Puspen TNI (LawuPost) Kamis, 26
Januari 2017). Komandan juga sebagai
teman, bisa bebas dengan anak buah, juga
sebagai guru yang bisa mendidik anak buahnya dan juga sebagai pelatih yang bisa
memberikan latihan-latihan serta sebagai orangtua memberikan suri tauladan
kepada anak buahnya, sehingga tidak ada jarak antara
pemimpin dengan yang dipimpin.
“Itulah
pemimpin sebagai Komandan. Jadi
tidak mudah menjadi pemimpin, apalagi menjadi
guru atau pelatih. Jadikan kehadiran Komandan sebagai solusi bukan beban,” kata Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo, saat memberikan pengarahan kepada 1.156 peserta Apel
Komandan Satuan (AKS) TNI tahun 2017 di
Markas Divisi Infanteri-1/Kostrad Cilodong, Jawa Barat, Rabu malam (25/1/2017).
“Komandan
harus berani menegakkan aturan tanpa diskriminasi, satu kata dengan perbuatan,
menjadi contoh tauladan sehingga menginspirasi anak buahnya, jangan membuat
kebijakan yang merugikan prajurit dan keluarganya,” tegas Panglima TNI.
Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa, TNI membutuhkan pemimpin handal yang
mampu membaca jaman, memiliki niat berbuat yang terbaik, berpikir cerdas, mempunyai
ambisi sesuai kemampuan serta menyiapkan kader akuntabilitas dan mempunyai
kemampuan media management” jelasnya.
“Ingat
profesi prajurit itu mulia. Prajurit yang
bermartabat mempunyai dedikasi tinggi terhadap profesi, prajurit harus
rendah hati, tidak arogan serta mencintai rakyat, jadi harus bangga
dengan profesi dan satuannya,” kata Panglima TNI.
Menurut Panglima
TNI, pemimpin yang luar biasa harus bisa
memanfaatkan peluang dengan baik. Bila tidak memanfaatkan peluang adalah sial,
punya peluang tidak dimanfaatkan adalah bodoh.
“Saya yakin para Komandan Satuan adalah pemimpin yang luar biasa, kerja keras
tidak cukup, harus berpikir lebih banyak dan memiliki komitmen serta tulus
ikhlas dalam menyelesaikan tugasmu, walaupun tidak menjadi yang terbaik akan
tetapi selesaikan dengan akhir yang baik dan membanggakan,” jelasnya.
Dalam
pengarahannya Panglima TNI juga menyampaikan tentang pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Menurutnya, persaingan
ekonomi terus terjadi dalam tatanan kehidupan masyarakat, sehingga
melahirkan krisis ekonomi yang menjadi pemicu terjadinya kompetisi global
dan terjadi secara ketat yang cenderung tidak sehat.
“Hal ini mengakibatkan
krisis ekonomi dan kompetisi global, yakni dengan meningkatnya tingkat
kejahatan dan yang paling penting adalah hancurnya tatanan masyarakat, serta
krisis ekonomi pasti menyebabkan depresi ekonomi, dan krisis ekonomi akan
sebanding dengan meningkatnya kejahatan dan konflik,” tuturnya.
Menyinggung
perkembangan Proxy War di Indonesia, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
dengan tegas menyatakan bahwa, Indonesia saat ini sudah menjadi rebutan negara
lain, karena kaya akan energi dan sumber
daya alam yang menjadi salah satu negara ekuator di
dunia. “Indonesia sebagai negara ekuator dan sangat
kaya akan energi dan sumber daya alam adalah warning yang patut
menjadi kekhawatiran bangsa Indonesia dimasa yang akan datang,” ucapnya.
Apel Komandan
Satuan (AKS) TNI tahun 2017 dengan tema “Bersama
Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional dan Dicintai Rakyat Siap
Melaksanakan Tugas Pokok” diikuti oleh 1.156 orang terdiri dari
para Komandan Batalyon, Komandan KRI dan Komandan Skadron Udara serta Komandan
Satuan Operasional yang setingkat di tiap-tiap Angkatan sampai dengan Pangkotama Bin/Ops dan Satuan Kerja (Satker), meliputi Pimpinan : Panglima TNI dan
Kas Angkatan
sebanyak 4 orang; Mabes TNI sebanyak 57 orang; TNI AD : para Danyon s.d Pangkotama sebanyak 641 orang; TNI
AL : para Komandan KRI s.d. Pangarmada, para Komandan Yon Marinir s.d.
Komandan Kormar 323
orang; TNI AU : para Komandan Skadron s.d. Pangkoops sebanyak 119 orang,
peninjau dan moderator 12 orang.
Dari Tema
tersebut diharapkan dapat mengembangkan
ketauladanan prajurit TNI dengan berpegang teguh kepada nilai-nilai dasar
prajurit dan jati diri TNI sebagai Tentara rakyat, Tentara pejuang dan Tentara
Nasional yang professional dengan menjadikan setiap prajurit TNI yang kuat dan
hebat siap melaksanakan tugas pokok dimanapun, kapanpun pada situasi apapun.
Kegiatan Apel
Komandan Satuan TNI tahun 2017 diawali dengan olahraga bersama,
menyaksikan demo getling kaliber 7,62 mm, kegiatan How To Figh
(HTF) meliputi; menyamar (sebelum start), menembak senapan dan pistol,
melintasi jembatan tali dua dan melintasi
jembatan tali tiga, renang taktis, dayung,
penyebrangan basah, sumpit, jaring pendarat, lempar pisau dan kapak (Lempika)
dan dilanjutkan melaksanakan renungan malam.
Turut
mendampingi Panglima TNI yaitu Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal
Laksamana TNI Ade Supandi dan Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,
Autentikasi : Kabidpenum
Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.