PEN KONGA UNIFIL (LawuPost.Com) Hari Kemenangan bagi umat muslim adalah Hari Raya Idul Fitri.
Perayaan hari kemenangan tersebut telah menjadi tradisi di Indonesia,
ditunjukkan dengan cara pulang kampung atau mudik yang dilaksanakan hanya
setahun sekali, pulang untuk berkumpul dengan keluarga. Lain halnya dengan
pasukan Kontingen Garuda UNIFIL (United
Nations Interim Force in Lebanon) yang
melaksanakan misi perdamaian dunia di Lebanon 2016-2017 merayakan hari
kemenangan tersebut bersama dengan para
tentara yang tergabung dalam misi perdamaian dunia dari negara lain,
digelar dengan Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1438 H/2017 M berjamaah di lapangan
Camp Soedirman UNIFIL HQ Naqoura Lebanon. Minggu (25/6/2017).
Kontingen Garuda UNIFIL 2016-2017
dibawa pimpinan Kolonel Inf Surya Wibawa S tengah bertugas di Lebanon membawahi
beberapa satuan tugas yang berada di Naqoura diantaranya Satgas Force
Headquarter Support Unit
(FHQSU), Force Protection Company
(FPC), Military Community Outreach Unit
(MCOU), Civil Military Coordination
(CIMIC) Unit, Level II Hospital dan Staff Officer FC UNIFIL ini menggelar Sholat Idul Fitri yang merupakan suatu
bentuk kemenangan dan kebahagiaan atas rahmat Allah SWT.
Hari Raya yang
memiliki kesan tersendiri karena berada di tengah misi perdamaian dunia dan
tanpa mengurangi kesiapsiagaan dalam melaksanakan tugas, demikianpun dalam
menjalankan ibadah di bulan Ramadhan juga mempunyai tantangan
cukup berat sebab sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa di daerah operasi,
disamping harus menyesuaikan waktu puasa yang lebih lama dibanding waktu puasa
di tanah air yaitu sekitar 17 jam juga jauh dari keluarga yang dicintai. Namun
hal inilah menjadi momen membanggakan dan mengharukan.
Ustadz Abdul Fatir al khautsar dalam
khotbahnya menyampaikan bahwa kemenangan akan
terefleksi apabila kita tetap bisa mempertahankan kualitas ibadah kita,
meskipun bulan ramadhan telah berlalu tetapi kehidupan sehari-hari selanjutnya
harus tetap lebih baik, karena ramadhan dapat meninggalkan kebiasaan hidup yang
berarti yaitu komitmen yang berpengaruh terhadap kesuksesan, selalu
maningkatkan imam dan taqwa kepada Allah SWT dengan mengerjakan perintahnya dan
menjauhi larangannya dan diakhir uraiannya mengajak untuk memandang bahwa
perbedaan yang ada janganlah dianggap itu musibah namun pandanglah bahwa
perbedaan itu adalah nikmat tutupnya.
Selesai khotib
menyampaikan ceramahnya kegiatan dilanjutkan dengan berjabat tangan untuk
saling memaafkan dan selanjutnya menikmati makanan khas Idul Fitri ala
Indonesia seperti lontong, opor ayam dan gulai kambing menjadi menu
utama.
Kemenangan dan
pengorbanan merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Dengan pengorbanan
tulus dan ikhas, jauh dari keluarga namun semangat, ketegaran hati dan Garuda
tetap terpatri di dada. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan petunjuk
yang terbaik dalam menjalankan tugas pengabdian kepada dunia, bangsa dan
negara.
Autentikasi : Lettu Inf Hasmuliadi, PDMC
Chief MCOU UNIFIL
Posting Komentar