Puspen TNI (LawuPost) Dalam mengikuti
pendidikan di matra masing-masing agar selalu disiplin, senantiasa mengikuti
peraturan dan tata tertib, karena disiplin adalah nafas serta jati diri
prajurit dan bhayangkara Polri. Jadi,
tidak
ada pemimpin besar yang lahir tanpa tempaan, waktu dan pengalaman dengan segala
dinamika yang ada.
Hal
tersebut dikatakan Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memimpin upacara Wisuda
758 Prajurit dan Bhayangkara Taruna (Prabatar) Akademi TNI dan Akademi
Kepolisian, di lapangan
Sapta Marga Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (8/11/2016).
Menurut
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, kepemimpinan tidak terlepas dari model alamiah
yang dimiliki, kemudian harus dipersiapkan dengan pengisian semua penguatan
mental dan jati diri serta ditempa oleh pengalaman dan tantangan dari waktu ke
waktu hingga menjadi matang dan kelak bisa menjadi Pemimpin TNI-Polri.
Panglima TNI
juga menuturkan bahwa, untuk menjadi
seorang pemimpin harus menempuh
melalui tahapan pematangan kepemimpinan, serta
peningkatan prajurit dan bhayangkara secara bertahap bertingkat dan berlanjut. “Kalian adalah
pemuda pemudi pilihan yang dipersiapkan untuk menjadi pimpinan TNI dan Polri
dimasa depan,” ujarnya.
Lebih lanjut
Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo menyatakan
bahwa, tidak ada jalan
yang mudah untuk menjadi yang terbaik karena memang kalian dipilih dari
generasi muda untuk membangun soliditas TNI dan Polri. “Pelihara dan
pupuk semangat integrasi dan implementasikan pertahanan dan keamanan negara
yang handal,” tegasnya.
Dalam
kesempatan tersebut, Panglima TNI menjelaskan bahwa tujuan
pendidikan integrasi Taruna-Taruni
Akademi TNI dan Kepolisian, diantaranya adalah untuk membentuk
calon Prajurit Taruna-Taruni Akademi TNI yang menjiwai Sapta Marga, Sumpah Prajurit
dan Delapan Wajib TNI serta
calon Bhayangkara Taruna-Taruni Akademi Kepolisian yang menjiwai Tribrata dan
Catur Prasetya.
Menurut
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, semangat
integrasi keprajuritan dan Bhayangkara memiliki pengetahuan dan keterampilan
profesi yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki kesemaptaan jasmani
untuk dapat mengikuti pendidikan selanjutnya di Akademi Angkatan Matra masing-masing.
“Para
taruna-taruni hendaknya memiliki sikap
perilaku yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berkepribadian yang memiliki jiwa integrasi TNI dan Polri,” pungkasnya.
Adapun 758 orang Wisuda Prajurit dan Bhayangkara yang
dilantik terdiri dari, Akademi Militer (Akmil) 250 orang (229 orang Taruna dan
21 orang Taruni), Akademi Angkatan Laut (AAL) 100 orang (90 orang Taruna dan 10
orang Taruni), Akademi Angkatan Udara (AAU) 108 orang (98 orang Taruna dan 10
orang Taruni) dan Akademi Kepolisian (Akpol) 300 orang (250 orang Taruna dan 50
orang Taruni).
Turut hadir dalam
tersebut Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Kasau
Marsekal TNI Agus Supriatna, Irjen TNI Letjen TNI Setyo Sularso, Para Asisten
Panglima TNI, Para Danjen Akademi, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi,
Kalemdikpol Irjen Polisi Moechgiayarto dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi
Condro Kirono.
Autentikasi :Kabidpenum
Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.