Depok, Humas Bakamla RI (LawuPost.com) Kepala Bakamla RI Laksamana Madya
TNI Ari Soedewo, S.E., M.H. memberi kuliah umum kepada seluruh mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) di ruang Audiotorium Fakultas
Hukum UI, Depok, Kamis (12/4/2018).
Kedatangan
Kepala Bakamla RI diterima langsung oleh Dekan Fakultas Hukum Prof.
Melda Kamil Ariadno, S.H., LL.M., Ph.D. didampingi Ketua Indonesia
Maritime Center Dr. Sunaryo dan disaksikan oleh 300 mahasiswa Fakultas
Hukum UI.
Pada
kesempatan ini, Prof. Melda memberikan sambutan sebagai pengantar
berlangsungnya kuliah umum yang akan disampaikan Kepala Bakamla RI.
Prof. Melda mengatakan bahwa Indonesia memerlukan sumber daya manusia
yang memiliki kesiapan dalam dunia maritim. Kesiapan itu meliputi
keahlian di bidang kelautan mulai dari yang bersifat teknis, teknologi,
sampai ahli strategi dan juga hukum laut internasional. Pemahaman
mengenai hukum laut wajib hukumnya, setidaknya pada level universitas
dan pejabat pemerintahan. Di masa mendatang, tantangan dalam membangun
kekuatan pertahanan maritim di Indonesia semakin kompleks. Salah satu
strategi yang harus dilakukan adalah menjaga setiap jengkal wilayah
kedaulatan Indonesia (perairan kedalaman, perairan kepulauan, dan laut
teritorial) dan wilayah yurisdiksi Indonesia (zona tambahan, ZEE, dan
landas kontinen).
Prof.
Melda melanjutkan, berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan,
laut harus diawasi secara nyata oleh pemerintah baik TNI Angkatan Laut
dan intansi terkait lainnya, seperti Badan Keamanan Laut (BAKAMLA).
Kuliah
umum yang disampaikan Kepala Bakamla RI mengulas secara komprehensif
mengenai implementasi penegakan hukum di laut dan menjelaskan peran
Bakamla RI sebagai lembaga pemerintah non-kementerian yang terbilang
masih baru. Tidak lupa, pimpinan tertinggi Bakamla RI ini turut
memberikan penjelasan terkait sistem penegakan hukum laut di Indonesia,
dan implementasi hukum kemaritiman di Indonesia, beserta permasalahan
terkini yang dihadapi.
Kepala
Bakamla RI menyampaikan pula bahwa penegakan hukum di laut harus
memadukan antara pencegahan dan penindakan, karena di dalam tindak
pencegahan juga terkandung unsur pembinaan. Sebelum menutup kuliah umum,
pejabat tinggi (Pati) berbintang tiga ini juga mengatakan bahwa
kejahatan di laut pada dasarnya terbentuk melalui banyak pintu alias
terorganisir. Oleh karena itu, sinergitas instansi yang memiliki
kapabilitas di laut adalah mutlak adanya.
Kuliah
umum dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang di moderatori oleh Dita
Liliansa, S.H., LL.M. yang sehari-harinya bertugas sebagai staf pengajar
bidang studi Hukum Internasional. Mahasiswa peserta kuliah umum
memanfaatkan sesi tanya jawab ini dengan maksimal. Terbukti pertanyaan
yang dilontarkan cukup kritis dan mendetail.
Kegiatan
ini turut dihadiri Deputi Informasi, Hukum, dan Kerja Sama Irjen Pol
Dr. Abdul Gofur, Drs., M.M., dan Deputi Kebijakan dan Strategi Irjen Pol
Arifin, M.H.
Autentikasi: Kasubbag Humas Bakamla RI, Mayor Marinir Mardiono