling mendukung untuk memastikan laut di kawasan Indo Pasifik yg aman, bebas dari ancaman kekerasan dan navigasi serta netral.
Kepala Bakamla pada kesempatan ini juga menyampaikan Harapannya, untuk pelaksanaan HACGAM pada bulan Oktober mendatang, JCG selaku sekretariat HACGAM dapat mendorong para anggota untuk hadir pada pertemuan WLM dan HLM untuk mendukung Srilanka, dalam rangka memberikan sinyal kepada dunia terkait solidaritas HACGAM memerangi terorisme yang beberapa bulan lalu terjadi di Colombo.
Pembahasan lain yang tak kalah penting yaitu berkaitan Coast Guard Global Summit (CGGS), forum pertemuan Coast Guard sedunia, Bakamla akan ikut serta memperjuangkan untuk menjadikan CGGS menjadi organisasi internasional yang bersifat mandatory bukan voluntary seperti saat ini, sehingga dapat berkembang menjadi forum seperti INTERPOL dan World Custom Organization (WCO). Hal ini pun sejalan dengan pandangan JCG selaku inisiator dari CGGS.
_______________________________
Team Redaksi www.lawupost.com
Reporter/Editor : Yudi.
Reporter/Editor : Yudi.
Posting Komentar