Humas Bakamla RI (LawuPost) Sekretaris Utama (Sestama) Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) Laksamana Muda (Laksda TNI) Agus Setiadji, S.A.P., mensosialisasikan kegiatan Maritime Security Desktop Exercise (MSDE) melalui layar kaca, di salah satu stasiun televisi swasta ternama di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (9/5/2017).
Acara yang disiarkan secara langsung selama satu jam (07.00-08.00 WITA) itu dipandu oleh presenter cantik yang akrab dipanggil Nona Jilly, diwarnai dengan interaktif dengan sejumlah pemirsa melalui pesawat telepon. Acarapun berjalan dengan lancer, bahkan seluruh pertanyaan dijawabnya dengan jelas hingga mampu membuat kagum para pemirsa. Berikut ini cuplikan dari isi tanya jawab antara presenter dengan Laksda TNI Agus Setiadji, S.A.P.:
BAGAIMANA AWAL TERBENTUKNYA KEGIATAN MARITIME SECURITY DESKTOP EXERCISE ?
Awal kegiatan MSDE dilaksanakan merupakan inisiatif Bakorkamla (yang saat ini berubah nama menjadi Bakamla) dan Border Protection Command (yang saat ini menjadi Maritime Border Command) pada tahun 2009 dimana kedua instansi merasa perlu melakukan suatu kegiatan yg bersifat Internasional dan Regional dalam rangka meningkatkan pemahaman penerapan Hukum Laut Internasional di Kawasan. Kedua instansi merasa perlu untuk melaksanakan suatu kegiatan yang mengumpulkan seluruh aparat penegak hukum di kawasan dalam rangka bertukar pikiran dan pengalaman dalam hal penerapan praktik terbaik dalam rangka penegakan hukum di laut berdasarkan United Nation Convention on the Law of the Sea atau yg kita kenal dengan UNCLOS 1982.
Indonesia sangat berkepentingan terhadap hal ini karena sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yg terletak di perlintasan benua dan samudera serta wilayah perairan kita yg merupakan jalur pelayaran dagang dunia, sangat rawan terhadap kejahatan di atau melalui laut.
SEPERTI APA HASIL DAN EVALUASI YANG DIPEROLEH SELAMA TUJUH KALI MELAKSANAKAN MSDE?
Setelah 7 kali pelaksanaan MSDE, Bakamla dan Australian Maritime Border Command melihat adanya peningkatan yg pesat terkait dengan kepatuhan kita bersama terhadap Hukum Laut Internasional. Selain itu, dengan pelaksanaan kegiatan ini, kerjasama antar penegak hukum di laut di kawasan kita ini telah meningkat.. Secara khusus kerjasama Bakamla dengan Australian Maritime Border Command semakin erat. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya kegiatan2 yg kita lakukan bersama yaitu pelatihan2 personil, patroli terkoordinasi yg kita lakukan sejak tahun 2013 dan beberapa kegiatan lainnya.
AGENDA APA SAJA YANG DIGELAR SELAMA PELAKSANAAN MSDE 2017 DI MANADO?
MSDE di Manado diawali dengan pengenalan organisasi dari Bakamla, Pengenalan organisasi dari Australian Maritime Border Command yg dilanjutkan dengan Presentasi terkait "pencegahan peredaran narkotika melalui laut di Jepang", presentasi dari BNN terkait dengan "pencegahan peredaran narkotika di Indonesia". Presentasi2 tersebut merupakan pengantar dari pelatihan Hukum Laut yg dibawakan oleh Pakar Hukum laut dari Australian National Center for Ocean Resources and Security, Wollongong University di Australia yang mana akan diteruskan dengan Table Top Exercise terkait dengan penanganan isu kejahatan di laut yg mana pada kali ini diangkat isu ttg penyelundupan narkotika melalui laut. Para peserta juga akan di berikan kesempatan untuk melihat Latihan Bersama Penanganan Penyelundupan Narkotika yg akan dilakukan di Bitung pada hari Rabu tanggal 10.
