Ciamis (LawuPost.Com) - Sadar pentingnya peran masyarakat sebagai pelaku pembangunan, Pemerintah Kabupaten Ciamis menempatkan program peningkatan sumber daya manusia diurutan pertama dalam misi pembangunan. Upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia itu dijabarkan oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan menggenjot pembangunan bidang pendidikan.
Sebagaimana diketahui sektor pendidikan sangat strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia disamping sektor kesehatan. Keberadaan Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dalam hal ini menjadi motor penggerak kemajuan pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Ciamis. Dinas yang dipimpin oleh DR H. Wawan A.S Arifien, MM tersebut selama ini telah menunjukkan capaian kinerja yang cukup menggembirakan.
Setidaknya hal itu dapat terlihat dari data tahun 2016 dimana capaian program Wajib Belajar (Wajar) sembilan tahun di Kabupaten Ciamis menunjukkan hasil yang cukup baik. Kalau dilihat dari indikator APM (Angka Partisipasi Murni) untuk tingkat SD/MI mencapai 98,62 sedangkan untuk SMP/MTs mencapai 90,35.
Capaian Wajar 9 tahun yang sudah baik tersebut, kemudian dilanjutkan dengan menggenjot program Wajar 12 tahun. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pada tahun 2016, APM untuk SMA/SMK/MA baru mencapai 62,00 sedangkan angka pendidikan yang ditamatkan untuk jenjang SMA/SMK/MA adalah29,12. Ini berarti bahwa dari seluruh penduduk Kabupaten Ciamis baru mencapai 29,12% yang menamatkan pendidikan SMA/SMK/MA. Sebagaimana diketahui dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, pengelolaan SMA/SMK menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Namun demikian hal itu tak lantas membuat Pemerintah Kabupaten Ciamis, lepas tangan.
Komitmen untuk menyukseskan program Wajar 12 tahun tetap dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, salah satunya dengan meningkatkan program pendidikan kesetaraan atau program kejar paket C. Strategi inovatif ini dirancang dengan memperhatikan dua sisi sekaligus yakni aksesibilitas dan mutu. Aksesibilitas, artinya memberi kesempatan dan kemudahan yang luas bagi seluruh warga masyarakat untuk mengikuti program ini dan mutu artinya memperhatikan standar-standar yang berlaku. Hal ini sangat relevan dengan tema Hari Pendidikan tahun 2017 percepatan pendidikan yang merata dan berkualitas.
Untuk meningkatkan aksesibilitas dan keunggulan kegiatan ini, maka pembelajaran dilaksanakan melalui dua metoda pilihan, yakni pembelajaran reguler dan e-learning. Pembelajaran reguler dilaksanakan di kantong-kantong dimana warga belajar bertempat tinggal. Adapun e-learning sebagai strategi belajar alternatif dilakukan dengan menggunakan perangkat teknologi dan jaringan internet. Saat ini setidaknya ada 38 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar di wilayah Kabupaten Ciamis. “Kami juga berusaha untuk meningkatkan kesetaraan tersebut, misalnya ujian akhir yang dilakukan dengan berbasis komputer atau UNBK, “ kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, DR H. Wawan A.S Arifien, MM kepada tim Lawu News.
Peningkatan kualitas pendidikan kesetaraan di Ciamis sempat mendapatkan apresiasi dari anggota Badan Standar Nasional Pendidikan, Prof. Zaky Su’ud. Menurut Zaky, selama ini ujian kesetaraan terkendala dengan stigma menyangkut kredibilitas yang masih diragukan. Bahkan di kesetaraan paket C ada kesan jual beli ijazah. “Dengan UNBK ini kecurangan akan sangat sulit dilakukan. Tentu kami mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Ciamis yang telah mampu memfasilitasi pelaksanaan ujian kesetaraan berbasis komputer, “ ungkapnya saat meninjau pelaksanaan UNBK Paket C, belum lama ini.
Disamping itu H. Wawan mengatakan ke depan para pemangku kebijakan haruslah berani menjadikan Kabupaten Ciamis sebagai kota pembelajar, sehingga mampu mengikis stigma selama ini bahwa Ciamis adalah kota pensiunan. “Potensi sumber daya alam kita masih melimpah, selama ini bisa dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. Hanya dengan pendidikan, kita mampu menciptakan sumber dana manusia (SDM) yang terampil untuk mengelola sumber daya alam tersebut, “ katanya.
