Puspen TNI (LawuPost.Com) Panglima TNI
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Asintel Panglima TNI Mayjen TNI
Benny Indra Pujihastono, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko,
M.D.A. dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, menerima audiensi Sekretaris Jenderal Dewan
Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas) Mayjen TNI Doni Monardo beserta Staf, bertempat di Mabes TNI
Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (26/3/2018).
Dalam audiensinya, Sesjen Wantannas
Mayjen TNI Doni Monardo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang
telah menerima kunjungannya, sekaligus melaporkan tentang tugas dan fungsi
Wantannas.
“Tugas dan Fungsinya merumuskan
kebijakan dan strategi nasional dalam rangka pembinaan bela negara, ketahanan
nasional dan melakukan kajian tentang pembangunan nasional dan resiko yang
dihadapi dalam kurun waktu tertentu. Hal-hal yang berkaitan
dengan permasalahan nasional untuk dilaporkan kepada Presiden dan dicarikan solusinya,” ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Sesjen Wantannas
menyampaikan tentang konteks pemahaman bela negara, dimana dapat
diberikan kepada semua anak bangsa dari berbagai komponen yang tentunya berbagai
unsur, suku dan pekerjaan. “Untuk itu, Wantannas sedang mempersiapkan modul-modul sebagai acuan
pelaksanaaan bela negara,” ucapnya.
Disamping itu, Mayjen TNI
Doni Monardo menyampaikan bahwa saat ini Wantannas membutuhkan Sumber Daya
Manusia yang berkualitas khususnya dari TNI. “Diharapkan setiap prajurit TNI
yang terpilih dapat berkarir dengan baik di lingkungan Wantannas maupun di institusi TNI,” katanya.
Pada kesempatan yang sama,
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengucapkan selamat datang dan selamat
atas jabatan baru yang diemban oleh Mayjen TNI Doni Monardo sebagai Sesjen Wantannas.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa akan mendukung
program-program Wantannas dalam rangka memformulasikan tentang tugas-tugas bela negara kepada seluruh komponen bangsa. “Kita berharap Wantannas memiliki modul yang bisa
dijadikan pedoman karena bela negara ini bukan merubah fisik akan tetapi berkaitan dengan perubahan mindset dan pemahaman masyarakat Indonesia tentang
nasionalisme dan bela negara,” jelasnya.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa adanya ancaman-ancaman kekinian yang
dihadapi bangsa ini, seperti ancaman cyber
threat, bio threat dan inequality threat, sehingga perlu diwaspadai dan menjadi
pertimbangan Wantannas dalam penyusunan modul bela negara. “Diharapkan
melalui bela negara, masyarakat Indonesia menyadari hal-hal yang dapat merusak tujuan dan
kepentingan nasional Indonesia,” katanya.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel
Inf Bedali Harefa, S.H.