Puspen TNI (LawuPost) Panglima
TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mendampingi Presiden RI Ir. H. Joko Widodo
pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H bersama tokoh kharismatik Habib M. Lutfi Bin Yahya, Rais Aam Idaroh Aliyah Jam'iyyah
Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) di Gedung Kanzus Sholawat,
Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (8/1/2017).
Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya mengingatkan
bahwa, seluruh rakyat Indonesia harus menjaga persatuan dan kesatuan dan NKRI
adalah harga mati. Seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam
hal berpolitik, Rasul pernah membuat kontrak politik dengan semua unsur dan
semua komponen masyarakat melalui Piagam
Madinah untuk mempersatukan, dan dengan Piagam Madinah ini jelas sekali bahwa
ajaran Islam itu menghargai kemajemukan golongan dan beraneka macamnya agama.
Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa,
Indonesia memiliki 700 lebih suku,
1.100 lebih bahasa lokal yang berbeda-beda, artinya Indonesia ini
dianugerahi Allah SWT memang
bermacam-macam, itu anegerah yang patut disyukuri tetapi harus dijaga persatuan
dan kesatuan.
Selaras dengan sambutan Presiden RI, sehari sebelumnya
Sabtu (7/1/2017) dalam rangkaian Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H, Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Pekalongan, telah menyampaikan pandangannya
dihadapan ribuan orang pada acara Silaturahmi Nasional Ulama terdiri dari para
Ulama, personel TNI dan Polri dalam Mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia
di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Kajen, Kabupaten Pekalongan.
Panglima TNI mengatakan bahwa, Bangsa
Indonesia Berjiwa Patriot dan Ksatria harus bangkit bersama dan bersatu padu
demi kejayaan Indonesia yang di cintai bersama. Oleh sebab itu, bangsa
Indonesia jangan mudah terprovokasi dan terpecah belah serta terhasut oleh
kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab, dengan tujuan ingin memecah
belah bangsa Indonesia.
Kegiatan Maulid di Kanzus Sholawat yang
telah berjalan ke tujuh belas kalinya, selain dilaksanakan peringatan Maulid sebagai puncak
kegiatan, juga diadakan silaturrahim Ulama Thariqah se-Indonesia serta beberapa
Ulama Thariqah dunia, kegiatan nikah Maulid yang diikuti 23 pasang pengantin,
dan kirab bendera Merah Putih, serta Apel Kesetiaan NKRI yang dipimpin langsung
oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah
meneladani sikap dan perbuatan, terutama akhlak mulia nan agung dari baginda Nabi
Besar Muhammad SAW. Peringatan itu mestinya diresapi dalam hati yang begitu
dalam dan mencoba untuk meneladani dan mempraktikkan akhlak mulia dari Nabi.
Dalam hal ibadah, akhlak mulia dan agung
dari Nabi itulah yang harus ditiru, dicontoh dan diteladani. Islam sebagai
agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah Rahmatan Lil Alamin. Artinya, Islam
membawa rahmat bagi alam semesta, bukan hanya umat Muslim saja atau manusia
saja, tetapi semua makhluk seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, dan alamnya. Dengan adanya Maulid, manusia
atau umat Muslim diharapkan bisa tergugah kembali untuk selalu berikhtiar
secara konstan dalam meneladani dan mengamalkan ajaran-ajaran serta akhlak
baginda Nabi Muhammad SAW.
Dalam acara tersebut, Presiden RI didampingi
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah
Djumala, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan
Paspampres Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, Staf Khusus Presiden Ari
Dwipayana dan Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Ari Setiawan
Sedangkan turut mendampingi
Panglima TNI adalah Kasad Jenderal TNI Mulyono, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI
Benny Indra Pujihastono, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, S.Sos., Pangdam
IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi, dan Danrem
071/Wijayakusuma Kolonel Inf Wahyu Dwi Winarto.
Autentikasi :
Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa,
S.H.