Pangandaran (LawuPost.Com) – Ketersediaan lapangan kerja di Kabupaten Pangandaran masih minim, bahkan angka pencari kerja dengan lapangan kerja yang tersedia tidak berbanding lurus, sehingga banyak warga Kabupaten Pangandaran yang mencari kerja ke Kabupaten/Kota lain.
Kepala Disdukcapil Sosnakertrans Kabupaten Pangandaran, Tantan Roesnandar mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki dinasnya angka pengangguran pada akhir tahun 2016 tercatat 22.587 jiwa. “Pada akhir tahun 2016 juga tercatat jumlah pemohon kartu kuning sebanyak 298.749 pemohon, rata-rata kartu kuning yang dikeluarkan untuk kebutuhan melamar kerja ke dareah luar Kabupaten Pangandaran, “ kata Tantan.
Dia menambahkan, berdasarkan hasil survey, pekerja asal Kabupaten Pangandaran yang diterima kerja dengan menggunakan kartu kuning sebanyak 1.348 jiwa, sedangkan pekerja yang tanpa menggunakan AK1 tercatat 23.142 jiwa. “Pada pendataan tahun 2017 ketersediaan perusahaan penyerap lapangan kerja di Kabupaten Pangandaran hanya ada 94 perusahaan dan 64 perhotelan, jumlah tersebut tidak sesuai dengan jumlah angka pencari kerja, “tambahnya.
Tantan menjelaskan, karena ketersediaan lapangan kerja, masyarakat lebih memilih bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) keluar negeri dan membuka peluang usaha kecil menengah. “Data pelaku usaha kecil saat ini tercatat 796 unit dengan jumlah serapan tenaga pekerja sebanyak 2.388 orang. Pelaku usaha kecil tersebut diantaranya perajin anyaman, industri makanan dan minuman, konveksi, “ kata Tantan
Menurutnya, untuk usaha kategori usaha menengah diantaranya kegiatan bengkel otomotif dan elektronik, SPBU, Perhotelan dan rumah makan dengan jumlah serapan tenaga kerja mencapai 2000 orang. “Sedangkan pelaku usaha skala besar di Kabupaten Pangandaran baru tersedia 3 unit jenis kegiatan usaha diantaranya perusahaan Susi Air, PT. Pecu dan PLN, dengan angka serapan tenaga kerja sebanyak 3.500 orang,” paparnya.
Tantan menjelaskan, untuk menekan angka pengangguran pihaknya terus melakukan pembinaan berupa pelatihan keterampilan melalui kelompok penggiat usaha kecil dan menengah. (mamay)
Kepala Disdukcapil Sosnakertrans Kabupaten Pangandaran, Tantan Roesnandar mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki dinasnya angka pengangguran pada akhir tahun 2016 tercatat 22.587 jiwa. “Pada akhir tahun 2016 juga tercatat jumlah pemohon kartu kuning sebanyak 298.749 pemohon, rata-rata kartu kuning yang dikeluarkan untuk kebutuhan melamar kerja ke dareah luar Kabupaten Pangandaran, “ kata Tantan.
Dia menambahkan, berdasarkan hasil survey, pekerja asal Kabupaten Pangandaran yang diterima kerja dengan menggunakan kartu kuning sebanyak 1.348 jiwa, sedangkan pekerja yang tanpa menggunakan AK1 tercatat 23.142 jiwa. “Pada pendataan tahun 2017 ketersediaan perusahaan penyerap lapangan kerja di Kabupaten Pangandaran hanya ada 94 perusahaan dan 64 perhotelan, jumlah tersebut tidak sesuai dengan jumlah angka pencari kerja, “tambahnya.
Tantan menjelaskan, karena ketersediaan lapangan kerja, masyarakat lebih memilih bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) keluar negeri dan membuka peluang usaha kecil menengah. “Data pelaku usaha kecil saat ini tercatat 796 unit dengan jumlah serapan tenaga pekerja sebanyak 2.388 orang. Pelaku usaha kecil tersebut diantaranya perajin anyaman, industri makanan dan minuman, konveksi, “ kata Tantan
Menurutnya, untuk usaha kategori usaha menengah diantaranya kegiatan bengkel otomotif dan elektronik, SPBU, Perhotelan dan rumah makan dengan jumlah serapan tenaga kerja mencapai 2000 orang. “Sedangkan pelaku usaha skala besar di Kabupaten Pangandaran baru tersedia 3 unit jenis kegiatan usaha diantaranya perusahaan Susi Air, PT. Pecu dan PLN, dengan angka serapan tenaga kerja sebanyak 3.500 orang,” paparnya.
Tantan menjelaskan, untuk menekan angka pengangguran pihaknya terus melakukan pembinaan berupa pelatihan keterampilan melalui kelompok penggiat usaha kecil dan menengah. (mamay)
Posting Komentar