Ciamis (LawuPost) - Kanker serviks atau kanker leher rahim hingga saat ini masih menjadi salah satu penyakit yang mengancam keselamatan kaum perempuan hingga mengakibatkan kematian. Oleh karenanya untuk menekan kasus kanker serviks ini perlunya dilakukan deteksi sedini melalui IVA/ Papsmear.
Hal tersebut disampaikan Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifien, yang pada saat itu menjadi keynote speaker pada kegiatan Seminar Nasional Kesehatan yang diselenggarakan oleh Senat mahasiswa Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Muhammadiyah Ciamis. Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 500 peserta terdiri dari Perawat, Bidan, Tenaga Laboratorium dan Mahasiswa Keperawatan, Kebidanan, Analis Kesehatan serta Umum yang datang dari Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, Bandung, Kabupaten Garut dan Kuningan, Minggu (12/3) di Auditorium K.H Ahmad Dahlan STIKes Muhammadiyah Ciamis.
Menurut H. Iing, hingga saat ini masih sangat rendah upaya dan pemahaman masyarakat khususnya ibu-ibu tentang kanker serviks ini, sehingga perlunya sosialisasi secara luas tentang penyakit tersebut. “Kita terus melakukan sosialisasi kepada banyak perempuan tentang penyakit ini agar tahu dan untuk sesegera mungkin melakukan pemeriksaan,” ujarnya.
H. Iing menyatakan Pemerintah Kabupaten Ciamis bersama dengan Dinas Kesehatan dan sejumlah praktisi dan akademisi gencar melakukan sosialisasi tentang kanker serviks ini. “Tim PKK Kabupaten Ciamis dalam hal ini Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kabupaten Ciamis secara kontinyu menyelenggarakan pertemuan untuk percepatan peran serta masyarakat dalam pemeriksaan IVA ke seluruh Tim PKK yang tersebar di tiap kecamatan,” katanya.
Salah satu pemateri pada kegiatan Seminar Nasional Kesehatan dengan tema “Protect Your Body Kenali Kanker Serviks Sejak Dini” Profesor Dr. Herman Susanto, Sp.OG (K) yang merupakan Dept. Obsiteri & Ginekologi RSUP Hasan Sadikin/Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, memberikan pengenalan tentang kanker serviks dari pencegahan sampai stadium akhir. Menurutnya, kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada leher rahim, atau ada juga yang menyebutnya mulut rahim. Ini merupakan bagian rahim terbawah peralihan antara V dengan rahim.
Sebelum membaca ciri-ciri kanker serviks ini, kata Profesor Dr. Herman Susanto, sebaiknya pelajari dulu kanker serviks, gejala, penyebab, pengobatan, ciri-ciri dan gejala kanker serviks. Kebanyakan wanita tidak dapat mengetahui tanda-tanda atau gejala prakanker atau stadium awal kanker serviks. “Gejala kanker serviks stadium awal biasanya tidak muncul sampai sel kanker telah melakukan invasi ke dalam jaringan lebih dalam dan menyebar ke jaringan atau organ sekitarnya, “ katanya.
Ketika salah satu dari gejala-gejala berikut muncul, ungkap Profesor Dr. Herman Susanto, maka segeralah bertindak aktif untuk memeriksakannya ke dokter. “Ciri-ciri dan gejala kanker serviks yang perlu Anda waspadai diantaranya, flek atau pendarahan di luar jadwal menstruasi. Menstruasi lebih panjang dari biasanya, darah menstruasi lebih banyak dari biasanya, mudah terjadi pendarahan, misalnya setelah berhubungan seksual, douching, atau pemeriksaan panggul dengan memasukkan alat ke jalan lahir, “ ungkapnya.
