Puspen TNI (LawuPost.Com) Program Keluarga Berencana (KB) harus menjadi gerakan
yang diterima oleh seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Untuk itu, Program KB
harus dilakukan secara sinergi dengan Kementerian, Lembaga Pemerintah
Non Kementerian, swasta dan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di seluruh
Indonesia.
Hal tersebut
dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dalam sambutannya pada acara Pencanangan Bakti Sosial TNI KB
Kesehatan Tingkat Nasional kerja sama antara TNI dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN), bertempat di Lapangan Jarias, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan
Selatan, Selasa (1/5/2018).
Panglima TNI Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya unsur TNI yaitu
Babinsa diberi tugas membantu Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) hanya
berperan sebagai pelaksana. “Saat ini para Babinsa sudah diberi kemampuan oleh
BKKBN sebagai motivator, sehingga bentuk bantuan yang diberikan menjadi lebih
berkualitas sesuai dengan tuntutan jaman yang demokratis serta dapat
menghindari munculnya isu pelanggaran HAM,” ucapnya.
“Para PLKB dan
Babinsa harus secara terus menerus diberikan kemampuan dalam hal penggiatan
Program Keluarga Berencana, agar mereka mampu mengembangkan dan melakukan
pendekatan kepada masyarakat di lapangan,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Lebih lanjut
Panglima TNI menyampaikan bahwa pencanangan Bakti Sosial TNI KB Kesehatan
Tingkat Nasional Tahun 2018 di Kabupaten Hulu Sungai Utara merupakan
salah satu bentuk kontribusi BKKBN dan TNI serta mitra kerja BKKBN lainnya
untuk membangun kependudukan Indonesia agar tumbuh seimbang dengan daya dukung
yang tersedia, sehingga bangsa Indonesia secara keseluruhan akan menjadi bangsa
yang kuat sejahtera adil dan makmur.
“Keberhasilan Program
Kependudukan dan Keluarga Berencana akan menghasilkan sumber daya manusia yang
tangguh dan meningkatkan derajat ketahanan nasional serta mampu memberikan
jaminan terhadap kesinambungan pembangunan nasional, yang pada akhirnya akan
mampu secara signifikan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI menyampaikan apresiasi terhadap dukungan
pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Selatan beserta jajarannya, yang dengan
penuh dedikasi memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan Pencanangan Bakti Sosial
TNI KB Kesehatan Tingkat Nasional kerja sama antara TNI dengan BKKBN, sehingga
dapat terlaksana dengan baik. “Saya
minta laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dilandasi oleh jiwa sebagai Tentara
Rakyat, Tentara Pejuang dan Tentara Profesional. Saya juga mengucapkan terima
kasih dan rasa bangga kepada seluruh Prajurit TNI yang telah membantu dan kerja
sama dengan jajaran BKKBN di seluruh Indonesia,” katanya.
Di sisi lain,
Panglima TNI mengatakan bahwa menyelesaikan masalah kependudukan di Indonesia hingga
saat ini belum tercapainya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya
dukung dan daya tampung lingkungan, dimana kebutuhan pangan, energi dan
perumahan serta lapangan kerja masih menjadi kekhawatiran bersama. “Untuk
menangani masalah itu, Pemerintah berupaya sekuat tenaga dengan berbagai
program kerja seperti penyiapan infrastruktur, termasuk peningkatan produksi
hasil pertanian dan pengendalian jumlah penduduk melalui Program BKKBN,”
ujarnya.
Menurut Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto, proyeksi penduduk Indonesia pada tahun 2035
diperkirakan mencapai 305,6 juta jiwa. Dari tahun 2018 sampai dengan
tahun 2035, yaitu 17 tahun dari sekarang, bukanlah waktu yang lama bagi
perkembangan sebuah bangsa, sehingga tidak boleh lengah dalam mengantisipasi
dan menyiapkan daya dukung agar bonus demografi yang terjadi saat itu akan
menjadi berkah bagi bangsa Indonesia, bukan sebaliknya malah menjadi masalah
bagi bangsa dan negara.
“Kita harus
mengarahkan investasi negara pada bidang-bidang kesehatan, pendidikan,
penyediaan lapangan kerja serta keluarga berencana, khususnya pada pola asuh
anak dalam keluarga dan mulai saat ini kita harus menjadikan penduduk sebagai
obyek dan subyek pembangunan nasional, sehingga pembangunan yang dilaksanakan
harus berwawasan kependudukan,” kata Panglima TNI.
Turut hadir pada
acara tersebut, diantaranya Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto,
Kasad Jenderal TNI Mulyono, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko,
Pangkoopsau II Marsda TNI Fadjar Prasetyo, Kapuskes TNI Mayjen TNI dr. Ben Yura
Rimba, MARS, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah dan Waasops Panglima
TNI Marsma TNI Khairil Lubis.
Autentikasi : Plt.
Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut (KH) H. Agus Cahyono