Puspen TNI (LawuPost.Com) Generasi muda Indonesia harus menjadi pelopor dalam
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga dalam wadah NKRI.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI dihadapan
awak media usai memberikan ceramah pada acara Simposium 72 Tahun Kemerdekaan RI
dengan tema “Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majukan Bangsa” yang
dihadiri 603 orang dari Organisasi Pemuda, Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Relawan dan Aktifis, bertempat di
Gedung Mawar Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2017).
Menurut Panglima TNI, berdasarkan sejarah
dan antropologi budaya, bangsa Indonesia termasuk para pemudanya merupakan
kumpulan ksatria dan patriot. Bangsa Indonesia pasti utuh dan tidak mungkin terpecah-pecah
selama para pemudanya mengamalkan Pancasila. “Mari kita bersama-sama mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila dalam sendi kehidupan, sehingga generasi muda ikut berperan
dalam menjaga ke-Bhinneka Tunggal Ika-an
serta persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.
Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan
bahwa negara asing sangat berkepentingan untuk melemahkan persatuan dan
kesatuan Indonesia agar mereka dapat dengan mudah memecah belah negeri ini melalui
intoleransi. Isu intoleransi dinilai sangat tepat untuk mengadu domba bangsa Indonesia
yang jumlah penduduknya besar, negara kepulauan terbesar dengan 17 ribu Pulau,
34 Provinsi, 714 Suku dan 1.100 bahasa lokal. “kita harus sadari bahwa Indonesia
merupakan negara besar dan kuat,” ujarnya.
“Saat ini, benih-benih intoleransi sudah
mulai dirasakan dan yang pasti didesain oleh pihak asing. Intoleransi merupakan cara untuk memecah belah
Indonesia guna menguasai sumber daya alam yang melimpah. Inilah yang sekarang dihadapi
bangsa Indonesia,” jelas Panglima TNI.
Terkait kegiatan Doa Bersama pada tanggal
17 Agustus tahun 2017 pukul 17.00, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan
bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia berkat jasa para pejuang yang percaya kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki keinginan luhur untuk merdeka. “Kegiatan doa
bersama pada 17 17 17 yang akan dilaksanakan bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 sebagai bentuk implementasi dari
Sila Pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya.
“Maka pada saat penurunan bendera tanggal
17 Agustus 2017, saya menghimbau kepada semua masyarakat untuk berdoa
berdasarkan agama masing-masing memohon agar Rahmat dan Hidayah Tuhan Yang Maha
Esa tetap diberikan kepada bangsa Indonesia untuk lebih kasih sayang serta bisa
membangun negeri ini dengan tenang,” ucap Panglima TNI.
Sementara itu dalam ceramahnya Panglima TNI
menyampaikan bahwa generasi muda terpelajar
adalah kader bangsa yang cinta tanah air, menjaga ideologi negara serta pelopor kebangkitan
bangsa untuk meraih tujuan nasional dalam wadah NKRI. Untuk itu pemuda harus
mempunyai cita-cita atau mimpi besar untuk memajukan bangsa ini.
“Generasi pemuda harus punya mimpi besar, mimpi
itu bisa terwujud kalau kalian selalu belajar, ikhtiar dan berdoa kepada Tuhan
Yang Maha Esa secara konsisten dan harus optimis mencapai mimpi besarmu, jangan
takut mencoba hal yang baru, percaya kepada kemampuan sendiri. Lakukan semuanya
dengan do by heart,” tutup Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel
Inf Bedali Harefa, S.H.
Posting Komentar