Puspen TNI (LawuPost) Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan,
utamakan
berkarya demi NKRI dan motornya adalah para mahasiswa semua, mahasiswa adalah agen
perubahan, sejarah membuktikan itu, pemuda selalu didepan dan berperan penting
dalam sejarah Indonesia. “Cintailah bangsamu dan jangan jelek-jelekan Pemerintahmu,” tegasnya.

Hal tersebut disampaikan
Panglima TNI dihadapan 1.500
perwakilan mahasiswa dari seluruh Indonesia saat memberikan Kuliah Umum di
Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Kamis (11/8/2016).
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan
bahwa,
Tentara Nasional Indonesia tidak akan mampu melaksanakan tugas pokoknya tanpa
bantuan seluruh komponen rakyat. “Kekuatan TNI yang sejati adalah apabila bersama-sama
dengan para pemuda dan mahasiswa bersama-sama menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya.

“Bangsa ini bisa merdeka
karena pemudanya, kemudian bangsa ini bisa lolos dari berbagai cobaan, karena
pemuda dan mahasiswa, bangsa ini kedepan akan jadi bangsa pemenang,” ujar
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Dihadapan
1.500 mahasiswa tersebut, Panglima TNI juga menyampaikan, raihlah mimpimu dan ajak teman-temanmu untuk meraih
mimpi bersama-sama,
karena meraih mimpi tidak bisa diraih sendirian, tetapi jangan hanya
menjadi seorang pemimpi. “Kamu harus fokus terhadap mimpimu sepanjang masa dan
setiap saat belajar dengan giat dan sungguh-sungguh serta tetap konsisten,” ucapnya.
Menurut
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dalam
meraih mimpinya
mahasiswa harus optimis suatu saat mimpi itu akan tercapai dan harus tetap melakukan tindakan untuk
meraih mimpi-mimpi itu melalui belajar dan juga harus fleksibel
terhadap hambatan-hambatan yang ada. “Terus fokus terhadap mimpimu, dan
mimpimu itu besar sehingga kamu tidak bisa melakukannya sendiri dan kamu harus
mempunyai great netwoork,” katanya.
“Disinilah kesempatan
kamu berkumpul bersama teman-teman mahasiswa lain dari seluruh Indonesia dan
jadikan semua mahasiswa-mahasiswa ini sebagai netwoork kamu dan bersama sama mempunyai satu visi, dan tetap harus
belajar terus tentang kebersamaan dan bersosialisasi, sehingga jika semua
dilakukan dengan hati maka hasilnya pasti akan meningkat,” tambah
Panglima TNI.
Dalam
kesempatan tersebut, Panglima TNI juga mengingatkan bahwa orang yang sial adalah
orang tidak punya peluang dan tidak bisa memanfaatkan peluang, orang yang bodoh
adalah orang yang punya peluang tapi tidak bisa memanfaatkan peluang, orang
yang baik adalah orang yang bisa mendapatkan peluang dan bisa memanfaatkan
peluang, orang yang hebat adalah orang yang menciptakan peluang dan bisa
memanfatkan peluang.
“Saya minta anda menjadi
orang yang luar biasa, karena orang yang luar biasa adalah orang yang mendapat
musibah tetapi bisa membuat musibah itu menjadi peluang. Mulai sekarang kalian harus rebut peluang untuk
mengejar cita-citamu
karena kalian sudah berada pada tracknya,” ujar Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo.
Mengakhiri
Kuliah Umumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan
kekhawatirannya tentang ancaman yang sedang dan akan dihadapi Bangsa Indonesia berupa Proxy
War. “Disinilah peran mahasiswa
yang tak lain adalah pahlawan bangsa dimana mahasiswa adalah pelajar dengan
derajat paling tinggi dan mahasiswa adalah agen perubahan untuk mengalahkan Proxy War,” pungkasnya.
Sementara itu,
Dirjen
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, Prof.
Intan Ahmad mengatakan antara lain, mahasiswa yang hadir disini terdiri dari mahasiswa bantuan
biaya pendidikan yang hanya ditujukan untuk calon mahasiswa tidak mampu
(Bidikmisi), Afirmasi Pendidikan (Adik) Papua dan Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar),
serta Sarjana Mendidik Tertinggal Terdepan dan Terluar (SM3T) dan Pendidikan
Profesi Guru (PPG). Kegiatan ini merupakan rangkaian pelaksanaan Hari
Teknologi Nasional (Harteknas) ke-21 yang dipusatkan di Kota Solo sejak tanggal 7-13
Agustus 2016.
Turut hadir pada Kuliah Umum
tersebut adalah Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Siwi Sukma Adji, Asops Panglima TNI
Mayjen TNI Agung Risdhianto, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto,
Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Bonar Hutagaol, Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang
Sulaiman, Pangdam
IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi, Rektor UNS Prof. DR. Ravik Karsidi, para Dekan UNS, Guru Besar UNS dan
Civitas Akademia Universitas Sebelas Maret.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi
Berlin G. S.Sos., M.M.