Humas Bakamla RI (LawuPost) Dalam wakut dekat, Bakamla
RI akan mengumpulkan perwakilan coast guard dari 21 negara, dalam acara
Maritime Security Desktop Exercise (MSDE) 2017.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat persiapan MSDE
2017 yang dipimpin oleh Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Ari Soedewo, S.E., M.H.
di Kantor Pusat Bakamla RI, Jl. Dr. Sutomo No. 11, Jakarta Pusat, Kamis
(27/4/2017).
Negara-negara peserta hajat tahunan itu antara lain:
Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Republik Rakyat Tiongkok
(RRT), Hong Kong, India, Jepang, Laos, Malaysia, Maladewa, Myanmar, Pakistan,
Papua Nugini, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Sri Lanka, Thailand, Timor
Leste dan Vietnam.
Menurut Direktur Kerjasama Bakamla RI selaku Ketua
Panitia MSDE 2017 Sandi, S.H., M.H., kegiatan MSDE 2017 merupakan
inisiatif dari Pemerintah Indonesia, yang diwakili oleh Bakamla RI dan
Pemerintah Australia, yang diwakili oleh ABF. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan pemahaman regional terhadap penerapan hukum laut internasional
melalui kegiatan MSDE. Pada penyelenggaraan yang kedelapan kalinya ini, akan
mengedepankan pembahasan mengenai penyebaran narkoba melalui jalur laut.
Perhelatan ini akan dilaksanakan di Hotel Aryaduta, Manado, tanggal 8 s.d. 11
Mei 2017.
Terkait dengan penyebaran narkoba melalui jalur laut,
modus operandi yang dilakukan semakin berkembang dan dilakukan dengan sangat
halus sehingga perdangan narkoba tersebut kasat mata. Dalam rangka
penyelenggaraan MSDE 2017 inilah, Bakamla RI dan ABF memformulasikan kiat-kiat
pencegahan dan penanggulangan tindak perdagangan narkoba di laut.
Tidak hanya kegiatan table top discussion, kegiatan
latihan basah juga akan dilakukan sebagai bentuk penerapan skenario yang dibahas
dalam diskusi. Kegiatan latihan basah rencananya akan dilaksanakan di perairan
Bitung.
Bakamla RI dalam melaksanakan tupoksinya sebagai
penjaga lautan nusantara, terus mengembangkan kemampuan dan mengikuti dinamika
yang terjadi di lapangan. Tidak terkecuali dengan tindak kriminalitas yang
terus berkembang dan terjadi di wilayah perairan Indonesia dan wilayah
yurisdiksi Indonesia.
Setelah 7 tahun dilaksanakannya MSDE, terdapat
peningkatan terhadap pemahaman hukum laut internasional secara regional.
Hal ini dapat dilihat dari pencegahan secara regional dan aktivitas penegakan
hukum di laut yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Hal ini juga
dibuktikan dengan terjalinnya kerjasama yang kuat antar penegak hukum laut di
kawasan.
Autentikasi : Kasubbag Humas Bakamla RI, Kapten Mar Mardiono
Posting Komentar