Maju terus pantang mundur
Maju ke depan jangan ke belakang
Maju terus pantang mundur
Untuk kebenaran
Walau banyak yang coba jegal kita
Kita selalu tegak
Walau orang coba gagalkan kita
Kita pasti bertahan (jurus tandur)
Di bawah matahari Kamis (14/7) lalu, petikan bait ini digaungkan mereka yang memenuhi halaman depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Masyarakat sipil antikorupsi, seniman, akademisi, budayawan dan masyarakat dari berbagai latar belakang larut dalam pementasan musik dan orasi bertajuk “Jurus Tandur (Maju Terus Pantang Mundur)”, yang sekaligus merupakan judul dari sebuah lagu dari band Slank yang juga dilantunkan siang itu.
Meski “Jurus Tandur” telah dirilis sekitar 7 tahun lalu, bagi Slank, lagu ini masih tetap relevan dengan kondisi di Indonesia saat ini. Upaya pembenahan dan penegakan hukum tak jarang menemui rintangan dan ‘huru-hara’. Keprihatinan inilah yang kemudian mendorong Slank, Anita Wahid, Romo Benny dan pegiat lainnya menyuarakan isi hati mereka di panggung Jurus Tandur, yang secara khusus menegaskan penolakan atas hak angket KPK yang tengah digulirkan di DPR. “Kita anggap KPK hope, (dan) mimpi (dari) suatu kumpulan, suatu kelompok, suatu bangsa. Kalau mimpinya dihilangkan, bisa bubar. Jadi hari ini (kami) datang meyakinkan diri dan teman-teman di KPK supaya harapan ini jangan hilang,” kata Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim, salah satu personil Slank.
Pimpinan KPK yang ikut menyaksikan acara ini menyampaikan terima kasihnya atas berbagai bentuk sokongan moral yang terus mengalir kepada KPK. “Mohon doa restunya dan dukungan dari masyarakat tetap kami tunggu. Jadi mari kita tetap mempergunakan nurani kita dan akal sehat kita," kata Saut Situmorang, Wakil ketua KPK. Saut juga menegaskan, bahwa KPK akan terus bekerja menjaga asa, mencegah dan memberantas korupsi meski tak sedikit aral yang merintangi. (Humas KPK/Red)
Maju ke depan jangan ke belakang
Maju terus pantang mundur
Untuk kebenaran
Walau banyak yang coba jegal kita
Kita selalu tegak
Walau orang coba gagalkan kita
Kita pasti bertahan (jurus tandur)
Di bawah matahari Kamis (14/7) lalu, petikan bait ini digaungkan mereka yang memenuhi halaman depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Masyarakat sipil antikorupsi, seniman, akademisi, budayawan dan masyarakat dari berbagai latar belakang larut dalam pementasan musik dan orasi bertajuk “Jurus Tandur (Maju Terus Pantang Mundur)”, yang sekaligus merupakan judul dari sebuah lagu dari band Slank yang juga dilantunkan siang itu.
Meski “Jurus Tandur” telah dirilis sekitar 7 tahun lalu, bagi Slank, lagu ini masih tetap relevan dengan kondisi di Indonesia saat ini. Upaya pembenahan dan penegakan hukum tak jarang menemui rintangan dan ‘huru-hara’. Keprihatinan inilah yang kemudian mendorong Slank, Anita Wahid, Romo Benny dan pegiat lainnya menyuarakan isi hati mereka di panggung Jurus Tandur, yang secara khusus menegaskan penolakan atas hak angket KPK yang tengah digulirkan di DPR. “Kita anggap KPK hope, (dan) mimpi (dari) suatu kumpulan, suatu kelompok, suatu bangsa. Kalau mimpinya dihilangkan, bisa bubar. Jadi hari ini (kami) datang meyakinkan diri dan teman-teman di KPK supaya harapan ini jangan hilang,” kata Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim, salah satu personil Slank.
Pimpinan KPK yang ikut menyaksikan acara ini menyampaikan terima kasihnya atas berbagai bentuk sokongan moral yang terus mengalir kepada KPK. “Mohon doa restunya dan dukungan dari masyarakat tetap kami tunggu. Jadi mari kita tetap mempergunakan nurani kita dan akal sehat kita," kata Saut Situmorang, Wakil ketua KPK. Saut juga menegaskan, bahwa KPK akan terus bekerja menjaga asa, mencegah dan memberantas korupsi meski tak sedikit aral yang merintangi. (Humas KPK/Red)
Posting Komentar