Jakarta (LawuPost.Com) Menteri
Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K)
menutup secara resmi International Conference and Table Top Exercise on
Global Health Security 2017 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017).
Menkes RI Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K)
dalam sambutannya mengatakan bahwa dunia telah mengalami dan menyaksikan
ancaman keamanan kesehatan yang semakin meningkat dari berbagai jenis infeksi
seperti Ebola, MERS CoV, H1N1, Zika dan juga bahaya infeksi, termasuk potensi bahaya kimia, biologi, radiasi, dannuklir (CBRN). “Beberapa di antaranya menyebabkan kerugian
besar, dalam hal kehidupan
manusia, aspek sosio-ekonomi, politik serta kesejahteraan terkait dengan efek
yang seringkali melampaui batas-batas nasional,” tuturnya.
Lebih lanjut Menkes RI mengatakan bahwa kesiapsiagaan
kesehatan nasional dan regional masih sangat tidak memadai, dengan hanya
sepertiga negara yang saat ini memenuhi persyaratan minimum Peraturan Kesehatan
Internasional (IHR) 2005. “Situasi ini membutuhkan
perhatian institusional yang mendesak dan kebijakan terpadu dari tingkat
nasional sampai global,” katanya.
Disisi lain Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM
(K) mengungkapkan Joint External Evaluation (JEE) yang dikembangkan oleh
WHO, merupakan salah satu tonggak utama dalam mencapai tujuan kita. Penilaian
JEE telah dilakukan di hampir negara untuk mengidentifikasi kesenjangan negara
dan memungkinkan negara-negara memprioritaskan kebutuhan yang paling mendesak
dalam sistem keamanan kesehatan agar lebih siap menghadapi ancaman kesehatan
pandemi, Indonesia
sedang mempersiapkan untuk melakukan penilaian JEE pada akhir November 2017.
Menkes RI menyampaikan bahwa peserta
konferensi telah memulai kemitraan dan berkolaborasi dengan visi yang sama, dunia yang aman akan aman dari ancaman kesehatan masyarakat
global. “Hal ini dapat dicapai
dengan komitmen yang kuat, serta kerjasama erat antara sektor kesehatan
masyarakat dan sektor non-kesehatan yang relevan seperti transportasi, pertanian, pendidikan dan keamanan
termasuk dinas kesehatan militer,” tegasnya.
Diakhir amanatnya Menkes RI Prof. Dr. dr. Nila
Moeloek, SpM (K)
berharap dalam tiga hari terakhir ini, kita dapat membangun komitmen kuat serta
berbagi tujuan, tanggung jawab dan yang terpenting bagi kekuatan gabungan yang
berkontribusi terhadap pengembangan Rencana Aksi Nasional untuk Kesehatan dan
pelaksanaan IHR yang dipercepat.
“Saya
juga berharap Prinsip Panduan antara kesehatan masyarakat dan kesehatan militer
dapat ditetapkan untuk melindungi, mencegah, mendeteksi dan menanggapi kejadian
kesehatan masyarakat global di masa depan dari wabah yang terjadi secara alami,
disengaja atau disengaja,” pungkasnya.
Hadir pada
acara penutupan konferensi diantaranya Director Country Health
Emergency Preparedness and International Health Regulation World Health
Emergency Programme WHO Dr. Guenael Rodier, Kapuskes TNI
Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba, MARS (K), Karumkit RSPAD Gatot Soebroto Dr. dr.
Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K), Wakapuspkes TNI Laksma TNI drg Andriani,
Sp.OT, Kadiskesal Laksma TNI drg. RA.Nora Lelyana, M.Kes, Kepala Medik
RSPAD Gatot Soebroto Brigjen TNI dr. Alexander K. Ginting, Sp.P., FAACP dan
pejabat jajaran Kementerian Kesehatan RI.
Autentikasi : Kabidpeninter
Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Drs. Edys Riyanto, M.Si.
+ comments + 1 comments
Thanks for post:
vận chuyển hàng hóa tới Martinique
ship cấp tốc sang Honduras
chuyển phát tốc độ sang Saint Lucia
mua ho hang taobao
Posting Komentar