Lebih jauh Profesor Dr. Herman Susanto menjelaskan, ciri-ciri lainnya adalah nyeri di sekitar pinggul, perdarahan pasca menopause. Artinya menopause sudah terjadi namun tiba-tiba muncul lagi pendarahan. Keputihan yang tidak biasa, keluar cairan berlebih biasanya berwarna merah muda atau berbau busuk, kehilangan nafsu makan, berat badan turun drastis tanpa sebab yang jelas, mudah sekali merasa lelah atau lemah, sakit punggung, nyeri kaki atau bengkak pada kaki, keluar cairan urin atau feses dari jalan lahir, mudah mengalami patah tulang, sembelit darah dalam urin (hematuria), hilangnya kontrol kandung kemih (urinary incontinence).
Panitia pelaksana Seminar Nasional Kesehatan sekaligus Ketua PPNI Kabupaten Ciamis, Osep Hernandi disela-sela kegiatan kepada tim Lawu News mengatakan, seminar yang diselenggarakan oleh Sema Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Muhammadiyah Ciamis ini bekerjasama dengan Organisasi Profesi diantaranya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Perhimpunan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (Patelki) Kabupaten Ciamis dengan menghadirkan 4 Pemateri diantaranya Profesor Dr. Herman Susanto, Sp.OG (K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Neneng Tuti, S.S.Si,MMRS (Kepala Laboratorium Klinik Pramita Cabang Bandung), Ani Maryani, M.Kep,Ners,Sp,KMB (Pengurus DPW PPNI Provinsi Jawa Barat) serta H. Deni Wahyudi, S.Kp,M.Kep (Wakil Ketua Bidang Diklat DPD PPNI Kabupaten Ciamis).
Tujuan dari kegiatan, tegas Osep, agar masyarakat mengetahui dan memahami serta melakukan pencegahan secara dini tentang kanker serviks serta melakukan perawatan fase palliative. “Kegiatan seminar ini merupakan ajang kerjasama penanganan pasien serviks yang harus dilakukan oleh tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan dan tenaga analis kesehatan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan secara umum, “tegasnya.
Bagi PPNI Kabupaten Ciamis, kata Osep, kegiatan seminar nasional kesehatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati hari ulang tahun PPNI tingkat Kabupaten Ciamis, yang dilanjutkan dengan kegiatan Cuci Tangan secara serentak bersama Bupati Ciamis, masyarakat umum dan mahasiswa, Jumat (17/3). “Kegiatan lainnya dalam memeriahkan HUT PPNI tingkat Kabupaten Ciamis diisi dengan kegiatan Lomba Kreasi Tumpeng antar Dewan Pengurus Komisariat PPNI se Kabupaten Ciamis dan dilanjutkan dengan kegiatan Saresehan Keperawatan bersama Bupati Ciamis yang akan dilaksanakan di DPK PPNI Kecamatan Panumbangan, “katanya.
Pemerintah Butuh PPNI
Masih di tempat yang sama dalam rangkaian HUT PPNI ke 43, Bupati Ciamis, H Iing Syam Arifien, mengungkapkan bahwa pemerintah dengan keberadaan perawat di masyarakat sangat dibutuhkan sekali. Menurutnya, perawat harus mampu menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk terlibat di kesehatan komunitasnya. “Masyarakat harus diposisikan sebagai mitra dalam kegiatan pengawasan kebutuhan gizi, kesehatan lingkungan, penyakit menular, dan penanganan akibat bencana, “ungkapnya.
Oleh karenanya, tandas H. Iing, tenaga perawat hendaknya dilengkapi dengan pengetahuan kepemimpinan dan manajerial untuk menjalankan fungsi pemberdayaan melalui kemitraan. “Selamat memperingati hari ulang tahun PPNI ke-43 mudah-mudahan dengan rasa syukur dan kekhidmatan, akan lahir kesadaran dan tekad dalam diri kita masing-masing untuk terus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di Kabupaten Ciamis. Saya berharap PPNI Kabupaten Ciamis dapat maju dan berkembang dengan program-program kerjanya yang benar-benar riil, logis dan terukur keberhasilannya dan sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini,” katanya.
