Puspen TNI (LawuPost.Com) Sejak berdirinya, Kostrad dalam kiprah pelaksanaan
tugasnya
telah banyak mengukir sejarah demi menjaga kehormatan bangsa dan
negara. Untuk itu, Pasukan Kostrad harus terus meningkatkan kemampuan guna menghadapi
ancaman global yang semakin kompleks dan berkembang di masa yang akan datang.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P
dihadapan 2.200 Prajurit Divisi Infanteri
1 Kostrad, bertempat di Lapangan Hitam Madivif 1 Kostrad, Cilodong
Depok, Jawa Barat, Rabu (20/12/2017).

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa tantangan dan ancaman
global saat ini sangat
kompleks seiring dengan perkembangan teknologi seperti ancaman cyber. Menurutnya, tantangan
dan ancaman tersebut sangat berdampak terhadap keselamatan dan keutuhan NKRI. “Untuk menghadapi tantangan dan
ancaman global, Prajurit Kostrad harus lebih professional dan modern dengan tetap mempertahankan militansi
dan disiplin yang tinggi,” ucapnya.

Dalam kunjungan itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan
rasa bangganya dihadapan Prajurit Kostrad. “Terus laksanakan tugas terbaik
untuk menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan NKRI serta menjamin keselamatan bangsa
Indonesia.
Prajurit Kostrad harus memiliki jiwa juang yang tinggi dan laksanakan tugas apapun demi
kehormatan bangsa dan Negara,” ujarnya.
Panglima TNI mengatakan bahwa
kedatanganya ke Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad bertujuan untuk
melaksanakan
silaturahmi,
sehingga terjalin
hubungan yang erat dan komunikasi yang baik antara Pimpinan TNI dengan
segenap
prajurit. “Para prajurit
di satuan dapat menyampaikan segala permasalahan yang ada dengan mudah dan
cepat kepada Pimpinan,” harapnya.

“Saya dapat menganalisa dan
mengevaluasi segala permasalahan di Satuan Divisi Infanteri 1 Kostrad yang
berkaitan dengan perlengkapan perorangan hingga Alutsista yang ada untuk dicarikan
solusi yang tepat guna menjadikan Kostrad lebih profesional dan modern,” kata Panglima TNI.
Usai memberikan pengarahan,
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi
Tjahjanto dihadapan awak media menjelaskan tentang isu dana yang
harus dikeluarkan untuk Paspampres pada setiap kunjungan Presiden RI. “Saya telah memerintahkan
Danpom TNI untuk mendalami kebenaran informasi tersebut. Penyelidikan atau
pendalaman terus dilakukan, kemungkinan ada personel-personel atau oknum lain yang terlibat. Saya tegaskan
bahwa Paspampres tidak ada yang melakukan itu, namun apabila ada oknum yang terlibat
akan ditindak,” jelasnya.
Terkait tentang perubahan SK Perwira Tinggi, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa
perubahan tersebut telah melalui prosedur, analisa dan hasil evaluasi yang dihadapkan
dengan kebutuhan organisasi atas dasar profesionalitas dan merit system guna
antisipasi tugas-tugas TNI ke depan.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.