Tantangan warga Ciamis di masa yang akan datang menurut H. Wawan sangat tinggi. ketika Bandara Kertajati dan jalan tol Bandung-Banjar terwujud, masyarakat Ciamis dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif di semua sektor, baik di bidang ekonomi, jasa dan industri. “Jika kita terlambat mempersiapkan diri, kami khawatir masyarakat Ciamis hanya jadi penonton atau bahkan tergilas oleh pesatnya kemajuan tersebut, “ tegasnya. (mamay)
Sebagaimana diketahui sektor pendidikan sangat strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia disamping sektor kesehatan. Keberadaan Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dalam hal ini menjadi motor penggerak kemajuan pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Ciamis. Dinas yang dipimpin oleh DR H. Wawan A.S Arifien, MM tersebut selama ini telah menunjukkan capaian kinerja yang cukup menggembirakan.
Setidaknya hal itu dapat terlihat dari data tahun 2016 dimana capaian program Wajib Belajar (Wajar) sembilan tahun di Kabupaten Ciamis menunjukkan hasil yang cukup baik. Kalau dilihat dari indikator APM (Angka Partisipasi Murni) untuk tingkat SD/MI mencapai 98,62 sedangkan untuk SMP/MTs mencapai 90,35.
Capaian Wajar 9 tahun yang sudah baik tersebut, kemudian dilanjutkan dengan menggenjot program Wajar 12 tahun. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pada tahun 2016, APM untuk SMA/SMK/MA baru mencapai 62,00 sedangkan angka pendidikan yang ditamatkan untuk jenjang SMA/SMK/MA adalah29,12. Ini berarti bahwa dari seluruh penduduk Kabupaten Ciamis baru mencapai 29,12% yang menamatkan pendidikan SMA/SMK/MA. Sebagaimana diketahui dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, pengelolaan SMA/SMK menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Namun demikian hal itu tak lantas membuat Pemerintah Kabupaten Ciamis, lepas tangan.
Komitmen untuk menyukseskan program Wajar 12 tahun tetap dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, salah satunya dengan meningkatkan program pendidikan kesetaraan atau program kejar paket C. Strategi inovatif ini dirancang dengan memperhatikan dua sisi sekaligus yakni aksesibilitas dan mutu. Aksesibilitas, artinya memberi kesempatan dan kemudahan yang luas bagi seluruh warga masyarakat untuk mengikuti program ini dan mutu artinya memperhatikan standar-standar yang berlaku. Hal ini sangat relevan dengan tema Hari Pendidikan tahun 2017 percepatan pendidikan yang merata dan berkualitas.
Untuk meningkatkan aksesibilitas dan keunggulan kegiatan ini, maka pembelajaran dilaksanakan melalui dua metoda pilihan, yakni pembelajaran reguler dan e-learning. Pembelajaran reguler dilaksanakan di kantong-kantong dimana warga belajar bertempat tinggal. Adapun e-learning sebagai strategi belajar alternatif dilakukan dengan menggunakan perangkat teknologi dan jaringan internet. Saat ini setidaknya ada 38 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar di wilayah Kabupaten Ciamis. “Kami juga berusaha untuk meningkatkan kesetaraan tersebut, misalnya ujian akhir yang dilakukan dengan berbasis komputer atau UNBK, “ kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, DR H. Wawan A.S Arifien, MM kepada tim Lawu News.
Peningkatan kualitas pendidikan kesetaraan di Ciamis sempat mendapatkan apresiasi dari anggota Badan Standar Nasional Pendidikan, Prof. Zaky Su’ud. Menurut Zaky, selama ini ujian kesetaraan terkendala dengan stigma menyangkut kredibilitas yang masih diragukan. Bahkan di kesetaraan paket C ada kesan jual beli ijazah. “Dengan UNBK ini kecurangan akan sangat sulit dilakukan. Tentu kami mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Ciamis yang telah mampu memfasilitasi pelaksanaan ujian kesetaraan berbasis komputer, “ ungkapnya saat meninjau pelaksanaan UNBK Paket C, belum lama ini.
Disamping itu H. Wawan mengatakan ke depan para pemangku kebijakan haruslah berani menjadikan Kabupaten Ciamis sebagai kota pembelajar, sehingga mampu mengikis stigma selama ini bahwa Ciamis adalah kota pensiunan. “Potensi sumber daya alam kita masih melimpah, selama ini bisa dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. Hanya dengan pendidikan, kita mampu menciptakan sumber dana manusia (SDM) yang terampil untuk mengelola sumber daya alam tersebut, “ katanya.
Tantangan warga Ciamis di masa yang akan datang menurut H. Wawan sangat tinggi. ketika Bandara Kertajati dan jalan tol Bandung-Banjar terwujud, masyarakat Ciamis dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif di semua sektor, baik di bidang ekonomi, jasa dan industri. “Jika kita terlambat mempersiapkan diri, kami khawatir masyarakat Ciamis hanya jadi penonton atau bahkan tergilas oleh pesatnya kemajuan tersebut, “ tegasnya. (mamay)
Posting Komentar