Puspen TNI (LawuPost) TNI mengucapkan terima kasih kepada Sdr. Haris Azhar,
karena informasi yang disampaikan sebagai bahan intropeksi bagi TNI. Demikian
dikatakan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman,
saat mengikuti dialog di salah satu Stasiun Televisi Nasional, di Hotel
Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa malam (9/8/2016).
Mayjen TNI Tatang Sulaiman
menyampaikan bahwa keseriusan TNI dalam pemberantasan narkoba cukup beralasan. “Ada dua
alasan dan satu bukti TNI serius menangani pemberantasan Narkoba,” jelasnya
Pertama. TNI sangat paham
dan sadar bahwa Narkoba itu merupakan bisnis tetapi bisnisnya illegal, karena
illegal maka akan merapat dan berlindung kepada aparat keamanan seperti TNI dan
juga bisa aparat hukum.
“Semakin
dekat dengan TNI maka semakin aman. Bisa dekat secara person maupun tempat,”
ungkapnya.
Kedua. Ancaman besar bangsa
Indonesia saat ini adalah Narkoba, sehingga TNI meyakini bahwa Narkoba ini
sangat mengancam Negara. Korban yang ditimbulkan oleh Narkoba lebih besar dari
pada aksi terorisme. Sebagai perbandingan aksi terorisme Bom Bali 1 dan 2 serta
Bom Marriot dan Rizt-Carlton merenggut nyawa 234 orang, bandingkan dengan
korban akibat Narkoba yang jauh lebih besar.
“Data yang di release dari
BNN menyebutkan bahwa ada 50 orang meninggal dunia perhari karena Narkoba
berarti dalam setahun 18.000 orang,” kata Kapuspen TNI.
Karena dua alasan ini maka
TNI tidak mungkin tinggal diam dalam penanganan dan pemberantasan Narkoba.
Dalam kesempatan tersebut,
Kapuspen TNI juga menyampaikan bukti TNI Konsisten dan serius berantas narkoba.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada saat entry briefing tahun 2015
lalu telah memberikan arahan kepada seluruh Pangkotama TNI, salah satu poin
pentingnya yaitu perang terhadap Narkoba melalui pemberantasan &
pembersihan Narkoba dalam lingkungan satuan TNI. “Perang
terhadap Narkoba menjadi agenda prioritas dan mendesak,” tegas Mayjen TNI
Tatang Sulaiman.
Lebih lanjut Kapuspen TNI mengatakan
bahwa dari data hasil operasi gaktib dan yustisi dilingkungan TNI di atas
terkait perkara Narkoba, menunjukan bahwa semester I tahun 2016 terdapat 402
perkara dengan demikian adanya kenaikan sekitar 259 perkara atau 100 % lebih
dibandingkan dengan semester II tahun 2015 terdapat 143 perkara. “Operasi
bersih-bersih Narkoba di lingkungan TNI oleh para komandan satuan sangat
efektif dan membuahkan hasil,” ujarnya.
Maka terkait testimoni Sdr.
Haris Azhar bahwa adanya keterlibatan oknum TNI yang membantu Freddy Budiman
membawa Narkoba dari Medan ke Jakarta dengan menggunakan kendaraan dinas Pati
Bintang Dua, bila terbukti, TNI akan bertindak tegas.
“TNI tidak
pandang bulu dalam menegakan hukum karena kita negara hukum, maka hukum akan
berlaku bagi seluruh prajurit TNI baik dari pangkat Prada sampai Jenderal,”
tegas Kapuspen TNI.
Autentikasi : Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman