Puspen
TNI (LawuPost) TNI tetap lebih mendekatkan diri kepada rakyat melalui seni dan budaya,
dengan menggelar wayang orang. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo, sebelum menyaksikan pergelaran wayang orang Satha Kurawa di Taman
Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat Minggu malam (2/10/2016).
Menurut Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo, perayaan HUT ke-71 TNI tahun 2016 nanti tidak akan ada
gelar upacara besar-besaran, seperti Parade dan Defile serta pengerahan
Alutsista TNI. Meskipun tidak melakukan upacara besar-besaran, tetapi TNI tidak
melupakan rakyat. “Tetap menggandeng rakyat dalam perayaan HUT TNI, dengan
menggelar wayang orang yang berjudul Satha Kurawa,” ujarnya.
Panglima
TNI juga menyatakan bahwa, pagelaran wayang orang ini merupakan kolaborasi TNI
dengan rakyat yang melibatkan seniman, tokoh masyarakat, artis ibu kota, anak-anak
dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa serta prajurit TNI dari pangkat
Kopral sampai Jenderal.
Pagelaran
wayang orang merupakan wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat yang berlandaskan
gotong royong. “Tidak ada bahasa gotong royong di bangsa lain. Bangsa Indonesia
dari Sabang sampai Merauke adalah bangsa yang mempunyai aliran darah gen
patriot dan mempunyai tarian perang ditiap-tiap suku dengan ciri khas senjata,”
tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
“Harus
kita kembalikan lagi budaya gotong royong ini untuk membangun bangsa Indonesia,”
imbuh Panglima TNI.
Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo juga menyampàikan bahwa, TNI juga melakukan kegiatan yang
sama dimulai dari tingkat Komando Utama (Kotama) dengan menggelar tarian
daerah, drama kolosal dengan mengangkat cerita kepahlawanan dimasing-masing
daerahnya. “Dilakukan bersama-sama dengan komponen masyarakat, karena tema kita
tetap, Bersama Rakyat TNI Kuat Hebat Profesional Siap Mewujudkan Indonesia yang
Berdaulat Mandiri dan Berkepribadian,” katanya.
Menjawab
pertanyaan awak media Panglima TNI juga menjelaskan bahwa, wayang Satha Kurawa ini
ceritanya menarik. “Berawal dari sakit hati seorang wanita menimbulkan dendam,
kemudian bertekad untuk membunuh semua keturunan dari orang yang dia cintai tetapi
tidak bisa memiliki dan kemudian penuh dengan tipu daya,” pungkas Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo.
Autentikasi : Kabidpenum
Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.