PEN KONGA UNIFIL (LawuPost.Com) Setelah melaksanakan prosedur Hailing terhadap salah satu kapal yang terdeksi di radar navigasi KRI Bung Tomo-357, diketahui bahwa kapal tersebut merupakan kapal berbendera Brasil yang sedang berlayar menuju pelabuhan Beirut. Laporan Intelijen dari LAF NAVY menyatakan bahwa kapal Brasil tersebut telah lama dicurigai membawa barang-barang ilegal yang dapat mengancam perdamaian di Lebanon, sehingga dengan sigap Perwira Jaga Anjungan segera melaporkan hal tersebut ke Komandan KRI Bung Tomo-357. Kamis, (27/7/2017).
Selaku Komandan KRI, Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo segera memerintahkan Tim VBSS (Visit, Board, Search and Seizure) KRI Bung Tomo-357 untuk melaksanakan Boarding Party sebagai tindakan pencegatan terhadap kapal sasaran guna melaksanakan pemeriksaan kapal, muatan, dokumen, dan penumpang di kapal tersebut, yang sebelumnya telah diperintahkan melalui radio komunikasi untuk berhenti.
Sekoci RHIB KRI Bung Tomo-357 bergerak cepat dengan membawa 1 tim VBSS yang terdiri dari 8 personel menuju VOI (Vessel of Interest) dan 1 personel sniper ditempatkan di geladak anjungan KRI Bung Tomo-357 guna mengantisipasi dari jauh akan adanya tindakan yang dapat membahayakan keselamatan tim VBSS. Selama di sekoci pada saat bergerak menuju VOI, personel tim VBSS selalu mengambil posisi siaga dengan senjata tetap membidik ke arah VOI. Setelah memutari VOI dengan gerakan zig zag, sekoci yang berisi personel VBSS akhirnya merapat di lambung kanan kapal Brasil tersebut dan satu persatu tim VBSS bergerak naik ke kapal secara berurutan dan selalu waspada.
Setelah berhasil onboard di VOI, seluruh anggota tim VBSS melaksanakan pergerakan taktis menuju anjungan melalui jalur geladak terbuka yang bertujuan untuk menguasai anjungan. Pergerakan ke anjungan dilaksanakan atas perintah Dantim VBSS dan dengan kewaspadaan yang tinggi. Pergerakan tim VBSS langsung menuju anjungan untuk bertemu dengan nahkoda dan meminta persetujuan nahkoda untuk dilaksanakan penggeladahan VOI.
Setelah mendapatkan persetujuan dari nahkoda, Dantim VBSS kemudian membagi tugas untuk memeriksa personel ABK VOI, ruangan-ruangan, dan sebagian standby di anjungan. Pemeriksaan dan penggeladahan dimulai dengan pemeriksaan dokumen lengkap VOI, pemeriksaan ABK dan pemeriksaan tempat-tempat mencurigakan.
Saat penggeladahan, tim VBSS KRI Bung Tomo-357 menemukan lokasi mencurigakan tempat penyimpanan barang ilegal, sehingga Dantim VBSS memerintahkan 2 orang anggotanya memeriksa lokasi tersebut. Setelah penggeladahan yang disaksikan sendiri oleh nahkoda VOI, ditemukan beberapa benda ilegal yang disimpan di ruangan kosong. Nahkoda VOI tersebut akhirnya diamankan bersama para ABK nya untuk diserahkan kepada pihak Angkatan Laut Lebanon. Sementara VOI dikawal hingga ke pangkalan AL Lebanon terdekat.
Ini merupakan simulasi latihan antara tim VBSS KRI Bung Tomo-357 dan BRS UNIAO F-45 (Brazil) yang digelar saat melaksanakan operasi pengamanan di laut Mediterania guna meningkatkan kemampuan tiap-tiap personel tim pemeriksa serta untuk menjaga sinergitas antara unsur-unsur Maritime Task Force (MTF) UNIFIL. Latihan ini berjalan dengan sukses dan aman yang diakhiri dengan foto bersama. (Red)
Selaku Komandan KRI, Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo segera memerintahkan Tim VBSS (Visit, Board, Search and Seizure) KRI Bung Tomo-357 untuk melaksanakan Boarding Party sebagai tindakan pencegatan terhadap kapal sasaran guna melaksanakan pemeriksaan kapal, muatan, dokumen, dan penumpang di kapal tersebut, yang sebelumnya telah diperintahkan melalui radio komunikasi untuk berhenti.
Sekoci RHIB KRI Bung Tomo-357 bergerak cepat dengan membawa 1 tim VBSS yang terdiri dari 8 personel menuju VOI (Vessel of Interest) dan 1 personel sniper ditempatkan di geladak anjungan KRI Bung Tomo-357 guna mengantisipasi dari jauh akan adanya tindakan yang dapat membahayakan keselamatan tim VBSS. Selama di sekoci pada saat bergerak menuju VOI, personel tim VBSS selalu mengambil posisi siaga dengan senjata tetap membidik ke arah VOI. Setelah memutari VOI dengan gerakan zig zag, sekoci yang berisi personel VBSS akhirnya merapat di lambung kanan kapal Brasil tersebut dan satu persatu tim VBSS bergerak naik ke kapal secara berurutan dan selalu waspada.
Setelah berhasil onboard di VOI, seluruh anggota tim VBSS melaksanakan pergerakan taktis menuju anjungan melalui jalur geladak terbuka yang bertujuan untuk menguasai anjungan. Pergerakan ke anjungan dilaksanakan atas perintah Dantim VBSS dan dengan kewaspadaan yang tinggi. Pergerakan tim VBSS langsung menuju anjungan untuk bertemu dengan nahkoda dan meminta persetujuan nahkoda untuk dilaksanakan penggeladahan VOI.
Setelah mendapatkan persetujuan dari nahkoda, Dantim VBSS kemudian membagi tugas untuk memeriksa personel ABK VOI, ruangan-ruangan, dan sebagian standby di anjungan. Pemeriksaan dan penggeladahan dimulai dengan pemeriksaan dokumen lengkap VOI, pemeriksaan ABK dan pemeriksaan tempat-tempat mencurigakan.
Saat penggeladahan, tim VBSS KRI Bung Tomo-357 menemukan lokasi mencurigakan tempat penyimpanan barang ilegal, sehingga Dantim VBSS memerintahkan 2 orang anggotanya memeriksa lokasi tersebut. Setelah penggeladahan yang disaksikan sendiri oleh nahkoda VOI, ditemukan beberapa benda ilegal yang disimpan di ruangan kosong. Nahkoda VOI tersebut akhirnya diamankan bersama para ABK nya untuk diserahkan kepada pihak Angkatan Laut Lebanon. Sementara VOI dikawal hingga ke pangkalan AL Lebanon terdekat.
Ini merupakan simulasi latihan antara tim VBSS KRI Bung Tomo-357 dan BRS UNIAO F-45 (Brazil) yang digelar saat melaksanakan operasi pengamanan di laut Mediterania guna meningkatkan kemampuan tiap-tiap personel tim pemeriksa serta untuk menjaga sinergitas antara unsur-unsur Maritime Task Force (MTF) UNIFIL. Latihan ini berjalan dengan sukses dan aman yang diakhiri dengan foto bersama. (Red)
Posting Komentar