Humas Bakamla RI (LawuPost.Com) Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Ari Soedewo, S.E., M.H.
menjadi pembicara pada diskusi panel dalam Kongres Maritim II, di Balai Senat,
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, kemarin.
Hadir sebagai keynote speaker pada acara bertema
"Kedaulatan Maritim untuk Kesejahteraan Rakyat: Mengawal Implementasi
Kebijakan Kelautan Indonesia" yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang
membeberkan tentang pengertian negara maritim, cara membentuknya serta cara
mengubah pola pikir masyarakat menjadi budaya maritim untuk kedaulatan bangsa.
Dalam diskusi panel sesi pertama kemarin, Sabtu
(9/12), selaku salah satu pembicara, Laksdya Ari berkesempatan menyampaikan
pandangan-pandangan tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan pertahanan,
keamanan, penegakan hukum, keselamatan dan kelestarian di laut.
Mengawali paparannya, Laksdya Ari menyampaikan rasa
syukurnya atas Perpres No. 16/2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia, yang
menjadi dokumen resmi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi poros maritim
dunia.
Menurutnya, di era kebangkitan maritim saat ini yang
telah dicanangkan Presiden Joko Widodo, perubahan orientasi pembangunan
nasional ke arah pendekatan maritim, semua diarahkan demi kepentingan asasi bangsa
Indonesia di laut, yaitu terwujudnya laut sebagai media pemersatu bangsa, media
perhubungan, media sumber daya, serta media pertahanan dan keamanan.
Disampaikannya pula, perlu adanya persamaan persepsi
tentang Keamanan Laut, sebagaimana telah disampaikan dalam forum West Pasific
Naval Symposium ke-8 di Tokyo oleh delegasi Indonesia beberapa tahun lalu,
yaitu pertama, laut bebas dari ancaman dan kerawanan akan kekerasan, kedua,
laut bebas dari ancaman dan kerawanan navigasi, ketiga, laut bebas dari ancaman
dan kerawanan terhadap sumber daya laut berupa pencemaran dan perusakan
ekosistem laut, dan keempat, laut bebas dari ancaman pelanggaran hukum.
Dengan kompleksitasnya masalah di laut, tambahnya,
maka perlu mensinergikan seluruh kemampuan dan kekuatan yang dimiliki
instansi-instansi yang berwenang di laut. “Dengan mengesampingkan ego sektoral
dan keinginan yang menonjolkan keinginan institusi, maka upaya penegkan
keamanan di laut dapat terlaksana dengan optimal,” katanya.
Kongres Maritim II diikuti ratusan peserta yang
terdiri dari akademisi, praktisi, guru, dosen, perwakilan instansi
pemerintahan, dan tokoh masyarakat serta generasi muda dan insan-insan yang
peduli kedaulatan bangsa khususnya bidang kemaritiman.
Pada sesi pertama tersebut, hadir pula nara sumber
dari Kemenko Maritim Dr. Arif Havas Oegroseno, S.H, M.H. yang memaparkan
tentang Kebijakan Kemaritiman di Indonesia.
Sementara itu turut hadir mendampingi Kepala Bakamla
RI yaitu Kepala Biro Umum Bakamla RI Laksma TNI Suradi A.S., S.T., S.Sos., M.M.
dan staf ahli Sriyanto.
Autentikasi : Kasubbag Humas Bakamla RI, Mayor Mar Mardiono