Puspen TNI (LawuPost.Com) Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa pengadaan
Alat Utama Sistim Senjata (Alutsista) TNI terbaru berupa pesawat tempur Sukhoi-35,
bertujuan untuk memperkuat pertahanan negara sesuai postur Minimum Essential Force (MEF) Renstra II TNI Tahun 2015-2019.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan awak media
usai mengikuti eksibisi Bola Voli dan Catur dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik
Indonesia ke-72 tahun 2017, di Plaza Kementerian Dalam Negeri, Jl. Medan Merdeka Utara No. 7, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2017).
“Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu hanya mengajukan spesifikasi teknis
meminta Sukhoi-35 lengkap dengan persenjataannya, sedangkan yang memprosesnya
adalah Departemen Pertahanan Republik Indonesia,” kata Panglima TNI.
Lebih lanjut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo menyampaikan bahwa, pemilihan
pesawat tempur Sukhoi-35 karena memiliki banyak keunggulan serta telah teruji
dalam medan tempur, untuk mengganti Armada Tempur Udara yang telah habis masa
pakainya.
“Kita punya Pesawat F-5/Tiger yang lost time nya sudah satu setengah
tahun yang lalu, dari hasil diskusi maka Sukhoi-35 yang terpilih. Jadi, kita
harus membeli Alutsista yang terbaik dan pernah diuji coba untuk perang, jangan
kita membeli hal-hal yang belum pernah dicoba,” ungkap Panglima TNI
Sementara itu menjawab pertanyaan wartawan menjelang HUT Kemerdekaan
Republik Indonesia, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan kepada
generasi penerus bangsa harus dapat menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan
terus bekerja bersama membangun bangsa. “Kita ini adalah generasi penikmat
kemerdekaan, seperti yang dicanangkan oleh pemerintah harus terus kerja, kerja
dan bekerja,” katanya.
“Kepada masyarakat dan warga negara Republik Indonesia, ingat bahwa
perjuangan merebut kemerdekaan ini luar biasa penuh dengan pengorbanan, jerih
payah kita sendiri, maka kewajiban kita adalah kerja, kerja dan kerja untuk
mengisi kemerdekaan ini,” himbau Panglima TNI.
Panglima TNI mengatakan bahwa menjadi kebanggaan bersama sebagai bangsa
Indonesia dengan keberagamannya tetap kokoh dan utuh, karena merupakan milik seluruh
bangsa Indonesia yang harus dijaga bersama. “Kita masih tetap bersatu, saya
ingatkan bahwa banyak negara luar pecah hanya gara-gara faktor ekonomi, agama
dan bahasa. Sementara Indonesia banyak sekali faktornya, tetapi tetap utuh,” ujarnya.
Menanggapi kasus pemukulan oleh oknum TNI di Riau, Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. “Anggota
tersebut sekarang sudah ditahan di Denpom 1/3 Pekanbaru, yang bersangkutan tetap
akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” ucapnya.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa pelaksanaan
olahraga bersama yang melibatkan elemen TNI, Polri, Kemendagri dan wartawan
dilakukan guna membangun jiwa sportivitas dan kebersamaan antar instansi. “Pertandingan
persahabatan ini dalam rangka rangkaian kegiatan memperingati HUT Kemerdekaan RI
ke-72 tahun 2017 antara TNI, Kemendagri, Kepolisian dan Wartawan,” pungkasnya.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.