H. Iing juga berharap melalui peringatan kali ini dapat meningkatkan komitmen dan kesepahaman para pelaksana di bidang kesehatan untuk bersama-sama aktif dalam mengatasi masalah kesehatan, dengan diadakan cuci tangan serentak guna mencapai tujuan kesehatan yaitu tercapainya masyarakat yang sehat. “Dengan adanya cuci tangan bersama, itu sangat bagus untuk mengajak masyarakat untuk sehat, kami atau pemerintah dan masyarakat sangat membutuhkan PPNI,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, drg. H. Engkan Iskandar, MM disela-sela kegiatan mengatakan, gerakan mencuci tangan memang perlu digalakan dan disosialisasikan kepada seluruh masyarakat Ciamis. “Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan PPNI Kabupaten Ciamis. Dengan ini, setiap orang bisa menjaga kesehatan, terutama tangan yang setiap hari selalu bersentuhan dengan kotoran,” katanya.
H. Engkan mengimbau seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Ciamis untuk mensosialisasikan tata cara mencuci tangan yang baik dan benar kepada setiap warga di daerah kecamatan masing-masing.
Masih di tempat yang sama, Ketua PPNI Kabupaten Ciamis, Osep Hernandi, kepada tim Lawu News mengungkapkan, gerakan cuci tangan pakai sabun tersebut merupakan moment untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya membersihkan tangan. “Mencuci tangan kadang kala menjadi hal yang tidak kita perhatikan. Padahal dengan mencuci tangan, merupakan salah satu bentuk dalam menjaga kesehatan tubuh kita sendiri,” ungkapnya.
Osep berharap, gerakan cuci tangan pakai sabun tersebut bisa menjadi jalan untuk memberikan pengetahuan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ciamis untuk selalu ingat akan kebersihan tangan. “Mencuci tangan memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Tapi harus dilakukan dengan tata cara yang benar. Maka dari itu, PPNI akan terus menyosialisasikan tata cara mencuci tangan yang benar. PPNI akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, memasang spanduk tentang tata cara mencuci tangan yang baik dan benar di setiap Puskesmas, Sekolah dan juga perkantoran,” katanya.
Untuk itu, Osep menambahkan, PPNI berharap mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis dalam menyukseskan gerakan tersebut. (mamay)
Hal tersebut disampaikan Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifien, yang pada saat itu menjadi keynote speaker pada kegiatan Seminar Nasional Kesehatan yang diselenggarakan oleh Senat mahasiswa Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Muhammadiyah Ciamis. Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 500 peserta terdiri dari Perawat, Bidan, Tenaga Laboratorium dan Mahasiswa Keperawatan, Kebidanan, Analis Kesehatan serta Umum yang datang dari Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, Bandung, Kabupaten Garut dan Kuningan, Minggu (12/3) di Auditorium K.H Ahmad Dahlan STIKes Muhammadiyah Ciamis.
Menurut H. Iing, hingga saat ini masih sangat rendah upaya dan pemahaman masyarakat khususnya ibu-ibu tentang kanker serviks ini, sehingga perlunya sosialisasi secara luas tentang penyakit tersebut. “Kita terus melakukan sosialisasi kepada banyak perempuan tentang penyakit ini agar tahu dan untuk sesegera mungkin melakukan pemeriksaan,” ujarnya.
H. Iing menyatakan Pemerintah Kabupaten Ciamis bersama dengan Dinas Kesehatan dan sejumlah praktisi dan akademisi gencar melakukan sosialisasi tentang kanker serviks ini. “Tim PKK Kabupaten Ciamis dalam hal ini Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kabupaten Ciamis secara kontinyu menyelenggarakan pertemuan untuk percepatan peran serta masyarakat dalam pemeriksaan IVA ke seluruh Tim PKK yang tersebar di tiap kecamatan,” katanya.
