Puspen TNI (LawuPost.Com) Dharma Pertiwi merupakan organisasi
kemasyarakatan yang didirikan pada tanggal 15 April 1964 berperan aktif
mendukung suksesnya misi dan tugas kewajiban TNI sebagai bhayangkari
bangsa dan negara yang secara konsisten menjamin kokohnya persatuan dan
kesatuan bangsa dalam wadah NKRI.
Hal tersebut disampaikan
oleh Ketua Umum (Ketum) Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto saat memberikan
sambutan pada acara pembukaan Musyawarah Nasional Dharma Pertiwi XIII Tahun
2018, bertempat di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Ketum Dharma Pertiwi menjelaskan
bahwa prajurit akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila kehidupan
berkeluargnya dalam keadaan aman, nyaman, harmonis dan sejahtera serta adanya
rasa senasib dan sepenanggungan. “Hal inilah yang akan diwujudkan oleh Dharma
Pertiwi sesuai dengan salah satu Tugas Pokoknya,” katanya.
Lebih lanjut Ibu Nanny Hadi
Tjahjanto menyampaikan bahwa membina dan meningkatkan rasa persaudaraan serta kekeluargaan
berdasarkan rasa senasib dan sepenanggungan, seperjuangan untuk mewujudkan rasa
persatuan dan kesatuan serta kesadaran nasional bagi seluruh istri anggota TNI
guna peningkatan kesejahteraan keluarga. “Tanpa kebersamaan dan tanpa
kepedulian, maka mustahil terwujud rasa senasib dan sepenanggungan serta
persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
Musyawarah Nasional ke-13 Tahun
2018 yang mengangkat tema “Dilandasi
Semangat Kebersamaan Dharma Pertiwi Bertekad Meningkatkan Kepedulian Sosial,
Pendidikan Dan Kesehatan Guna Mewujudkan Kesejahteraan Prajurit Dan
Keluarganya” membahas tiga agenda utama yaitu Anggaran Dasar Anggaran
Rumah Tangga, Rencana Kerja dan Atribut. Untuk itu, para anggota agar mempelajari,
memahami, mendiskusikan dan mengevaluasi ketiga agenda tersebut dengan merujuk pada
hasil Musyawarah Nasional sebelumnya, agar kemajuan organisasi Dharma
Pertiwi dapat dicapai. “Apabila harus
ada perubahan khususnya dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga,
Rencana Kerja dan Atribut, maka lakukanlah perubahan yang sifatnya signifikan,”
ucap Ibu Nanny Hadi Tjahjanto.
Ketum
Dharma Pertiwi mengatakan bahwa perubahan perlu
mempertimbangkan peran anggota Unsur Dharma Pertiwi sebagai istri, sebagai
orang tua dan sebagai insan sosial di masa milenial. Oleh sebab itu, para Ketua
pada setiap level hendaknya untuk dapat memberikan kelonggaran dalam
kepengurusan bagi anggota yang bekerja dan berkarier.
“Hal-hal yang dapat dijadikan pertimbangan
diantaranya tuntutan kesejahteraan keluarga yang makin tinggi, biaya
sekolah, dan lain-lain. Dengan bekerja sebagai karyawan atau pegawai
tentunya dapat membantu meringankan beban ekonomi keluarga,” pungkas Ibu Nanny Hadi Tjahjanto.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa,
S.H.