Puspen
TNI (LawuPost.Com) Para Pakar Kesehatan
Militer dan Sipil beberapa negara yang mengikuti Konferensi
Internasional Kesehatan dan Table Top exercise on Global
Health Security (TTX GHS) tahun
2017, menggelar diskusi membahas pentingnya kerja sama antara militer dan sipil
dalam rangka menghadapi darurat keamanan
kesehatan global, bertempat di
Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).
Kegiatan Konferensi Internasional Kesehatan
tahun 2017 yang diketuai Mayjen TNI Dr. dr Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI
sebagai Ketua Organisasi International Committee Military Medicine (ICMM)
yang sehari-hari menjabat Kepala RSPAD Gatot
Soebroto, dibagi menjadi tiga sesi
diskusi.
Sesi
pertama tentang Preparing For and Managing Global Outbreaks/Events Including
Those Naturally Occurring, mendiskusikan
dan berbagi pengalaman mengenai keberhasilan negara-negara yang menjalankan
kolaborasi antara kesehatan sipil dan militer, diantaranya Portugal, Tunisia,
Ghana, Finlandia dan Bangladesh.
Pada sesi
kedua adalah diskusi mengenai Table Top Exercise On Natural Events. Pada
sesi ini membahas dan mendiskusikan bagaimana mengidentifikasikan kolaborasi
antara kesehatan sipil dan militer pada suatu negara dilihat dari kesiapan dan
respon dalam menghadapi kondisi darurat serta mempelajari pada wabah atau
kejadian luar biasa.
Sementara itu, pada sesi diskusi ketiga mengenai Priority Actions Of Engagement and
Potential Collaborations Between Public Health and Military Services In The
Case Of Natural Events. Diskusi ini mengulas mengenai kesempatan yang dimiliki suatu
negara dan para pemangku kepentingan untuk merancang bagaimana mereka bisa berkontribusi secara efektif guna kesiapan dan respon
dalam menghadapi kondisi darurat.
Kegiatan Konferensi Internasional Kesehatan dan (TTX GHS) tahun 2017, diselenggarakan atas inisiatif
Pemerintah RI dan didukung sepenuhnya oleh World
Health Organization (WHO) serta dipercayakan kepada TNI diikuti 124
peserta, terdiri dari 67 personel TNI sebagai observer dan 57 peserta
dari 50 negara. Pelaksanaannya berjalan selama empat hari
(23 s.d. 26 Oktober 2017) di
Jakarta, Indonesia, mengambil tema Managing Future Global Public Health
Risk by Strengthening Collaboration Between Civilians and Military
Health Services.
Tujuan
diadakannya konferensi kesehatan ini adalah dalam rangka memperbaiki pemahaman dan mengidentifikasi area
untuk melakukan kolaborasi antara sektor kesehatan masyarakat dan militer, untuk bersama-sama mempersiapkan diri dalam
penanganan keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Sedangkan sasarannya
adalah mengklarifikasi peran dan tanggung jawab antara sektor kesehatan
masyarakat dan militer dalam kondisi yang alami dan disengaja; menyadari pentingnya mekanisme koordinasi yang kuat
antara sektor kesehatan masyarakat dan
militer; memeriksa area untuk kolaborasi
dalam kesiapsiagaan dan respons darurat;
dan mengidentifikasi mekanisme dalam berkomunikasi dan mekanisme dalam berbagi
informasi.
Autentikasi : Kabidpeninter
Puspen TNI, Kolonel Laut (KH) Drs. Edys Riyanto, M.Si