DARI NEGARA MANA SAJA YANG HADIR DALAM PELAKSANAAN MSDE 2017?
Pada kesempatan kali ini, negara yg hadir adalah Australia, Bangladesh, Kamboja, Jepang, Papua New Guinea, Sri Lanka, Maladewa, Malaysia, Laos, Singapura, Filipina, Brunei Darrussalam, Thailand, Myanmar, Timor Leste dan Indonesia.
APA TUJUAN DARI PELAKSANAAN MARITIME SECURITY DESKTOP EXERCISE?
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman kawasan terhadap pentingnya penerapan Hukum Laut Internasional dalam rangka pelaksanaan tugas penegakan hukum di laut. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antar penegak hukum di kawasan.
Seusai talk show, Pati TNI AL berbintang dua tersebut saling tukar menukar cindera mata dengan Koordinator Liputan Kompas TV Biro Manado Hentje Tumilaar dan dilanjutkan dengan foto bersama antar keduanya dengan didampingi Direktur Kerjasama Bakamla RI yang juga Ketua MSDE 2017 Sandi, S.H., M.H., Direktur Latihan Bakamla RI Laksma TNI Muspin Santoso, S.H., M. Si(Han)., Kasubdit Kerja Sama Luar Negeri Bakamla RI Satya Pratama, S.Sos., M.Sc., Kasubbag Humas Bakamla RI Kapten Marinir Mardiono, Kasi Multilateral dan Organisasi Internasional Bakamla RI Hudiansyah Is Nursal, S.H., M.I.L.I.R., Kasubbag Protokol Leonardi Hilman, S.E., M.T., serta Kasubbag Keuangan Kantor Kamla Zona Maritim Tengah Bakamla RI Wahyudin Makka, S.E.
Sementara itu Koordinator Liputan Kompas TV Biro Manado Hentje Tumilaar didampingi Reporter dan Presenter pilihan dari Kompas TV Manado Nona Jilly Kindangen, S.E.
Autentikasi : Kasubbag Humas Bakamla RI, Kapten Mar Mardiono
Acara yang disiarkan secara langsung selama satu jam (07.00-08.00 WITA) itu dipandu oleh presenter cantik yang akrab dipanggil Nona Jilly, diwarnai dengan interaktif dengan sejumlah pemirsa melalui pesawat telepon. Acarapun berjalan dengan lancer, bahkan seluruh pertanyaan dijawabnya dengan jelas hingga mampu membuat kagum para pemirsa. Berikut ini cuplikan dari isi tanya jawab antara presenter dengan Laksda TNI Agus Setiadji, S.A.P.:
BAGAIMANA AWAL TERBENTUKNYA KEGIATAN MARITIME SECURITY DESKTOP EXERCISE ?
Awal kegiatan MSDE dilaksanakan merupakan inisiatif Bakorkamla (yang saat ini berubah nama menjadi Bakamla) dan Border Protection Command (yang saat ini menjadi Maritime Border Command) pada tahun 2009 dimana kedua instansi merasa perlu melakukan suatu kegiatan yg bersifat Internasional dan Regional dalam rangka meningkatkan pemahaman penerapan Hukum Laut Internasional di Kawasan. Kedua instansi merasa perlu untuk melaksanakan suatu kegiatan yang mengumpulkan seluruh aparat penegak hukum di kawasan dalam rangka bertukar pikiran dan pengalaman dalam hal penerapan praktik terbaik dalam rangka penegakan hukum di laut berdasarkan United Nation Convention on the Law of the Sea atau yg kita kenal dengan UNCLOS 1982.
Indonesia sangat berkepentingan terhadap hal ini karena sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yg terletak di perlintasan benua dan samudera serta wilayah perairan kita yg merupakan jalur pelayaran dagang dunia, sangat rawan terhadap kejahatan di atau melalui laut.
