Puspen TNI (LawuPost) Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan TNI memerlukan
inovasi-inovasi dibidang kemiliteran, sehingga dapat membantu tugas pokok TNI
dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala ancaman.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ketika menjadi pembicara kunci didepan 168 orang
peneliti pada acara Workshop Konsorsium Riset Hankam di Ruang Senat Universitas
Sebelas Maret, Surakarta, Kamis (11/8/2016).
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam
kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa, TNI saat ini memerlukan kapal
selam karena kita adalah negara kepulauan dan juga memerlukan kapal-kapal dengan
daya rusaknya lebih besar dengan kecepatannya lebih tinggi serta penggunaan alat
komunikasi dengan teknologi satelit. “Ini tantangan bagi para peneliti, inovasi-inovasi
seperti inilah yang diperlukan saat ini,” tegas Panglima TNI.
Dalam menghadapi tantangan dan ancaman
bangsa Indonesia kedepan, Panglima TNI mengatakan bahwa TNI tidak akan mampu
melaksanakan tugas pokoknya sendirian tanpa bekerjasama dengan semua komponen
bangsa. “Kita harus bersatu untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dengan
memanfaatkan modal geografi untuk menjadi negara agraris, negara maritim dan
negara industri,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Sebagai
contoh dengan adanya kapal-kapal kecil milik rakyat dan nelayan, bila
dibutuhkan bisa dipersenjatai dengan senjata roket yang portable dan praktis
dengan jarak tembak pendek sampai dengan sedang, dimana kapal nelayan bersama
personel TNI yang dipersenjatai tersebut dapat memanfaatkan unsur geografi laut
Indonesia dengan menjadikan pulau-pulau kecil sebagai tempat persembunyian dan
perlindungan.
“Nelayan
ini juga akan didampingi oleh angkatan laut, disinilah yang dibutuhkan tenaga
para teknorat untuk bisa menciptakan senjata misil portable. Yang jarak tembak senjata
misil tersebut mencapai 15 km, apabila dalam emergency nanti kapal-kapal
tersebut akan didampingi kapal Angkatan Laut dengan senjata misil portable 2
orang,” pungkas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Selain Panglima TNI sebagai pembicara
kunci, turut memberikan paparan sebagai pembicara utama antara lain : Dirjen
Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Pothan) Dr. Ir. Timbul Siahaan,
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan (Risbang) Dr. Muhammad Dimyati dan
Dirjen Penguatan Inovasi Dikti Dr. Jumain Appe.
Setelah pelaksanaan workshop
panglima TNI meninjau pameran TNI–UNS Technomilitary Festival yang
diikuti TNI AD 11 satuan, TNI AL 5 Satuan, TNI AU 5 satuan. Pada Pameran
yang akan berlangsung selama 3 hari, 10 hingga 12 Agustus 2016, pihak TNI,
maupun UNS sepakat, masyarakat dapat menikmati kendaraan tempur, seperti Tank
AMX-13, Modernization dengan berat 17,8 ton, Tank Marder IA3 berat 33,5
ton, kendaraan Peluncur Roket yang memiliki berat 28 ton, Meriam 155M, Caesar
155/52, Tank Leopard 2A4 dengan berat 55,15 ton dan sebagainya.
Autentikasi : Kabidpenum Puspen
TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M.