CIAMIS (LawuPost.Com) Usulan proposal cetak sawah baru di Desa Citeureup disampaikan tanggal 10 Agustus 2015 oleh Kelompok Tani Sindang Jaya yang diketuai oleh Yayat Hidayat. Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Tentara Republik Indonesia (TNI) mulai mengerjakan program tersebut Tanggal 15 Maret 2016 terealisasi seluas 10,48 Ha. Lokasi pembuatan cetak sawah baru tersebut berada di Blok Pasir Panjang Dusun Citeureup.
Seiring dengan berjalannya waktu dan kondisi alam, menurut Kepala Desa Citeureup Ai Ratna Intan S. saat ini setelah lahan cetak sawah baru tersebut selesai dan bisa langsung digunakan untuk bercocok tanam padi pada kenyataannya menemui beberapa kendala yaitu : - Sepanjang saluran pengairan banyak yang mengalami kebocoran, sehingga perlu dilaksakan perbaikan saluran. - Karena saluran sangat panjang (7km.) sehingga air tersebut tidak cukup untuk mengairi lahan cetak sawah baru, bahkan hampir aliran air tidak sampai ke lokasi sawah, karena posisinya ada di ujung (hilir) oleh karena itu perlu antisipasi kekeringan lahan dengan memakai pompa air yang besar minimal 5 unit dengan sumber air dari Sungai Cimuntur. - Keadaan tanah masih asam sehingga perlu pengapuran dan pupuk kandang. - Bantuan pupuk, bibit yang dijanjikan selama 3 tahun sampai sekarang belum direalisasi.
Berdasar hal tersebut kepada Pemerintah melalui Instansi ataupun institusi yang terkail dengan program tersebut dapat segera merespon permasalahan yang sedang dihadapi, agar penggarap lahan bisa memanfaatkan dan mengoptimalkan hasil panennya.
Selanjutnya Ratna Intan bermohon kepada BPP Kecamatan Kawali turut serta membantu agar mendapatkan solusi.(Dadan)
Seiring dengan berjalannya waktu dan kondisi alam, menurut Kepala Desa Citeureup Ai Ratna Intan S. saat ini setelah lahan cetak sawah baru tersebut selesai dan bisa langsung digunakan untuk bercocok tanam padi pada kenyataannya menemui beberapa kendala yaitu : - Sepanjang saluran pengairan banyak yang mengalami kebocoran, sehingga perlu dilaksakan perbaikan saluran. - Karena saluran sangat panjang (7km.) sehingga air tersebut tidak cukup untuk mengairi lahan cetak sawah baru, bahkan hampir aliran air tidak sampai ke lokasi sawah, karena posisinya ada di ujung (hilir) oleh karena itu perlu antisipasi kekeringan lahan dengan memakai pompa air yang besar minimal 5 unit dengan sumber air dari Sungai Cimuntur. - Keadaan tanah masih asam sehingga perlu pengapuran dan pupuk kandang. - Bantuan pupuk, bibit yang dijanjikan selama 3 tahun sampai sekarang belum direalisasi.
Berdasar hal tersebut kepada Pemerintah melalui Instansi ataupun institusi yang terkail dengan program tersebut dapat segera merespon permasalahan yang sedang dihadapi, agar penggarap lahan bisa memanfaatkan dan mengoptimalkan hasil panennya.
Selanjutnya Ratna Intan bermohon kepada BPP Kecamatan Kawali turut serta membantu agar mendapatkan solusi.(Dadan)