Puspen
TNI (LawuPost) Tentara Nasional Indonesia (TNI) wajib mendukung dan
mensukseskan program pengampunan pajak (Tax
Amnesty), karena sudah menjadi program pemerintah yang bertujuan untuk
meningkatkan kondisi ekonomi kita, maka upaya pemerintah harus berhasil agar
roda ekonomi bergerak dan mengurangi beban masyarakat kecil.
Demikian disampaikan
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan 130 Perwira Tinggi (Pati)
TNI saat membuka Sosialisasi Tax Amnesty,
bertempat di Aula Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu
(21/9/2016).
Panglima TNI
juga mengatakan bahwasanya, situasi nasional kita saat ini sangat tergantung
pada situasi Internasional, dimana krisis ekonomi dan depresi ekonomi dapat
meningkatkan kejahatan secara kualitas maupun kuantitas. “Kondisi ekonomi kita baik,
maka pendapatan negara bertambah dan anggaran untuk TNI pun membaik,” katanya.
Menurut
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, saat ini persaingan global tidak bisa dipungkiri,
dimana negara-negara saling bersaing karena krisis ekonomi menimbulkan berbagai
kesulitan, maka otomatis akan berdampak pada ekspor dan impor. “Bagaimanapun
juga pajak harus memenuhi target, karena 74% uang yang diambil oleh negara
adalah untuk pembiayaan APBN,” ucapnya.
“Tax
Amnesty adalah untuk mewujudkan keadilan, selama ini pembayar pajak aktif
diperlakukan tidak adil, karena sebagian pengusaha dan pelaku ekonomi yang
penghasilannya besar tidak membayar pajak, pembayar pajak aktif kebanyakan dari
masyarakat menengah kebawah,” jelas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Program pengampunan
pajak yang dicanangkan oleh pemerintah merupakan kebaikan dari pemerintah dan
memberikan peluang mulai dari tahap I, tahap II dan tahap III. “Undang-Undang Tax Amnesty menjaga
kerahasiaan obyek pajak yang dipegang, bahkan bagi yang membocorkan dikenakan
sanksi hukuman 5 (lima) tahun penjara,” kata Panglima TNI.
Sementara itu,
Dirjen Pajak Kemenkeu RI Ken Dwijugiasteadi, menyatakan bahwasanya Tax
Amnesty bertujuan untuk mengembalikan modal kekuatan ekonomi kita sendiri
dengan dibiayai oleh kita sendiri, serta untuk menumbuhkan kekuatan ekonomi baru
yang dipikul oleh kita semua.
“Investasi
dapat menyerap tenaga kerja, kalau tenaga kerja terserap berarti ada daya beli,
nanti akan memunculkan permintaan-permintaan barang dan jasa baru, artinya
ekonomi semua bergulir lagi dan dampaknya kedepan ekonomi kita akan lebih maju
dari negara-negara di Asia,” kata Dirjen Pajak.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf
Bedali Harefa, S.H.