Darfur-Sudan (LawuPost.Com) Pasukan Garuda Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-C/Unamid (United Nations
Mission In Darfur) atau Indonesian Battalion (Indobatt)
03 dibawah pimpinan Letkol Inf Syamsul Alam, S.E. sebagai Komandan
Satgas, melaksanakan patroli rutin water point (pengambilan air) di Ardamata untuk mendukung tugas-tugas pokok prajurit yang
berada di wilayah Super Camp El Geneina, Sudan-Afrika, Minggu (30/7/2017).
Komandan Satgas Indobatt-03
disela-sela kegiatannya mengatakan bahwa pengambilan air di daerah Ardamata merupakan kegiatan
pengambilan air secara rutin setiap hari, dalam pengambilan air tiga sampai empat perjalanan
yang dilakukan oleh Pasukan Garuda Satgas
Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-C/Unamid untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, pembersihan badan, mencuci pakaian, piring, memasak sayur dan lain-lain.
Letkol Inf Syamsul Alam menyampaikan selama
pengambilan air setiap hari ini, dilakukan pengawalan (escort) oleh Tim PKF (Peace
Keeping Force) berjumlah 17 orang dengan didukung perlengkapan lengkap seperti rompi anti peluru (Body Armour), senjata,
munisi, helm dan sarung tangan yang sesuai standar keamanan, serta kendaraan 2 (dua)
APC (Armoured Personnel Carrier) 2 (dua) LC (Land
Cruiser) dan 2 (dua) mobil tangki air, di bawah pimpinan seorang Komandan
Peleton berpangkat Letnan Dua atau Letnan Satu, yang
dilaksanakan mulai pagi hingga sore dari Indobatt-03 Camp ke Ardamata sejauh 14 Km PP (pulang-pergi).
Lebih lanjut Letkol Inf Syamsul Alam mengatakan
bahwa kegiatan ini dilakukan harus sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedur) agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai
keinginan dan aturan yang berlaku. “Selain itu tujuannya adalah memantau situasi
keamanan di kampung Ardamata dan sekitarnya, sekaligus melaksanakan kegiatan
pengambilan air untuk kebutuhan hidup,” ujar Letkol Inf Syamsul Alam.
Menurut Komandan Satgas Indobatt-03, sistem pengambilan air di Ardamata ini menggunakan sistem
bor tanah yang disedot (pompa) disalurkan dari pipa kemudian ditampung
dipenampungan air dan tahap berikutnya adalah pemberian aluminium sulfat
untuk menghilangkan sedimen berbahaya yang ada di air tersebut.
“Salah satu
kendala utama yang dihadapi penduduk Sudan ini adalah kelangkaan sumber air,
wilayah ini jarang sekali memiliki sumur bor dan aliran sungai, yang ada hanya genangan lumpur itupun airnya berwarna cokelat, kalau musim hujan airnya tidak higienis
untuk kesehatan,” tandas Letkol Inf Syamsul Alam,
S.E.
Autentikasi
: Perwira Penerangan Konga XXXV-C/Unamid, Kapten Laut (KH)
Aripudin
Posting Komentar