Puspen TNI (LawuPost) Percepatan serap gabah
kering petani merupakan instruksi Presiden RI Ir. Joko
Widodo sesuai dengan Perpres No.20/2017, yang ditindak lanjuti dengan mengeluarkan
Permentan No.3/2017 tentang pedoman pembelian harga gabah dan beras petani.
“Oleh karenanya, saya harap Bulog
penyerap gabah kering petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni Rp
3.700 per kg”.

Hal tersebut dikatakan Menteri Pertanian
(Mentan) RI Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, pada acara Panen Raya Padi dan Serap
Gabah yang diikuti seluruh petani se-Kabupaten Kebumen di Desa
Tanjungsari Kecamatan
Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2017).

Menurut Mentan RI Kabupaten Kebumen dapat
menghasilkan 100 ribu ton beras pada tahun ini, semua daerah dituntut memajukan
ketahanan pangan nasional sesuai instruksi Presiden RI yang menargetkan
Indonesia harus bisa mengekspor dan menghasilkan empat juta ton beras tahun
ini.
“Saya mengajak dan memberi motivasi kepada
para petani yang hadir, mari kita sama-sama bekerja keras guna merealisasikan
instruksi Presiden RI yang menargetkan empat juta ton beras tahun ini dan
Indonesia bisa ekspor beras ke luar negeri,” ujarnya.
Mentan RI mengatakan bahwa, guna
terwujudnya upaya menyerap gabah petani minimal empat juta ton dalam waktu enam
bulan maka diperlukan kerja sama dan koordinasi yang dilandasi dengan semangat
untuk kesejahteraan petani.
Lebih lanjut Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman
menyampaikan bahwa, hasil panen tahun ini secara keseluruhan di tanah air
meningkat, sehingga Indonesia tidak impor beras bahkan bisa melakukan ekspor ke
negara lain. “Ini merupakan kontribusi yang sangat baik antara Departemen
Pertanian, Perdagangan, Bulog, TNI, sehingga hasilnya luar biasa dan dapat di
nikmati seluruh rakyat,” ungkapnya.
“Kami terus turun ke lapangan dari Jawa Tengah
kembali lagi ke Jakarta. Kemudian ke Kalimantan dan ke timur wilayah Sumatera berkeliling
selama dua bulan untuk menyelesaikan permasalahan penyerapan panen di lapangan
agar hasilnya maksimal,” ujarnya.
Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa
pemerintah tidak akan membiarkan para petani rugi dengan mengeluarkan
program asuransi pertanian dengan nilai ganti rugi Rp 6 juta per hektar.
“Dengan adanya asuransi, petani mendapat jaminan kepastian penggantian biaya
produksi, apabila terjadi gagal panen. Selama ini jika terjadi kegagalan panen yang
menanggung kerugian adalah petani, baik yang disebabkan ledakan hama penyakit,
bencana alam maupun cuaca,” tandasnya.
Turut hadir Bupati Kebumen Ir. H. Muhamad
Yahya Fuad, Dir. SDM Bulog Pusat Dr. Wahyu Suparyono, Danrem 072/Pamungkas Brigjen
TNI Fajar Setywan, Brigjen TNI Sudarto (Kepala Tim Sergap dari Mabesad). Kolonel
Arm Dedi K (Tim Sergap dari Mabesad), Kolonel Cpl Jimmy Ginting (Tim Sergap
dari Mabesad), Anggota Komisi lV DPR RI Ir. KRT. H. Darori W. MM.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.