Puspen TNI (LawuPost) Bangsa Indonesia Berjiwa Patriot dan Ksatria harus bangkit bersama dan
bersatu padu demi kejayaan Indonesia yang kita cintai bersama. Oleh sebab itu, bangsa
Indonesia jangan mudah terprovokasi dan terpecah belah serta terhasut oleh
kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab, dengan tujuan ingin memecah
belah bangsa Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Panglima
TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan ribuan orang pada acara Silaturahmi
Nasional Ulama terdiri dari para Ulama, personel TNI dan Polri dalam Mengawal
Negara Kesatuan Republik Indonesia di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Kajen,
Kabupaten Pekalongan, Sabtu (7/1/2017).
Panglima TNI menyampaikan
bahwa, bangsa Indonesia adalah bangsa patriot yang berjiwa ksatria, karena
setiap suku bangsa Indonesia masing-masing memiliki tarian perang dan senjata
perang untuk mempertahankan diri. “Disamping itu, rakyat Indonesia juga
memiliki karakter gotong royong, yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Gotong
royong tidak ada dalam bahasa Inggris, Arab, China, hanya di Indonesia yang
memiliki bahasa gotong royong,” ucapnya.
Lebih lanjut Panglima TNI
menuturkan bahwa, ketentraman masyarakat
telah di usik dengan beragam gejolak yang mengarah ke instabilitas kondisi
sosial ekonomi pemerintah negara Indonesia yang berusaha membekali generasi
mudanya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui program pendidikan
berkualitas selalu di halang-halangi melalui adu domba.
“Yang terbaik adalah yang paling sederhana
yaitu back to the basic atau kembali
kepada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, mengerti bahwa cinta dan peduli
kepentingan negara harus menjadi kepentingan tertinggi di atas segala-galanya,”
ungkap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Disamping itu, Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo juga menyampaikan bahwa, kelebihan sumber daya dan energi yang
dimiliki Indonesia dapat menimbulkan ancaman dari luar. “Kondisi seperti inilah
yang menyebabkan negara-negara lain menjadi iri terhadap Indonesia yang
memiliki sumber alam, makanan dan energi berlimpah,” katanya.
“Saat
ini populasi penduduk dunia tidak bisa diimbangi dengan ketersediaan pangan, maka
akan memicu krisis dan inilah ancaman yang akan dihadapi penduduk dunia. Ancaman krisis
pangan dan energi mampu memicu berbagai potensi konflik baru antar negara di
masa mendatang,”
pungkas Panglima TNI.
Turut hadir pada Silaturahmi
Nasional Ulama, TNI dan Polri diantaranya, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI
Benny Indra Pujihastono, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, S.Sos., Pangdam
IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi, Wakapolda Jateng Brigjen Awang
Anwarudin, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Danrem
071/Wijayakusuma Kolonel Inf Wahyu Dwi
Winarto, Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, para Tokoh Agama dan Tokoh
Masyarakat.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali
Harefa, S.H.