Salah satu pemateri pada kegiatan Seminar Nasional Kesehatan dengan tema “Protect Your Body Kenali Kanker Serviks Sejak Dini” Profesor Dr. Herman Susanto, Sp.OG (K) yang merupakan Dept. Obsiteri & Ginekologi RSUP Hasan Sadikin/Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, memberikan pengenalan tentang kanker serviks dari pencegahan sampai stadium akhir. Menurutnya, kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada leher rahim, atau ada juga yang menyebutnya mulut rahim. Ini merupakan bagian rahim terbawah peralihan antara V dengan rahim.
Sebelum membaca ciri-ciri kanker serviks ini, kata Profesor Dr. Herman Susanto, sebaiknya pelajari dulu kanker serviks, gejala, penyebab, pengobatan, ciri-ciri dan gejala kanker serviks. Kebanyakan wanita tidak dapat mengetahui tanda-tanda atau gejala prakanker atau stadium awal kanker serviks. “Gejala kanker serviks stadium awal biasanya tidak muncul sampai sel kanker telah melakukan invasi ke dalam jaringan lebih dalam dan menyebar ke jaringan atau organ sekitarnya, “ katanya.
Ketika salah satu dari gejala-gejala berikut muncul, ungkap Profesor Dr. Herman Susanto, maka segeralah bertindak aktif untuk memeriksakannya ke dokter. “Ciri-ciri dan gejala kanker serviks yang perlu Anda waspadai diantaranya, flek atau pendarahan di luar jadwal menstruasi. Menstruasi lebih panjang dari biasanya, darah menstruasi lebih banyak dari biasanya, mudah terjadi pendarahan, misalnya setelah berhubungan seksual, douching, atau pemeriksaan panggul dengan memasukkan alat ke jalan lahir, “ ungkapnya.
Lebih jauh Profesor Dr. Herman Susanto menjelaskan, ciri-ciri lainnya adalah nyeri di sekitar pinggul, perdarahan pasca menopause. Artinya menopause sudah terjadi namun tiba-tiba muncul lagi pendarahan. Keputihan yang tidak biasa, keluar cairan berlebih biasanya berwarna merah muda atau berbau busuk, kehilangan nafsu makan, berat badan turun drastis tanpa sebab yang jelas, mudah sekali merasa lelah atau lemah, sakit punggung, nyeri kaki atau bengkak pada kaki, keluar cairan urin atau feses dari jalan lahir, mudah mengalami patah tulang, sembelit darah dalam urin (hematuria), hilangnya kontrol kandung kemih (urinary incontinence).
Panitia pelaksana Seminar Nasional Kesehatan sekaligus Ketua PPNI Kabupaten Ciamis, Osep Hernandi disela-sela kegiatan kepada tim Lawu News mengatakan, seminar yang diselenggarakan oleh Sema Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Muhammadiyah Ciamis ini bekerjasama dengan Organisasi Profesi diantaranya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Perhimpunan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (Patelki) Kabupaten Ciamis dengan menghadirkan 4 Pemateri diantaranya Profesor Dr. Herman Susanto, Sp.OG (K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Neneng Tuti, S.S.Si,MMRS (Kepala Laboratorium Klinik Pramita Cabang Bandung), Ani Maryani, M.Kep,Ners,Sp,KMB (Pengurus DPW PPNI Provinsi Jawa Barat) serta H. Deni Wahyudi, S.Kp,M.Kep (Wakil Ketua Bidang Diklat DPD PPNI Kabupaten Ciamis).
Tujuan dari kegiatan, tegas Osep, agar masyarakat mengetahui dan memahami serta melakukan pencegahan secara dini tentang kanker serviks serta melakukan perawatan fase palliative. “Kegiatan seminar ini merupakan ajang kerjasama penanganan pasien serviks yang harus dilakukan oleh tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan dan tenaga analis kesehatan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan secara umum, “tegasnya.