SEPERTI APA HASIL DAN EVALUASI YANG DIPEROLEH SELAMA TUJUH KALI MELAKSANAKAN MSDE?
Setelah 7 kali pelaksanaan MSDE, Bakamla dan Australian Maritime Border Command melihat adanya peningkatan yg pesat terkait dengan kepatuhan kita bersama terhadap Hukum Laut Internasional. Selain itu, dengan pelaksanaan kegiatan ini, kerjasama antar penegak hukum di laut di kawasan kita ini telah meningkat.. Secara khusus kerjasama Bakamla dengan Australian Maritime Border Command semakin erat. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya kegiatan2 yg kita lakukan bersama yaitu pelatihan2 personil, patroli terkoordinasi yg kita lakukan sejak tahun 2013 dan beberapa kegiatan lainnya.
AGENDA APA SAJA YANG DIGELAR SELAMA PELAKSANAAN MSDE 2017 DI MANADO?
MSDE di Manado diawali dengan pengenalan organisasi dari Bakamla, Pengenalan organisasi dari Australian Maritime Border Command yg dilanjutkan dengan Presentasi terkait "pencegahan peredaran narkotika melalui laut di Jepang", presentasi dari BNN terkait dengan "pencegahan peredaran narkotika di Indonesia". Presentasi2 tersebut merupakan pengantar dari pelatihan Hukum Laut yg dibawakan oleh Pakar Hukum laut dari Australian National Center for Ocean Resources and Security, Wollongong University di Australia yang mana akan diteruskan dengan Table Top Exercise terkait dengan penanganan isu kejahatan di laut yg mana pada kali ini diangkat isu ttg penyelundupan narkotika melalui laut. Para peserta juga akan di berikan kesempatan untuk melihat Latihan Bersama Penanganan Penyelundupan Narkotika yg akan dilakukan di Bitung pada hari Rabu tanggal 10.
DARI NEGARA MANA SAJA YANG HADIR DALAM PELAKSANAAN MSDE 2017?
Pada kesempatan kali ini, negara yg hadir adalah Australia, Bangladesh, Kamboja, Jepang, Papua New Guinea, Sri Lanka, Maladewa, Malaysia, Laos, Singapura, Filipina, Brunei Darrussalam, Thailand, Myanmar, Timor Leste dan Indonesia.
APA TUJUAN DARI PELAKSANAAN MARITIME SECURITY DESKTOP EXERCISE?
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman kawasan terhadap pentingnya penerapan Hukum Laut Internasional dalam rangka pelaksanaan tugas penegakan hukum di laut. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antar penegak hukum di kawasan.
Seusai talk show, Pati TNI AL berbintang dua tersebut saling tukar menukar cindera mata dengan Koordinator Liputan Kompas TV Biro Manado Hentje Tumilaar dan dilanjutkan dengan foto bersama antar keduanya dengan didampingi Direktur Kerjasama Bakamla RI yang juga Ketua MSDE 2017 Sandi, S.H., M.H., Direktur Latihan Bakamla RI Laksma TNI Muspin Santoso, S.H., M. Si(Han)., Kasubdit Kerja Sama Luar Negeri Bakamla RI Satya Pratama, S.Sos., M.Sc., Kasubbag Humas Bakamla RI Kapten Marinir Mardiono, Kasi Multilateral dan Organisasi Internasional Bakamla RI Hudiansyah Is Nursal, S.H., M.I.L.I.R., Kasubbag Protokol Leonardi Hilman, S.E., M.T., serta Kasubbag Keuangan Kantor Kamla Zona Maritim Tengah Bakamla RI Wahyudin Makka, S.E.
Sementara itu Koordinator Liputan Kompas TV Biro Manado Hentje Tumilaar didampingi Reporter dan Presenter pilihan dari Kompas TV Manado Nona Jilly Kindangen, S.E.
Autentikasi : Kasubbag Humas Bakamla RI, Kapten Mar Mardiono
Posting Komentar