Selamat Datang Di Website Lawupost.com (Menyatukan Inspirasi Dan Motivasi) 621 Atlet Oltrad Bersaing Rebut Tiket ke Provinsi | Lawu Post

621 Atlet Oltrad Bersaing Rebut Tiket ke Provinsi

Jumat, 04 Agustus 20170 comments

Ciamis (LawuPost.Com) - Sebanyak 621 atlet olahraga tradisional dari 27 di Kabupaten Ciamis bersaing dalam lomba Olahraga Tradisional (Oltrad) Tingkat Kabupaten Ciamis di Lapang Dewasari Cijeungjing. Mereka bersaing untuk mendapatkan tiket untuk mewakili Ciamis di Olahraga Tingkat Provinsi jawa Barat pada akhir Juli mendatang. Ada 5 cabang olahraga yang dilombakan antara lain Egrang atau jungkungan, bakiak, dogongan, sumpit dan gobag atau hadang. “Oltrad ini setiap tahun dilaksanakan sebagai tahapan seleksi untuk mengikuti oltrad tingkat Provinsi, jadi mereka berlomba 23 atlet terbaik akan dipilih sebagai wakil Ciamis, “ ujar Penanggung Jawab Oltrad sekaligus Ketua Ikatan Guru Olahraga (Igora) Kabupaten Ciamis, Beben Hemara, M.Pd, di Lapang Sepakbola Dewasari.

Menurut Beben, Kabupaten Ciamis telah dua kali meraih juara tingkat Provinsi di tahun 2014 dan tahun 2016. Cabang olahraga yang diunggulkan meraih medali emas egrang dan dogongan. “Potensi Ciamis cukup besar sehingga sayang bila di tingkat Provinsi kami tidak ikut ambil bagian, target tahun ini Kabupaten Ciamis bisa menjadi juara umum, “kata Beben.

Sementara guna mempopulerkan kembali olahraga tradisional, tandas Beben, jika pihaknya akan segera membentuk Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI). Tujuannya untuk mewadahi para pelaku atlet oltrad untuk mengakomodir berbagai kegiatan, pembinaan, mulai dari perencanaan hingga anggaran. “Memang beberapa tahun lalu permainan anak tradisional mulai hilang, sejak 2012 setelah dikemas dalam bentuk olahraga kembali menggeliat dan ramai. Maka sudah perlu untuk membentuk KOTI,” ujar  Beben.

Apresiasi diberikan Kadisdik Kabupaten Ciamis, DR. H. Wawan AS Arifien. Menurutnya olahraga tradisional warisan nenek moyang tersebut akan lebih dikembangkan di tingkat SD dan SMP sebagai olahraga asli budaya kolot baheula yang mesti dilestarikan. “Karena beragam jenis olah raga tradisional in kami pandang sangat-sangat sejalan dengan Program Penguatan Pendidikan Karakter, dimana nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong sangat tergambar dalam permainannya,” katanya.

Permainan tradisional ini, kata H. Wawan, tidak terlalu memerlukan biaya besar, karena memegang nilai-nilai kesederhanaan lebih diutamakan. “Intinya adalah agar anak-anak kita tidak “pareumeun obor” terhadap budayanya sendiri. Permainan anak tradisional ini harus terus diperkenalkan kepada anak-anak karena lebih banyak nilai positifnya ketimbang permainan video game atau play station yang saat ini lebih digandrungi anak-anak. Bermain di luar rumah seperti ini juga bagus untuk melatih kebugaran fisik anak-anak, “pungkasnya. (Mpong)
Share this article :

Posting Komentar

NUSANTARA BERSATU

EDISI TABLOID CERDAS

EDISI TABLOID CERDAS
 
Support : Creating Website | Lawupost | Lawupost Template
Copyright © 2011. Lawu Post - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Lawupost Template
Proudly powered by Lawupost