Bagi PPNI Kabupaten Ciamis, kata Osep, kegiatan seminar nasional kesehatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati hari ulang tahun PPNI tingkat Kabupaten Ciamis, yang dilanjutkan dengan kegiatan Cuci Tangan secara serentak bersama Bupati Ciamis, masyarakat umum dan mahasiswa, Jumat (17/3). “Kegiatan lainnya dalam memeriahkan HUT PPNI tingkat Kabupaten Ciamis diisi dengan kegiatan Lomba Kreasi Tumpeng antar Dewan Pengurus Komisariat PPNI se Kabupaten Ciamis dan dilanjutkan dengan kegiatan Saresehan Keperawatan bersama Bupati Ciamis yang akan dilaksanakan di DPK PPNI Kecamatan Panumbangan, “katanya.
Pemerintah Butuh PPNI
Masih di tempat yang sama dalam rangkaian HUT PPNI ke 43, Bupati Ciamis, H Iing Syam Arifien, mengungkapkan bahwa pemerintah dengan keberadaan perawat di masyarakat sangat dibutuhkan sekali. Menurutnya, perawat harus mampu menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk terlibat di kesehatan komunitasnya. “Masyarakat harus diposisikan sebagai mitra dalam kegiatan pengawasan kebutuhan gizi, kesehatan lingkungan, penyakit menular, dan penanganan akibat bencana, “ungkapnya.
Oleh karenanya, tandas H. Iing, tenaga perawat hendaknya dilengkapi dengan pengetahuan kepemimpinan dan manajerial untuk menjalankan fungsi pemberdayaan melalui kemitraan. “Selamat memperingati hari ulang tahun PPNI ke-43 mudah-mudahan dengan rasa syukur dan kekhidmatan, akan lahir kesadaran dan tekad dalam diri kita masing-masing untuk terus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di Kabupaten Ciamis. Saya berharap PPNI Kabupaten Ciamis dapat maju dan berkembang dengan program-program kerjanya yang benar-benar riil, logis dan terukur keberhasilannya dan sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini,” katanya.
H. Iing juga berharap melalui peringatan kali ini dapat meningkatkan komitmen dan kesepahaman para pelaksana di bidang kesehatan untuk bersama-sama aktif dalam mengatasi masalah kesehatan, dengan diadakan cuci tangan serentak guna mencapai tujuan kesehatan yaitu tercapainya masyarakat yang sehat. “Dengan adanya cuci tangan bersama, itu sangat bagus untuk mengajak masyarakat untuk sehat, kami atau pemerintah dan masyarakat sangat membutuhkan PPNI,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, drg. H. Engkan Iskandar, MM disela-sela kegiatan mengatakan, gerakan mencuci tangan memang perlu digalakan dan disosialisasikan kepada seluruh masyarakat Ciamis. “Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan PPNI Kabupaten Ciamis. Dengan ini, setiap orang bisa menjaga kesehatan, terutama tangan yang setiap hari selalu bersentuhan dengan kotoran,” katanya.
H. Engkan mengimbau seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Ciamis untuk mensosialisasikan tata cara mencuci tangan yang baik dan benar kepada setiap warga di daerah kecamatan masing-masing.
Masih di tempat yang sama, Ketua PPNI Kabupaten Ciamis, Osep Hernandi, kepada tim Lawu News mengungkapkan, gerakan cuci tangan pakai sabun tersebut merupakan moment untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya membersihkan tangan. “Mencuci tangan kadang kala menjadi hal yang tidak kita perhatikan. Padahal dengan mencuci tangan, merupakan salah satu bentuk dalam menjaga kesehatan tubuh kita sendiri,” ungkapnya.
Osep berharap, gerakan cuci tangan pakai sabun tersebut bisa menjadi jalan untuk memberikan pengetahuan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ciamis untuk selalu ingat akan kebersihan tangan. “Mencuci tangan memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Tapi harus dilakukan dengan tata cara yang benar. Maka dari itu, PPNI akan terus menyosialisasikan tata cara mencuci tangan yang benar. PPNI akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, memasang spanduk tentang tata cara mencuci tangan yang baik dan benar di setiap Puskesmas, Sekolah dan juga perkantoran,” katanya.
Untuk itu, Osep menambahkan, PPNI berharap mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis dalam menyukseskan gerakan tersebut. (mamay)
Posting Komentar