Puspen TNI (LawuPost.Com) Ketahanan pangan kelautan mendukung kebijakan poros
Maritim Indonesia, seiring dengan perkembangan strategis yang sangat cepat dan
dinamis dengan adanya fenomena kekinian, dimana pertumbuhan penduduk yang
sangat cepat tapi tidak diimbangi dengan sumber pangan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI
Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. pada acara pembekalan kepada 130 Perwira
Siswa (Pasis) Seskoal Angkatan ke-55 Tahun Pendidikan 2017 di Gedung R.E.
Martadinata Seskoal Jl. Ciledug Raya No.2 Komplek Seskoal Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan, Rabu (19/7/2017).
Kasum TNI mengatakan bahwa, kedaulatan
pangan sudah menjadi kebijakan pemerintah agar harga kebutuhan pangan menjadi
lebih baik sehingga lebih memotifasi petani dan nelayan dalam menggeluti dunia
pangan. “Pangan kita harus dikelola dengan baik agar terwujud ketahanan pangan,”
ujarnya.
Lebih lanjut Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan menjelaskan bahwa, pemerintah
sudah mengeluarkan kebijakan bahwa Indonesia sebagai negara Maritim dan negara Agraris,
harus berjalan bersama-sama sebagai instrumen ketahanan pangan dan selanjutnya
meningkat menjadi kedaulatan pangan. “Ketahanan pangan Maritim perlu
ditingkatkan dengan mengeksploitasi komoditi yang berasal dari laut Indonesia yang
selama ini kurang didayagunakan,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut Kasum TNI menyampaikan bahwa, pemerintah telah
mengeluarkan 5 (lima) pilar kebijakan maritim yakni budaya maritim, sumber daya
laut, infrastruktur dan konektivitas maritim, diplomasi maritim serta
pertahanan maritim. Ini sudah jelas bahwa poros maritim
dunia sesuai kebijakan Bapak Presiden RI Ir. Joko Widodo. Pemerintah sudah mengeluarkan
kebijakan tentang poros maritim bernilai strategis salah satunya dibidang ekonomi,
dimana 90% perdagangan dunia melalui laut.
“Tentunya dengan kondisi seperti itu, dimana perdagangan antar
negara dan antar benua yang sangat tinggi dari waktu ke waktu mulai zaman
sebelum Perang Dunia kedua atau abad 18 sampai hari ini penggunaan sarana laut
juga semakin meningkat,” ucap Kasum TNI.
Diakhir pembekalannya Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan menyampaikan bahwa, tantangan budaya maritim itu perlu ada kesamaan visi dengan sumber daya
manusianya, seperti tantangan sarana dan prasarana. “Tantangan kedaulatan
pangan maritim perlu dikemas sedemikian rupa agar terjadi suatu transformasi baik
pengetahuan yang berkaitan dengan masalah sumber daya maupun teknologi tentang
maritim Nusantara,” tandasnya.
Pasis Seskoaal Angkatan ke-55 ini berjumlah 130 Perwira
Menegah (Pamen), terdiri atas TNI AL 118
orang, TNI AD 2 orang, TNI AU 2 orang dan 8 orang Perwira Manca Negara (Amerika
Serikat, Australia, India, Republik Korea, Malaysia, Pakistan Singapura dan
Thailand).
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali
Harefa, S.H.
Posting Komentar