New York (LawuPost.Com) Pemerintah Republik Indonesia Indonesia terlibat langsung dalam pelaksanaan pengamanan perairan laut Lebanon, sebagai bagian dari Misi Pemelihara Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan mengirimkan Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) TNI yang dilengkapi dengan Helikopter Dauphin-365 sebagai sarana search and resque sesuai mandat yang diberikan oleh PBB.
Hal tersebut disampaikan Penasehat Militer (Penmil) Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk PBB, Brigjen TNI Fulad, S.sos, M.si saat mendampingi Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. ketika mengunjungi prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XXVIII-K/Unifil (United Nations Interim Forces in Lebanon) KRI Sultan Hasanuddin 366, di Port of Beirut, Lebanon, beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungan tersebut, Kasum TNI juga telah dilaporkan oleh Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-K/Unifil Letkol Laut (P) Cecep Hidayat, S.E, M.Si tentang daerah operasi yang menjadi tanggung jawab Satgas KRI Hasanuddin 366 selama setahun kedepan termasuk interaksi dengan sesama Satgas Maritime Task Force yang berasal dari berbagai negara, diantaranya dari German, Brazil, Turkey, Bangladesh dan Yunani.
Selanjutnya Brigjen TNI Fulad mengatakan bahwa sebanyak 120 prajurit TNI yang mengawaki Satgas MTF KRI Sultan Hasanuddin 366 dan Helikopter Dauphin-365 merupakan Satgas yang baru mengggantikan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-J/Unifil KRI Usman Harun 359 yang telah melaksanakan tugas selama satu tahun membawa Misi Perdamaian PBB dengan baik dan mendapat apresiasi yang luar biasa dari United Nations (UN) maupun Pemerintah Lebanon dan masyarakat setempat.
Menurut Brigjen TNI Fulad, bahwa keberhasilan MTF Unifil dalam mengamankan perairan laut Lebanon dari gangguan keamanan selama ini dapat dilaksanakan dengan baik. Hal itu membutuhkan kerja sama yang baik antara sesama satuan tugas dan merupakan kunci penting dalam mewujudkan keamanan wilayah Lebanon yang lebih baik kedepan.
“Satgas MTF Unifil selain mengamankan perairan laut Lebanon juga melaksanakan pelatihan terhadap LAF Navy yang merupakan unsur kekuatan laut Lebanon dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan para personel Angkatan Laut Lebanon, sehingga pada saatnya bisa mengambil alih peran MTF Unifil bila Misi Perdamaian PBB di Lebanon ditutup,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Brigjen TNI Fulad bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperpanjang Mandat 2433 yang memberi kewenangan kepada Unifil HQ untuk melaksanakan tugas selama setahun di Lebanon guna mewujudkan situasi keamanan yang lebih kondusif dimasa yang akan datang.
Keikutsertaan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-K/Unifil KRI Hasanuddin 366 menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia tidak pernah absen dalam operasi Pemelihara Perdamaian PBB semenjak tahun 1957 sampai saat ini. “Dengan peran aktif dan terus menerus dalam Misi Pemelihara Perdamaian PBB menjadi salah satu syarat mutlak Indonesia terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB) periode 2019-2020,” kata Brigjen TNI Fulad.
Autentikasi : Penmil PTRI untuk PBB di New York, Brigjen TNI Fulad,
_______________________________
Hal tersebut disampaikan Penasehat Militer (Penmil) Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk PBB, Brigjen TNI Fulad, S.sos, M.si saat mendampingi Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. ketika mengunjungi prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XXVIII-K/Unifil (United Nations Interim Forces in Lebanon) KRI Sultan Hasanuddin 366, di Port of Beirut, Lebanon, beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungan tersebut, Kasum TNI juga telah dilaporkan oleh Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-K/Unifil Letkol Laut (P) Cecep Hidayat, S.E, M.Si tentang daerah operasi yang menjadi tanggung jawab Satgas KRI Hasanuddin 366 selama setahun kedepan termasuk interaksi dengan sesama Satgas Maritime Task Force yang berasal dari berbagai negara, diantaranya dari German, Brazil, Turkey, Bangladesh dan Yunani.
Selanjutnya Brigjen TNI Fulad mengatakan bahwa sebanyak 120 prajurit TNI yang mengawaki Satgas MTF KRI Sultan Hasanuddin 366 dan Helikopter Dauphin-365 merupakan Satgas yang baru mengggantikan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-J/Unifil KRI Usman Harun 359 yang telah melaksanakan tugas selama satu tahun membawa Misi Perdamaian PBB dengan baik dan mendapat apresiasi yang luar biasa dari United Nations (UN) maupun Pemerintah Lebanon dan masyarakat setempat.
Menurut Brigjen TNI Fulad, bahwa keberhasilan MTF Unifil dalam mengamankan perairan laut Lebanon dari gangguan keamanan selama ini dapat dilaksanakan dengan baik. Hal itu membutuhkan kerja sama yang baik antara sesama satuan tugas dan merupakan kunci penting dalam mewujudkan keamanan wilayah Lebanon yang lebih baik kedepan.
“Satgas MTF Unifil selain mengamankan perairan laut Lebanon juga melaksanakan pelatihan terhadap LAF Navy yang merupakan unsur kekuatan laut Lebanon dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan para personel Angkatan Laut Lebanon, sehingga pada saatnya bisa mengambil alih peran MTF Unifil bila Misi Perdamaian PBB di Lebanon ditutup,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Brigjen TNI Fulad bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperpanjang Mandat 2433 yang memberi kewenangan kepada Unifil HQ untuk melaksanakan tugas selama setahun di Lebanon guna mewujudkan situasi keamanan yang lebih kondusif dimasa yang akan datang.
Keikutsertaan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-K/Unifil KRI Hasanuddin 366 menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia tidak pernah absen dalam operasi Pemelihara Perdamaian PBB semenjak tahun 1957 sampai saat ini. “Dengan peran aktif dan terus menerus dalam Misi Pemelihara Perdamaian PBB menjadi salah satu syarat mutlak Indonesia terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB) periode 2019-2020,” kata Brigjen TNI Fulad.
Autentikasi : Penmil PTRI untuk PBB di New York, Brigjen TNI Fulad,
_______________________________
Team Redaksi www.lawupost.com
Reporter/Editor : Erwin M
Posting Komentar