Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (LawuPost.Com) Ibu Dorkas Kondanamu, Kepala Sekolah SD Inpres Kamalaputi, membuat
kegiatan yang kreatif untuk menyambut Hari Kartini tanggal 21 April ini.
Dia membuat rangkaian program membaca untuk
siswa dan gurunya yang berlangsung sampai usai pelajaran sekolah.
“Kegiatan membaca kali ini sangat istimewa, karena saya lakukan untuk
memperingati hari Kartini, dan sekaligus menguatkan kembali program
membaca yang sudah kami lakukan sebelumnya,” ujarnya
di sela-sela kegiatan membaca tersebut di sekolahnya, 21 April 2018.
Menurutnya, apa yang harus ditiru dari Kartini,
selain keberanian melakukan gerakan emansipasi, adalah kebiasaannya
untuk membaca dan menulis sampai dicetak jadi buku. “Kami terinspirasi
Kartini, yang dengan tulisan-tulisannya, bisa meninggalkan
legacy bagi sejarah tentang perjuangan seorang perempuan yang akhirnya
menginspirasi kita semua. Ini membuktikan bahwa kegiatan literasi sangat
penting,” ujarnya.
Para siswa SD dan gurunya selama satu jam diminta
membaca buku. Setelah itu, bagi kelas tinggi diadakan berbagai kegiatan,
seperti menulis cerita tentang hari itu, membaca puisi, menceritakan
bacaan, dan menulis surat untuk para guru dan
lomba cepat tepat.
Acara semakin meriah, karena semua guru dan siswa,
untuk menyambut hari itu, memakai pakaian adat Sumba yang klasik dan
eksotis.
“Menulis surat pada guru ini terinspirasi oleh
kebiasaan Kartini menulis surat yang akhirnya jadi buku. Para siswa
boleh menuangkan keluh kesahnya, kekesalannya, kritikannya pada guru
lewat surat itu, “ ujarnya.
Menurutnya tulisan dari surat-surat siswa pada guru bisa menjadi
feedback bagi model pembelajaran yang dilakukan guru dan berbagai
kegiatan sekolah lainnya. “Menjadi alat refleksi kita bersama,” ujarnya
lebih lanjut.
Salah satu masukan yang diterima dari surat-surat
tersebut, umpamanya, keluhan tentang waktu istirahat yang kadang
digunakan untuk pembelajaran. “Mereka merasa tidak nyaman, karena waktu
istirahatnya jadi singkat,” ujarnya.
Pada lomba cepat tepat, para siswa juga ditanya
tentang tokoh-tokoh perempuan, sejarah dan berbagai hal lainnya.
Sementara untuk kelas rendah, siswa dibimbing guru untuk membaca
bersama.
“Hari ini tulisan yang mereka hasilkan banyak yang
bagus dan panjang-panjang, terutama tulisan tentang cerita hari ini.
Saya berjanji pada mereka untuk membukukannya,” ujarnya.
Para pemenang lomba menulis dan juga cepat tepat,
puisi dan menulis surat mendapat hadiah dari sekolah. “Hadiahnya semacam
penyematan bros, sederhana tapi penting untuk menyemangati mereka,”
ujar salah satu fasilitator program pendidikan
INOVASI ini.
Sebelumnya, sekolah ini sudah melakukan program
membaca 15 menit sebelum pelajaran tiap hari. Namun program tersebut
kadang tidak berjalan dengan mulus, “Momen hari ibu kita Kartini kita
jadikan sebagai momen menandaskan kembali bahwa sekolah
ini adalah sekolah literasi. Kita akan adakan kagiatan seperti ini
setiap Sabtu selama satu jam dan 15 menit membaca setiap hari selain
hari Senin dan Sabtu, “ ujarnya menutup.(Red)
Posting Komentar